http://www.antara.co.id/arc/2009/5/9/candi-borobudur-tetap-sebagai-keajaiban-dunia/

09/05/09 19:27

Candi Borobudur Tetap Sebagai Keajaiban Dunia


Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero 
Wacik menegaskan bahwa Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 
(Jateng), sampai sekarang ini masih tetap menjadi salah satu keajaiban dunia.

Menjelang pergelaran atraksi budaya `Jejak-jejak Peradaban/Trail of 
Civilization 2009` di Candi Borobudur, Menbudpar kepada wartawan di Yogyakarta, 
Sabtu sore, menambahkan disebut ajaib karena pada abad ke delapan nenek moyang 
bangsa Indonesia sudah bisa membuat bangunan semegah Candi Borobudur tersebut.

"Candi Borobudur dengan bangunannya memiliki nilai kesejarahan tinggi dan 
arsitektur bangunannya memiliki kerumitan yang kompleks, sehingga disebut 
sebagai warisan dunia," kata Jero Wacik yang didampingi sejumlah menteri 
pariwisata negara ASEAN.

Menurut dia, selama ini popularitas Candi Borobudur memang naik-turun, apalagi 
saat ada jajak pendapat melalui pesan pendek tentang ketenaran tujuh bangunan 
keajaiban dunia dan oleh penyelenggara jajak pendapat itu Candi Borobudur 
dinyatakan tidak termasuk dalam keajaiban dunia.

"Jadi, kita tetap konsisten bahwa Candi Borobudur tetap sebagai keajaiban dunia 
dan UNESCO tetap konsern bahwa bangunan peninggalan abad delapan itu sebagai 
warisan dunia yang harus dilestarikan masyarakat internasional," katanya.

Mengenai kegiatan Jejak-jejak Peradaban, Jero Wacik mengatakan Depbudpar 
kembali menyelenggarakan kegiatan `Jejak-jejak Peradaban/Trail of Civilization 
2009` di kawasan wisata budaya candi Borobudur bertepatan dengan perayaan Hari 
Waisak 2553, Sabtu (9/5) malam.

"Atraksi budaya yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disemarkkan 
sendratari kolaborasi seniman dari enam negara deklarator Borobudur yaitu 
Indonesia, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos dan Thailand. Sendratari dengan tema 
`Tilakhana yang merupakan pesan morak Sidharta Gautama," katanya.

Ia mengatakan, dengan kaitannya kegiatanitu, diadakan diskusi meja bundar yang 
melibatkan para pakar pariwisata budaya darienam negara deklarator Borobudur 
dan negara sahabat lainnya untuk membahas kerjasama lebih konkrit bidang 
pariwisata budaya.

Dalam diskusi dimaksudkan memperkuat kerjsama melestarikan warisan peradaban 
dan membangun koridor peradaban dalam upaya menjaga perdmaian dan persahaban 
antarbangsa. Warisan peradaban itu perlu diangkat ke permukaan agar dunia 
mengetahui keenam negara anggota ASEAN memiliki jejak peradaban yang relatif 
sama dan perlu dikunjungi wisatawan regional maupun dunia.

Acara trial of Civilization 2009 dihadiri delegasi 14 negara dari ASEAN, 
Jepang, Korea, China, India dan Srilanka, meliputi para menteri pariwisata dan 
kebudayaan, duta besar negara sahabt pakar pariwisata budaya, dan seniman tari 
lima negara deklarator Borobudur, katanya.(*)


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke