http://www.tni.mil.id/news.php?q=dtl&id=113012006123125
WAKASAD BUKA SEMINAR KETAHANAN PANGAN 12 Jun 2009 KODAM III/SILIWANGI (12/6),- Wakasad Letnan Jenderal TNI J. Suryo Prabowo membuka Seminar Ketahanan Pangan, di Ballroom Hotel Preanger Bandung Jawa Barat, Kamis (11/6). Hadir pada seminar di antaranya Pangdam III/Siliwangi, Kaskostrad, Wadan Kodiklat, Aster Kasad, Gubernur Jawa Barat, Rektor Unpad dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian. Seminar ini diikuti yang dihadiri 400 orang peserta terdiri dari Danrem, Danim, Kasiter Korem, Pasiter Kodim Jajaran Kodam III/Siliwangi serta Kepala Dinas Perikanan/Kehutanan dan Perkebunan, Kepala Dinas BKP, Pemda Kab/Kota Provinsi Jawa Barat, Kelompok Tani, Akademisi serta mahasiswa. Sasaran kegiatan ini antara lain : pertama, meningkatkan sinergitas dan harmonisasi hubungan kerja antara Kodam III/Siliwangi dengan instansi pemerintah, akademisi, masyarakat dan pengusaha serta lembaga swadaya masyarakat dalam rangka menunjang program Ketahanan Pangan. Kedua, Optimalnya pemanfaatan lahan-lahan tidur yang dimiliki negara dan swasta atau perorangan yang diperuntukan pertanian, guna meningkatkan produksi pertanian Ketiga, meningkatnya produksi bahan pangan di daerah melalui penganekaragaman tanaman pangan dengan memanfaatkan benih varietas unggul, benih bermutu, serta sumber daya lokal yang potensial, dan yang terakhir, meningkatnya kemanunggal TNI-Rakyat guna mendukung tugas pokok Kodam III/Siliwangi. Kasad Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo dalam sambutan tertulisyang dibacakan Wakasad Letjen TNI J. Suryo Prabowo mengatakan, ketahanan pangan merupakan hal yang penting dan strategis, karena berdasarkan pengalaman di banyak negara menunjukkan, bahwa tidak ada satu negarapun yang dapat melaksanakan pembangunan secara mantap sebelum mampu mewujudkan ketahanan pangan terlebih dahulu. Ketahanan pangan akan berdampak pada ketahanan satu bangsa. Food is the weapon adalah ungkapan yang banyak diungkapkan untuk menyatakan posisi, peran dan potensi pangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini penting, karena masyarakat dari sebuah bangsa amat bergantung pada pangan, khususnya pangan pokok seperti beras di negara kita, tegas Kasad. [Non-text portions of this message have been removed]