Refleksi : Morfin berasal dari opium.  Opium racun dan haram. Apakah pemakaian 
morfin  dibolehkan sebagai obat oleh pihak penguasa agama ? 

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/puskesmas-perlu-obat-morfin/

Kamis, 04 Juni 2009 14:20 

Puskesmas Perlu Obat Morfin


Yogyakarta - Pemerintah diminta meninjau ulang penyediaan (distribusi) obat 
morfin. Jika selama ini hanya di rumah sakit saja, maka ke depan diharapkan 
puskesmas juga bisa menyediakan obat morfin untuk pasien kanker dari kalangan 
keluarga miskin. Pasalnya, tak sedikit pasien kanker dari keluarga miskin yang 
tidak mampu mengakses rumah sakit, sehingga mereka hanya dirawat di rumah dan 
akhirnya meninggal karena obat itu tidak tersedia di puskesmas


     
Hal ini ditegaskan Dr Sri Suryawati, salah satu anggota UN-International 
Narcotic Control Board (INCB), dalam perbincangannya dengan wartawan Kampus 
Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (3/5). "Kiranya perlu dicarikan solusi agar 
pasien tetap terjangkau pelayanan pengobatan, misalnya dengan melakukan 
kunjungan rumah, pelimpahan atau rujukan balik dari pihak rumah sakit ke 
puskesmas," ujarnya.


Menurut Suryawati yang kini juga menjabat Kepala Pusat Studi Farmokologi Klinik 
dan Kebijakan obat UGM, dengan adanya mekanisme pelimpahan atau rujukan balik 
ini, dengan sendirinya Dinkes kabupaten/kota bisa mengadakan kebutuhan tablet 
morfin untuk puskesmas yang ditunjuk. Tentu saja penggunaan obat morfin ini 
harus diawasi secara ketat guna mencegah terjadinya penyimpangan. Dengan 
begitu, kebutuhan medis terhadap obat narkotika juga bisa dijamin 
ketersediaannya.


Pada kesempatan itu Suryawati juga mengungkapkan, penggunaan global obat untuk 
medis meliputi fentanil, morfin, dan oxycodone sangat tidak merata, sebab hanya 
terkonsentrasi di beberapa negara di Eropa Barat dan Amerika Utara. 
Negara-negara tersebut menghabiskan 96% konsumsi global fentanil, 89% konsumsi 
global morfin, dan 98% konsumsi global oxycodone. "Artinya, kurang dari 10% 
konsumsi dunia dipakai, tersebar di sekitar 190 negara sisanya. Ini artinya 
jumlah penggunaan opium ini sangat tidak seimbang dengan kebutuhan," kata 
Suryawati. (yuyuk sugarman


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to