Suara Merdeka
13 Nopember 2009 | 00:48 wib | Nasional

Air Bersih Kurang, Korban Mulai Kena Diare

Palopo, CyberNews. Kurangnya persedian air bersih bagi korban longsor di 
tenda-tenda pengungsian menyebabkan sejumlah warga mulai terserang diare dan 
penyakit lainnya. 

Hingga empat hari pascabencana tanah longsor yang melanda Kelurahan Battang 
Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejumlah 
warga baik orang tua, muda mau pun anak-anak mulai terserang penyakit diare, 
demam dan batuk-batuk 

Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Rukun Warga (RW) dua, Lingkungan To'Jambu 
Kelurahan Battang Barat, Baddu (45), saat ditemui di posko pengungsian, Kamis. 
Bahwa, sudah ada beberapa anak-anak dan orang tua yang terserang diare, ada 
juga yang terserang batuk-batuk. 

Disebutkan pula jika keadaan itu disebabkan kurangnya persediaan air bersih 
untuk keperluan memasak dan mencuci bagi sekitar ribuan korban di tenda-tenda 
posko pengungsian. "Air sungai yang selama ini mereka gunakan masih keruh pasca 
bencana ini," tambahnya. 

Meski sekitar 20 meter dari lokasi pengungsian, terdapat posko kesehatan Dinas 
Kesehatan Kota Palopo, air tetap menjadi perhatian dan kebutuhan utama korban. 
"Walau posko kesehatan memudahkan warga untuk berobat dan memeriksakan diri, 
air untuk memasak dan mandi tetap kami butuhkan, " ungkap salah satu warga. 

Beruntung sumbangan untuk air minum kemasan dari lembaga kemahasiswaan, 
kelompok-kelompok pencinta alam, hingga berbagai sumbangan dari pemerintahan 
yang datang tiap hari cukup membantu mengatasi krisis air bersih untuk 
keperluan minum, tambah Baddu.

( Ant / CN13 )


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke