Refleksi: Tak apa mati suri asal bukan mati "sore", pokoknya dapat  kursi dan 
jabatan. lain hal tak penting.



http://pemilu.antara.co.id/view/?tl=pengamat-pdip-mati-suri-jika-gabung-demokrat&id=1241943522



Pengamat: PDIP "Mati Suri" Jika Gabung Demokrat  

Jika PDIP memutuskan bergabung dalam koalisi bersama Partai Demokrat, maka 
partai itu akan mengalami "mati suri" dan para pemilihnya kecewa.

Jakarta (ANTARA News) - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray 
Rangkuti menyatakan, jika PDIP memutuskan bergabung dalam koalisi bersama 
Partai Demokrat, maka partai itu akan mengalami "mati suri".

"Langkah ini juga akan menjerumuskan PDIP pada Pemilu 2014," kata Ray dalam 
diskusi yang digelar Forum Inteligensia Bebas di Jakarta, Minggu.

Dikatakannya, pemilih PDIP pada pemilu lalu tentu berharap partai "Moncong 
Putih" itu bakal mengusung calon presiden sendiri pada Pemilu Presiden 2009. 
Mereka pasti kecewa jika akhirnya PDIP justru bergabung dengan Demokrat.

"Dengan bergabung bersama Demokrat, berarti PDIP mengkhianati pemilih dan 
membelokkan janji-janji kampanye mereka," kata Ray.

Oleh karena itu, lanjutnya, sebaiknya PDIP tetap mengajukan pasangan calon 
presiden-calon wakil presiden sendiri, terlepas apakah tokoh yang diajukan itu 
Megawati atau tokoh lain.

Pendapat senda dikemukakan pengamat dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan 
(PSIK) Universitas Paramadina Herdi Sahrasad.

Dikatakannya, jika Megawati dan PDIP merapat ke Demokrat maka akan terjadi 
"tragedi politik", tidak akan ada lagi kekuatan oposisi dalam arena politik 
Indonesia setelah pilpres nanti.

Menurut dia, sebaiknya Blok Teuku Umar mengusung Capres-Cawapres sendiri 
berhadapan dengan pasangan yang diajukan Demokrat. 

Mengingat peluang Megawati untuk menang tidak terlalu besar, kata Herdi, PDIP 
dapat mendorong tokoh lain, misalnya Prabowo Subianto-Rizal Ramli, untuk maju. 

"Mega sebaiknya mengambil posisi sebagai `Ibu Bangsa` sekaligus `Ibu 
Perubahan`," katanya.

Menurut dia, pasangan Prabowo-Rizal Ramli akan menjadi pesaing serius bagi 
Susilo Bambang Yudhoyono dan pasangannya.

"Meminjam metafora Indonesianis Prof Jeffrey Winters, Prabowo-Rizal Ramli 
adalah simbol perubahan, ekonomi kerakyatan, dan harapan baru," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to