http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/06/05/4370.html

Jumat, 5 Juni 2009, 12:00:53 WIB

Presiden pada Hari Lingkungan Hidup:
Indonesia Serius Menyelamatkan Lingkungan

*Presiden SBY menyampaikan sambutan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2009, di 
Istana Negara, hari Jumat (5/6) pagi. (foto: haryanto/presidensby.info)

Jakarta: Indonesia serius untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia untuk 
menyelamatkan lingkungan, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam 
sambutannya pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2009 di Istana 
Negara, Jumat (5/6) pagi..

“Disamping langkah-langkah yang terus kita tingkatkan untuk menyelamatkan 
Indonesia, sejarah mencatat tahun 2004, kita memiliki prakarsa dan 
Alhamdulillah bisa kita laksanakan di PBB. Prakarsa itu adalah saya mengajak 
negara-negara yang memiliki hutan hujan tropis untuk bersatu bersama-sama 
mengatasi persoalan lingkungan sambil mendayagunakan hutan untuk kepentingan 
kesejahteraan rakyat,” terang SBY.

“Tahun 2007, di sebuah pertemuan puncak di Australia, kita menjual ide yang 
Alhamdulilah juga diterima yaitu CTI atau Coral Triangle Initiative. Dan baru 
saja di Manado kita melaksanakan pertemuan puncak WOC,” kata SBY. “Indonesia 
juga serius selama tiga tahun terakhir ini melakukan kampanye penanaman dan 
pemeliharaan pohon. Kalau kampanye Pilpres, Legislatif, Pilkada itu hanya tiga 
minggu, tapi kalau ini sepanjang masa. Ini pahalanya tinggi, jadi jangan 
ragu-ragu melaksanakan kampanye ini,” kata SBY disambut tepuk tangan undangan.

Namun, lanjut Presiden, usaha-usaha tersebut belum cukup. “Harus kita 
tingkatkan dan harus berbuat lebih banyak lagi. Belum cukup, masih harus lebih 
giat lagi. Ada empat hal yang harus kita laksanakan bersama-sama kedepan. 
Pertama, bagaimanapun lingkungan, hutan, ladang dan gunung kita harus 
terus-menerus kita rawat dan kita lestarikan. Masih banyak yang bisa kita jaga 
untuk tidak mengalami kerusakan. Kedua, yang sudah terlanjur rusak mari kita 
perbaiki dengan cara-cara yang benar. Dengan mengubah gaya hidup, mengeluarkan 
anggaran, dengan kerjasama internasional dan membawa teknologi untuk mengatasi 
semua itu,” ujar SBY.

“Ketiga, mari kita kurangi emisi karbon dioksida. Saudara tahu, karbon dioksida 
membuat iklim panas, cuaca berubah, bencana terjadi dimana-mana karena 
pembakaran bahan bakar yang berasal dari fosil. Solusinya, mari kita buat lebih 
efisien menggunakan solar, premium, dan minyak tanah. Keempat, mari kita sekali 
lagi mengkampanyekan penanaman dan pelihara pohon. Kami bertekad untuk 
mewujudkan one man, one tree. Satu orang, satu pohon.. Yang bisa menanam satu 
pohon setiap tahunnya, maka kita bisa menggantikan saudara-saudara kita yang 
tidak memiliki lahan untuk menanam,” SBY menjelaskan.

Presiden SBY mengangkat satu isu lama yang harus segera diselesaikan. “Ada 
daerah aliran sungai Bengawan Solo. Mulai dari Wonogiri terus melalui berbagai 
kabupaten dan kota, melalui dua propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini kalau 
tidak kita tata dan perbaiki, yang terjadi adalah banjir setiap tahun. Padahal 
kalau kita kelola dengan waduk, dam dan irigasi, maka itu mengurangi bencana 
dan meningkatkan air untuk pertanian. Ini harus direncanakan. Saya meminta 
untuk dua gubernur serta bupati dan walikota daerah yang dialiri Bengawan Solo, 
berkumpul bersama membahas solusi dan anggarannya bersama-sama,” terang SBY. 
(osa)


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to