http://www.tniad.mil.id/1berita.php?pil=8&dn=20090527144757

PANGDAM JAYA/JAYAKARTA PIMPIN COFFE MORNING PAMEN KODAM JAYA
Oleh : Pendamjaya

27-Mei-2009, 14:49:43WIB

Pangdam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Darpito Pudyastungkoro memimpin acara 
coffe morning para Perwira Menengah Kodam Jaya bertempat
di ruang loby Markas Kodam Jaya Jl. Mayjen Sutoyo No.  5 Cililitan
Jakarta Timur,  Rabu (27/5).  

Hadir dalam acara coffe morning tersebut Kepala Staf Kodam Jaya
Brigadir Jenderal TNI Moeldoko, Irdam Jaya, para Perwira Staf Ahli
Pangdam Jaya, Perwira LO AL dan AU, para Komandan satuan jajaran Kodam
Jaya, para Kabalak jajaran Kodam Jaya dan para Pamen lainnya.

Adapun tujuan dari acara ini adalah sebagai wahana saling tukar
informasi serta penyampaian hal-hal yang terkini di satuan
masing-masing serta lebih mengakrabkan diantara perwira Kodam Jaya.
Seperti yang disampaikan oleh Komandan Rindam Jaya Kolonel Inf Toto
Rinanto tentang kesiapan Tim Porad Kodam Jaya untuk berlaga pada event
berbagai pertandingan dalam rangka ikut bagian Pekan OlahRaga Angkatan
Darat tahun 2009 di Kodam IV/Diponegoro.    

Mengawali acara coffe morning di buka oleh Kasdam Jaya, dengan
menyampaikan hal-hal bahwa forum ini merupakan sarana untuk
menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas, hal-hal
yang kurang pas di satuan-satuan serta kesulitan-kesulitan yang dialami
dalam memimpin anggotanya dan forum ini adalah dari kita untuk kita
untuk menyampaikan informasi-informasi yang penting untuk diketahui
oleh para Perwira.   

Dalam acara coffe morning ini Pangdam Jaya menyampaikan, bahwa forum
ini sangat positif karena disinilah kita akan mengetahui sampai sejauh
mana perintah-perintah yang sudah disampaikan atau sudah diturunkan ke
satuan bawah itu dilaksanakan oleh satuan bawah, sehingga kita perlu
umpan balik atau fit back. Untuk itu bila ada kesulitan ada kendala dan
sebagainya seyogyanya kita yang ada diatas juga bisa mengetahui.   
Pangdam juga mengingatkan bahwa  suatu kepemimpinan lapangan bagi
seorang pemimpin usahakan untuk dapat menempatkan diri posisinya
serendah-rendahnya dari prajurit yang paling rendah. Kita tidak akan
terhina menempatkan posisi tersebut, artinya itu kita menempatkan
posisi serendah-rendahnya  dan kita turun kebawah, tidak ada peras dan
hina atau gengsi, kita akan bisa mengetahui problema anak buah kita
sampai sekecil-kecilnya. Dan kita tidak takut untuk tidak dihargai,
justru anak buah akan menghargai kit kalau kita merendah
serendah-rendahnya. Dengan kita merendah dan berada dibawahnya kemudian
kita layani, mereka pasti akan terbuka. Kasus-kasus selama ini dari
hasil evaluasi secara psykologi itu adalah kepemimpinan yang tidak
merendah sehingga tidak mengerti apa yang terjadi dibawah.  

Pangdam menegaskan, bahwa kita satu kesatuan komando, biar bagaimanapun
juga itu harus mengarahnya kepada loyalitas tegak lurus, kalau
loyalitas tegak lurus yang dibawah ini semuanya pandangannya keatas
satu, artinya jangan lagi memandang kesana kesini. Loyalitas tegak
lurus adalah satu pandangan yaitu satuan komando. (Pendam
Jaya/Dispenad)    



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to