http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/05/12/4285.html

Selasa, 12 Mei 2009, 12:24:02 WIB

Presiden Akan Buka WOC dan CTI Summit di Manado

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan kunjungan kerja ke 
Manado pada 13 - 15 Mei untuk membuka World Ocean Conference (WOC) dan Coral 
Triangle Initiative Summit di Grand Kawanua Convention Center. Staf Khusus 
Bidang Internasional/Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal, mengatakan hal 
itu dalam rilisnya, Selasa (12/5) siang.

WOC merupakan inisiatif pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk menggalang 
kerjasama internasional di sektor kelautan, terutama dalam konteks menghadapi 
perubahan iklim global. Dengan mengangkat tema "Ocean Impact to Climate Change 
and the Role of Ocean to Climate Change", WOC diharapkan dapat menghasilkan 
suatu komitmen bersama dalam pengelolaan sumber daya laut, yang kini sedang 
aktif dirundingkan dan dirumuskan dalam "Manado Ocean Declaration". Deklarasi 
ini akan ditindaklanjuti dengan suatu rencana aksi dan implementasinya.

Presiden SBY juga akan memimpin Coral Triangle Initiative Summit. Rencananya 
akan hadir lima kepala negara/pemerintahan. Mereka adalah Presiden Filipina 
Gloria Macapagal-Arroyo, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, PM Papua Nugini 
Rt. Hon. Grand Chief Sir Michael Somare, PM Kepulauan Solomon Derek Sikua, dan 
PM Malaysia Dato Seri Mohd Najib bin Haji Tun Abdul Razak.

Presiden SBY sejak awal giat mempelopori proses CTI, terutama semenjak SBY 
menndorong masuknya paragraf khusus mengenai CTI dalam Deklarasi APEC di 
Sidney, Australia, September 2007. "Inisiatif CTI ini didasarkan atas kenyataan 
bahwa terumbu karang di wilayah CTI, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor 
Leste, PNG, dan Kepulauan Solomon mempunyai kekayaan sumber daya hayati yang 
luar biasa, yang disebut sebagai Amazon of the Seas. Karena itu harus 
dilindungi, apalagi mengingat wilayah ini mempengaruhi kehidupan 120 juta 
penduduk negara-negara sekitarnya, termasuk Indonesia. Setelah Deklarasi APEC 
tersebut, proses realisasi kerjasama CTI terus berjalan aktif, dan mencapai 
puncaknya dalam penyelenggaraan KTT CTI yang pertama di Manado pekan ini," Dino 
Pati Djalal menjelaskan.

Sidang ini diharapkan dapat menghasilkan Leaders Declaration yang di dalamnya 
mencakup adopsi terhadap CTI Regional Plan of Action (RPoA). Dalam RPoA akan 
ditetapkan program bentang laut (seascape), melaksanakan pengelolaan perikanan 
berbasis ekosistem, menetapkan marine protected area, mengantisipasi dampak 
perubahan iklim (climate change adaptation) dan mengurangi daftar jenis-jenis 
biota laut yang terancam punah dari daftar International Union for the 
Conservation of Nature (IUCN).

Inisiatif Presiden SBY ini mendapatkan dukungan dari 5 negara sahabat, yaitu 
Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Keenam 
negara sepakat untuk bekerjasama dalam meningkatkan perlindungan berkelanjutan 
atas keanekaragaman hayati yang terdapat dalam kawasan Coral Triangle yang 
mencakup wilayah Zona Ekonomi Eksklusif dari enam negara CT, termasuk Indonesia.

Menudut Dino Patti Djalal, kedua sidang internasional di Manado ini merupakan 
tahap baru diplomasi maritim Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai Negara 
Nusantara yang menjadi pelopor dalam diplomasi hukum laut dan maritim 
internasional. "Dalam kedua sidang akbar di Manado ini, Indonesia mengharapkan 
terobosan-terobosan penting dalam isu-isu yang semakin terkait, yakni 
kesejahteraan rakyat, lingkungan hidup, perubahan iklim, dan kerjasama 
kelautan," ujar Dino. (mit)


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to