http://www.tnial.mil.id/tabid/61/articleType/ArticleView/articleId/1655/USAI-UPACARA-HARDIKAL-KASAL-TANAM-POHON.aspx
 
USAI UPACARA HARDIKAL, KASAL TANAM POHON

Ungkapan Satu Pohon satu kepala untuk kelangsungan anak cucu, perlu 
dibudayakan, salah satu gerak untuk itu telah dilakukan orang nomor satu TNI AL 
Laksamana TNI Tedjo Edhi Purdijatno, S.H. dengan menanam pohon Trembesi seusai 
memimpin upacara Hari Pendidikan TNI AL ke-63 di Lapangan Moejadi, Kobangdikal, 
Surabaya, (12/5).
 
Upacara yang berlangsung sederhana dan khidmat itu, dibayangi cuaca mendung dan 
angin besar. Namun upacara tetap berjalan walupun ada beberapa acara tambahan 
usai upacara pokok tidak dilangsungkan karena turunnya hujan.
 
Salah satunya adalah defile pasukan yang tidak bisa dihelat, namun atraksi 
demontrasi ketangkasan 680 prajurit siswa Dikmata Puslatdiksarmil tetap 
dipertontonkan. Dibawah guyuran hujan yang turun dengan deras dan tiupan angin 
yang kencang semakin menambah semarak jalannya demo tersebut. Salah satu unjuk 
ketangkasan adalah perkelahian sangkur, senam balok yang sebagian balok kayunya 
menggunakan manusia, dan halang rintang khas TNI AL.
 
Sementara itu Kasal mengatakan, Usia 63 tahun bukanlah usia muda bagi suatu 
institusi. Diusia lebih dari setengah abad tersebut perlu adanya instrospeksi 
diri sejauhmana kemajuan yang dicapai bagi institusi, bangsa dan negara. 
Sungguh bijak bila diusianya yang ke-63, lembaga pendidikan yang ada di 
lingkungan TNI AL melakukan introspeksi atas keluaran anak didik yang 
dihasilkan.
 
Menurutnya, Perkembangan lingkungan strategi yang berubah begitu cepat, 
menuntut untuk senantiasa bertindak cerdas dalam upaya meningkatkan kualitas 
kehidupan sehingga mampau mengatasi berbagai permasalahan yang timbul akibat 
perkembangan lingkungan.
 
Terkait dengan perkembangan iptek, setiap prajurit TNI AL dituntut pula untuk 
meningkatkan kemampuan diri dengan terus belajar dan berlatih agar senantiasa 
akrab dengan kemajuan iptek dan mampu bekerja dan bertindak secara profesional.
 
”Prajurit TNI AL jangan Gaptek (gagap Teknologi) malu,” ujar Laksamana bintang 
empat ini.
 
Kehadiran Alutsista baru dijajaran TNI AL lanjutnya, seperti kapal Korvet kelas 
Sigma menjadi tantangan sekaligus peluang bagi TNI AL dan industri nasional 
yang bergerak di bidang pertahanan untuk mengejar ketertinggalan teknologi 
pertahanan yang dimiliki. Oleh karena itu dibutuhkan prajurit yang trampil dan 
profesional untuk mengawaki semua peralatan berteknologi tinggi tersebut..
 
Disinilah letak peran Lembaga pendidikan dijajaran TNI AL (Kobangdikal, AAL dan 
Seskoal) menjadi vital, karena lemdik dituntut untuk mampu mengembangkan maupun 
menerapkan kurikulum secara tepat, baik pada strata teknik, taktik dan strategi 
yang merupakan multisystem dan bekerja secara serasi, selaras serta 
longitudinal.
 
Lemdik TNI AL sebgai soko guru organisasi, dituntut untuk mempu melaksanakan 
tindakan nyata dalam mendidik dan mengembangkan kemampuan SDM TNI AL, agar 
menjadi prajurit TNI AL yang bermoral, profesional sebgaimana termaktub dalam 
Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
 
Hardikal yang biasa digelar dikobangdikal ini, dihadiri pula para petinggi 
Mabes TNI AL, Pangarmatim, Komandan Kobangdikal, Gubernur AAL, Komandan 
Seskoal, Pangdam V Brawijaya, Kalplda Jatim, Muspida Jatim, Kajati, Kalanti, 
serta undangan sipil dan militer lainya.  (Pen Kobangdikal)


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke