Buku yang menghebohkan yang membuat panas telinga para penganut ISLAM GARIS KERAS.sehingga kemunculan buku ini sangat menghebohkan sekali, banyak toko buku tidak berani menjual buku ini karena meraka takut di TEROR untuk tidak menjual buku ini ,dengan alasan MENGADU DOMBA UMAT..buku sangat ruar biasa isinya silahkan dibaca, bagaimana fenomena Orang-orang yang BERJUBAH AGAMA berkelakuan BARBAR...dowload gratis untuk Semua KALANGAN yang MENCINTAI KEDAMAIAN terhadap SESAMANYA....
Buku yang disusun oleh orang-orang yang peduli pada KEDAMAIAN Mereka yang ikut dalam penyusunan buku "Ilusi Negara Islam : Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia" adalah KH Abdurrahman Wahid, Prof Dr. Ahmad Syafii Maarif (eks. ketua Muhammadyah), KH. A. Mustofa Bisri, M. Guntur Romli, Romo Franz Magnis Suseno dan segenap tim Gerakan Bhinneka Tunggal Ika, the Wahid Institute, Maarif Institute dan LibForAll. Buku ini memiliki 321 halaman dan diterbitkan oleh PT Desantara Utama Media dan akan diperbanyak di 4 negara di dunia yakni Turki, Arab Saudi, Inggris, dan Amerika Serikat. Ilusi Negara Islam ingin menyampaikan citra Islam sebagai "Rahmatan Lil-Alamin" yang artinya adalah siapa pun di seluruh dunia yang berhati baik, berkemauan baik, dan punya perhatian kuat pada usaha-usaha mewujudkan kedamaian, kebebasan dan toleransi secara kultur adalah keluarga Islam yang bersaudara. Akankah buku investigasi selama dua tahun oleh the Wahid Institute, Maarif Institute, Gerakan Bhinneka Tunggal Ika, dan LibForAll akan menjadi buku kontroversi di tahun 2009 ini? Debat pemikiran sudah pasti sudah terjadi dalam ring-ring utama kedua kubu. Dan hendaknya buku ini tidak berhenti pada kontroversi, namun pada hal substansi, siapa yang benar dan siapa pula provokasi? Meskipun timbul kontroversi, saya harap kesatuan, persatuan, dan kesolidan bangsa ini tetap utuh. Semoga Indonesia tetap Bersatu. Gerakan garis keras transnasional dan kaki tangannya di Indonesia sebenarnya telah lama melakukan infiltrasi ke Muhammadiyah. Dalam Muktamar Muhammadiyah pada bulan Juli 2005 di Malang, para agen kelompok-kelompok garis keras, termasuk kader-kader PKS dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), mendominasi banyak forum dan berhasil memilih beberapa simpatisan gerakan garis keras menjadi ketua PP. Muhammadiyah. Namun demikian, baru setelah Pro. Dr. Abdul Munir Mulkhan mudik ke desa Sendang Ayu, Lampung, masalah infiltrasi ini menjadi kontroversi besar dan terbuka sampai tingkat internasional. -Ilusi Negara Islam : Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia halaman 23 Para ulama seperti Abikusno Tjokrosujoso, KH A Kahar Muzakkir, H. Agus Salim, KH. A Wahid Hasjim, KH Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusomo dan tokoh-tokoh pendiri Bangsa lainnya sadar bahwa negara yang akan mereka perjuangkan dan pertahankan bukanlah negara yang didasarkan pada dan untuk agama tertentu, melainkan negara bangsa yang mengakui dan melindungi segenap agama, beragam budaya dan tradisi yang telah menjadi bagian integral kehidupan bangsa Indonesia.Para Pendiri Bangsa Indonesia sadar bahwa di dalam Pancasila tidak ada prinsip yang bertentangan dengan ajaran Agama. Sebaliknya, prinsip-prinsip dalam Pancasila justru merefleksikan pesan-pesan utama semua agama, yang dalam ajaran Islam dikenal sebagai maqashid al-syari'ah. -Ilusi Negara Islam : Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia -halaman 17 Silahkan download di http://madruhi.multiply.com