http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/05/12/4286.html

Selasa, 12 Mei 2009, 11:43:47 WIB

Presiden:
Sudah Ada Tanda-Tanda Kebangkitan dari Resesi Global

*Presiden SBY saat menyampaikan sambutan pembukaan Musrenbangnas 2009 di Hotel 
Bidakara, Jakarta, Selasa (12/5) pagi. (foto: haryanto/presidensby.info)

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin semua pihak memiliki pemahaman 
yang utuh dan kontekstual tentang Indonesia tahun ini dan tahun depan. Utamanya 
dikaitkan dengan apa yang harus dilakukan dalam konteks pembangunan.

Demikian ditegaskan Presiden SBY saat membuka Musyawarah Perencanaan 
Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2009 di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, 
Selasa (12/5) pagi. "Kalau kita paham benar masalah-masalah utama yang kita 
hadapi, insya Allah apa yang kita lakukan mulai dari kebijakan, program, dan 
aksi-aksi di lapangan tentu akan bisa menjawab semua permasalahan dan akan bisa 
mencapai sasaran-sasaran yang kita kehendaki," ujar SBY.

Secara ringkas Presiden SBY menjelaskan tentang perkembangan dunia, kawasan, 
dan perkembangan tingkat nasional. "Perkembangan terkini pada tingkat dunia, 
resesi perekonomian dunia belum usai. Meskipun ada tanda-tanda di berbagai 
negara, termasuk negara-negara maju bahwa resesi ini sudah mencapai titik 
bawahnya dan kemudian menggeliat dan ada tanda-tanda untuk kebangkitan kembali. 
Mudah-mudahan itu terjadi," Presiden berharap.

"Kalau itu terjadi, maka harapan kita tahun 2011 perekonomian global telah 
pulih kembali. Dari itu semua maka komunitas global sepakat bahwa resources 
global harus disatukan untuk mengatasi resesi perekonomian global ini. Dalam 
kawasan regional, kita bekerjasama untuk menjaga perekonomian regional dan 
memikirkan sabuk pengaman untuk menolong negara lain manakala ada kesulitan 
finansial," SBY menambahkan.

Namun Presiden SBY mengingatkan, meskipun ada global effort dan regional 
effort, tanpa kegigihan kita sendiri untuk mengatasi masalah perekonomian 
nasional, tentu kita tidak akan kembali pulih. "Intinya, yang paling menentukan 
adalah langkah nasional," SBY menegaskan. Presiden juga menyampaikan berita 
baik bahwa ternyata situasi perekonomian Indonesia pada kuartal pertama tidak 
seburuk sebagaimana yang diramalkan banyak pihak.

Di akhir sambutannya Presiden SBY memaparkan tigal hal yang harus dilaksanakan 
tahun ini dan tahun depan. "Pertama, sukseskan tujuh prioritas untuk memulihkan 
perekonomian nasional dan memelihara kesejahteraan rakyat. Kedua, mari kita 
susun RKP, RKPB, RAPBN, dan RAPBD yang tepat agar membawa kebaikan pada semua. 
Ketiga, kepada pimpinan daerah, tingkatkan manajemen dan kepemimpinan 
pembangunan daerah dengan sebaik-baiknya," kata SBY. (osa)


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke