http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/sekjen-demokrat-putar-balik-fakta/

Sabtu 27. of Juni 2009 13:31 
Soal Pemukulan Wartawati

Sekjen Demokrat Putar Balik Fakta


Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat Marzuki Alie 
memutarbalikkan fakta kasus pemukulan wartawan SH di Jayapura, Odeodata Hermina 
Julia Vanduk (Ode), dengan menyebarkan pesan singkat (SMS) kepada sejumlah 
wartawan di Jakarta. Marzuki mengatakan, pemukulan itu hanya bercanda. Ini 
tidak sesuai data dari korban dan Polisi di Papua.


     

Dalam SMS-nya yang diterima SH, Jumat (26/6) malam, Marzuki Alie menyatakan 
bahwa pemukulan dilakukan dengan bercanda hingga terjatuh (atau pura-pura 
jatuh). Pemukul bukan oleh Anggota Partai Demokrat. Selain itu, Ode dikatakan 
sebagai tim sukses calon presiden (capres) lain. Namun, pihaknya masih meneliti 
lebih lanjut kebenaran informasi ini. Ode yang dikontak redaksi, Sabtu (27/6), 
membantah pernyataan Marzuki Alie. 
"Itu fitnah. Betul, kami sama-sama wartawan. Semua teman wartawan di Papua 
kenal  baik sama dia (tersangka Rudolf-red). Dalam nama Yesus, saya berani 
bersumpah informasi yang disampaikan Sekjen Partai Demokrat itu tidak benar. 
Fitnah. Kalau mau, tanyakan data si pelaku ke Polisi," tutur Ode.
Ode juga membantah dirinya anggota partai. "Saya memang suka membantu beberapa 
partai bila melakukan acara karena saya wartawan yang dianggap sudah lama di 
Papua, dan ini untuk menghindarkan adanya wartawan tanpa surat kabar. Partai 
Golkar, Hanura, dan Demokrat juga pernah minta tolong untuk mengoordinasi 
wartawan dalam setiap acara yang mereka lakukan. Permintaan bantuan ini pun 
datang dari para pengurus Persipura yang saya kenal dekat. Jadi saya bukan 
anggota partai, kartu anggota pun tidak punya," tegas  Ode. 


Marzuki Alie yang dihubungi SH, Sabtu (27/6) pagi, mengatakan, dirinya 
memperoleh informasi itu dari Papua. Menurutnya, memang informasi itu perlu 
diteliti lebih jauh. Namun, pihaknya mendukung untuk menyelesaikan persoalan 
ini secara hukum. Marzuki juga mengakui memperoleh SMS kalau pelaku  berstatus 
pegawai negeri sipil (PNS).Sementara itu, sekitar 100 wartawan di Jakarta, 
Sabtu (27/6), berunjuk rasa ke DPP Partai Demokrat, guna meminta 
pertanggungjawaban pimpinan partai atas kekerasan anggotanya terhadap wartawan. 

Para wartawan mengancam akan memboikot Partai Demokrat, jika tidak memberikan 
respons yang positif.
Selain itu, wartawan meminta agar pimpinan Partai Demokrat meminta maaf secara 
terbuka kepada seluruh media massa di Indonesia. Wartawan juga meminta agar 
Polisi menindak tegas pelaku tindak kekerasan itu, sampai tuntas. Terakhir, 
para wartawan meminta agar siapa pun presiden yang terpilih, dia harus 
memberikan jaminan kebebasan dan melindungi wartawan.

PNS dan Tim Sukses
Sementara itu, jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Jayapura berhasil 
membekuk Rudolf Kambubuy (35), sebagai tersangka pelaku penganiayaan terhadap 
wartawati Sinar Harapan Odeodata Hermina Julia. Tersangka sempat kabur setelah 
kasus penganiayaan ini, dan baru beberapa jam kemudian ditangkap polisi.  Saat 
ini tersangka mendekam di Tahanan Polres Jayapura.


Hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa tersangka adalah seorang PNS Kabupaten 
Puncak Jaya, dan juga pengurus DPC Partai Demokrat Puncak Jaya. Selain itu, 
Rudolf Kambubuy juga masuk dalam daftar Tim Sukses Pemenangan 
Yudhoyono-Boediono Provinsi Papua. Dokumen yang diperoleh SH, nama Rudolf 
Kambubuy tercatat dalam Surat Keputusan Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono No 
32/SK/Timkamnas SBY Boediono/V/2009 tentang Komposisi dan Personalia Tim 
Kampanye Daerah SBY-Boediono tertanggal 31 Mei 2009. Rudolf tercatat sebagai 
tim kampanye bidang hukum dan advokasi.


Kasat Reskrim Polresta Jayapura AKP Takamuli SH menjawab pertanyaan SH, Jumat 
(26/6) petang, seusai memeriksa tersangka Rudolf Kambubuy dan saksi korban 
Odeodata, mengatakan, tersangka Rudolf langsung ditahan. Dia dijerat Pasal 335 
dan Pasal 351 KUHP
Menurut Takamuli, tersangka bertempat tinggal di Jalan Dunlop Sentani, dan juga 
di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Dia berada di Jayapura sebagai anggota tim 
sukses berkaitan dengan kedatangan cawapres Boediono yang akan kampanye di 
Jayapura, Jumat pagi. 
Menjawab pertanyaan, Takamuli mengatakan, dalam kejadian ini korban telah 
divisum oleh dokter di RS Dok II, Jayapura. Sejauh ini Ode sendiri masih 
menderita nyeri dalam pada bagian tulang pantat dan masih demam. 
(ninuk cucu suwanti/
soehendarto)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke