We are unable to deliver the message from <sautsitumor...@...>
to <temu_er...@yahoogroups.com>.

The email address used to send your message is not subscribed to this
group. If you are a member of this group, please be aware that you may
only send messages to this group using the email address(es) you have
registered with Yahoo! Groups.
 
If you would like to subscribe to this group:
1. visit
   http://groups.yahoo.com/group/temu_eropa/join
-OR-
2. send email to temu_eropa-subscr...@yahoogroups.com
 
For further assistance, please visit 
http://help.yahoo.com/l/us/yahoo/groups/original/members/forms/general.html 

Forwarded Message: Re: [temu_eropa] [Gatra.com] Upaya Membayangi Kebijakan SBY
Re: [temu_eropa] [Gatra.com] Upaya Membayangi Kebijakan SBY
Sunday, November 22, 2009 5:56 PM
From:
"Saut Situmorang" <sautsitumor...@...>
To:
temu_er...@yahoogroups.com 

kalok memang anda betul-betul percaya pada apa yang anda katakan itu, lantas 
kenapa pulak anda "mengkritik" respons saya in the first place! gawat lu ah. 
bosan baca tulisanmu, gak mutu!

Saut Situmorang

http://www.facebook.com/profile.php?id=554828232&ref=name
http://sautsitumorang.multiply.com/
http://sautsitumorang.wordpress.com/

-During times of universal deceit,
telling the truth becomes a revolutionary act
(George Orwell)

--- On Sun, 11/22/09, arif harsana <arif_hars...@...> wrote:


    From: arif harsana <arif_hars...@...>
    Subject: Re: [temu_eropa] [Gatra.com] Upaya Membayangi Kebijakan SBY
    To: temu_er...@yahoogroups.com
    Date: Sunday, November 22, 2009, 4:54 PM

     

     
    saya sudah tulis, adalah hak anda untuk menerima atau menolak kritik.
    juga hak anda untuk menuduh, bhw. kritik itu punya "bibit fasisme".
    tidak ada gunanya melayani tulisan anda.

    --- Saut Situmorang <sautsitumorang@ yahoo.com> schrieb am So, 22.11.2009:

    Von: Saut Situmorang <sautsitumorang@ yahoo.com>
    Betreff: Re: [temu_eropa] [Gatra.com] Upaya Membayangi Kebijakan SBY
    An: temu_er...@yahoogro ups.com
    Datum: Sonntag, 22. November 2009, 2:46

     

    hahaha...

    kayak Polri aja anda mendikte bagaimana seseorang harus merespons artikel 
di sini yang notabene cumak merupakan copy n paste dari sumber lain. seandainya 
pun artikel itu hasil kerja anda sendiri, bukan simulacrum dari simulacrum 
lain, anda tetap tidak punya hak untuk mengarahkan bagaimana pembaca anda harus 
meresepsi kerja anda tersebut. kalok nggak salah, media ini bernama Internet ya 
dan Kebebasan Berpendapat dengan cara bagaimana aja sangat dihormati di dunia 
ini! bagaimana mau melawan Fascisme Kekuasaan kalok yang konon mau melawannya 
itu punya bibit fascisme di dalam dirinya TERNYATA!!!

    hahaha...

    Saut Situmorang

    http://www.facebook .com/profile. php?id=554828232 &ref=name

    http://sautsitumora ng.multiply. com/

    http://sautsitumora ng.wordpress. com/

    -During times of universal deceit,

    telling the truth becomes a revolutionary act

    (George Orwell)

    --- On Fri, 11/20/09, arif harsana <arif_harsana@ yahoo.com> wrote:

    From: arif harsana <arif_harsana@ yahoo.com>
    Subject: Re: [temu_eropa] [Gatra.com] Upaya Membayangi Kebijakan SBY
    To: temu_er...@yahoogro ups.com
    Date: Friday, November 20, 2009, 8:47 PM

     

     

    bukan ttg. sikap anda thd. seseorang, tetapi cara anda menanggapi

    artikel yang sedang diajukan dalam milis diskusi kita ini yg saya maksudkan.

    terserah mau menerima atau menolak kritik itu, adalah hak anda.

     

    ++++++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++++ +++++++

     

    --- Saut Situmorang <sautsitumorang@ yahoo.com> schrieb am Fr, 20.11.2009:

    Von: Saut Situmorang <sautsitumorang@ yahoo.com>

    Betreff: Re: [temu_eropa] [Gatra.com] Upaya Membayangi Kebijakan SBY

    An: temu_er...@yahoogro ups.com

    Datum: Freitag, 20. November 2009, 5:01

     

    saya memang Tidak Percaya dengan yang namanya Budiman Soedjatmiko eks PRD 
yang sekarang ada di PDIP itu. kalok tidak mengerti kenapa saya tidak 
mempercayainya dan kenapa saya konfrontatif atas dia, itu tandanya kurang paham 
sejarah kontemporer Indonesia.

    kalok saya memang benar selalu "konfrontativ" [sic], apa keberatan anda? 
dan cobak buktikan bahwa saya "selalu bernada konfrontativ, tetapi tidak 
disertai argumentasi yang seimbang." saya tunggu argumentasi pembuktian anda.

    Saut Situmorang

    http://www.facebook .com/profile. php?id=554828232 &ref=name

    http://sautsitumora ng.multiply. com/

    http://sautsitumora ng.wordpress. com/

    -During times of universal deceit,

    telling the truth becomes a revolutionary act

    (George Orwell)

    --- On Fri, 11/20/09, arif harsana <arif_harsana@ yahoo.com> wrote:

    From: arif harsana <arif_harsana@ yahoo.com>

    Subject: Re: [temu_eropa] [Gatra.com] Upaya Membayangi Kebijakan SBY

    To: temu_er...@yahoogro ups.com

    Date: Friday, November 20, 2009, 4:34 PM

     

     

    Bung Saut Situmorang khok komentarnya selalu bernada konfrontativ,

    tetapi tidak disertai argumentasi yang seimbang. Saya khawatir metode

    seperti itu hanya berakibat kontraproduktif.

     

    Artikel selengkapnya dari majalah Gatra itu saya lampirkan dibawah,

    sehingga teman-teman bisa ikut mencermatinya.

     

    Tentang KIM yang katanya dibentuk orang-orang muda itu, antara lain 
ditulis, bahwa  " KIM tidak dimaksudkan sebagai kekuatan oposisi karena memang 
bukan partai politik. Menurut Budiman, KIM adalah institusi non-partai, tapi 
berperan untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah, sekaligus menawarkan 
kebijakan alternatif sampai implementasinya, dengan mempertimbangkan 
keterbatasan anggaran ".

     

    Saya melihat ada hal yang bersifat kontradiktif dari isi yang termuat dalam 
tulisan diatas.

    Disatu pihak KIM dinyatakan bukan kekuatan oposisi, tetapi dipihak lain KIM 
berperan

    mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah.

    Selain itu, pernyataan tentang " bukan kekuatan oposisi itu karena bukan 
partai politik ",

    jelas tidak benar. Sebab dari logika seperti itu seolah-olah yang berhak 
melakukan oposisi itu hanya partai politik, sehingga organisasi non pemerintah 
separti LSM, Ormas dan bermacam-maam jenis NGO, yang di Indonesia berjumlah 
ratusan itu tidak berhak melakukan oposisi terhadap pemerintah.

    Karena saya belum memiliki informasi yang memadai tentang KIM, maka saya 
belum

    bisa memastikan apakah salah pengertian tentang fungsi / hak NGO untuk 
beroposisi

    itu adalah akibat kesalahan interprestasi dari seorang jurnalis majalah 
Garta, baik yang

    bersifat sengaja atau tidak sengaja, ataukah kesalahan itu memang dari 
pihak KIM

    sendiri, yang menempatkan dirinya bukan sebagai oposisi. Yang sering 
diberitakan

    dimedia selama ini adalah, bahwa kelompok angkatan muda didalam PDIP 
berposisi

    menolak tegas berkoalisi dengan partai yang sedang memegang pemerintahan dan

    menghendaki agar PDIP mengambil sikap oposisi di parlemen.

     

    Kalau ada teman yang lebih tahu tentang KIM, mungkin bisa berbagi informasi 
dimilis ini.

     

    Yang jelas, pada saat ini ketika mayoritas partai politik yang ada secara 
formal telah

    menyatakan berkoalisi dalam pemerintahan SBY, sangat diperlukan adanya 
kekuatan oposisi yang solid dari lapisan luas non partai diluar parlemen, yang 
fungsinya mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah. Sebab, tanpa adanya 
oposisi yang kuat sulit berharap sistem demokrasi bisa berjalan secara sehat.

     

     

    Salam,

     

    Arif  Harsana

     

    ------------ --------- --------- --------- --------- ----

     

     

      

     

     

     

    ------------ --------- --------- --------- --------- --------- -

    Artikel dari majalah Gatra - http://www.gatra. com/artikel. php?id=132188

     

    Kabinet Bayangan

    Upaya Membayangi Kebijakan SBY

    Beginilah cara sekelompok politisi dan intelektual muda mengekspresikan 
sikapnya terhadap Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II. Mereka tak sekadar 
menggerundel atau berkoar-koar di jalanan, melainkan juga secara nyata 
membentuk ''kabinet tandingan'', yang diberi nama Kabinet Indonesia Muda. 
Persiapannya sudah matang. ''Insya Allah, dideklarasikan pekan depan,'' kata 
Poempida Hidayatullah, wakil presiden dalam kabinet tersebut.

    Politikus Partai Golkar itu menggagas kabinet bayangan tersebut bersama 
Budiman Soedjatmiko dari PDI Perjuangan. Budiman, dalam kabinet yang diisi 
anak-anak muda itu, diplot menjadi presiden. Poempida mengatakan, idenya 
membentuk kabinet bayangan itu muncul sejak lima tahun silam dan makin menguat 
setelah terbentuknya KIB jilid II yang dianggapnya penuh dominasi kekuatan 
partai yang berkoalisi. Sehingga, ''KIB II perlu mendapat kontrol,'' Poempida 
menegaskan.

    Nah, ketika ide perlunya kabinet bayangan itu didikusikan dengan Budiman 
Soedjatmiko, gayung pun bersambut. Pasalnya, Budiman juga sedang gatal ingin 
membentuk kabinet bayangan, menyusul kemenangan telak pasangan Susilo ''SBY'' 
Bambang Yudhoyono-Boediono dalam pemilu presiden. Apalagi, SBY sangat getol 
hendak merangkul semua partai politik dengan dalih mengutamakan rekonsiliasi 
dan harmoni.

    ''Sempat ada kekhawatiran bahwa seluruh partai politik akan dimasukkan ke 
dalam pemerintahan, '' ujar Budiman Soedjatmiko kepada Sandika Prihatnala dari 
Gatra. Lantas Budiman bersama Poempida (ketika itu menjabat sebagai Wakil 
Bendahara Golkar) bereaksi dengan mengundang sejumlah anak muda, seperti Indra 
J. Piliang (pengamat politik yang bergabung dengan Golkar), Martin Manurung 
(analis ekonomi politik), Andi Wijayanto (pengamat intelijen), dan Meutya 
Hafidz (presenter MetroTV).

    Mereka berdiskusi penuh semangat. Selanjutnya diskusi pun makin rutin dan 
intens dengan mengundang lebih banyak anak muda. Sebutlah saja Yanuar Rizky 
(pengamat pasar modal), Taufik Basari (praktisi hukum), Patra Zen (Direktur 
YLBHI), Usep Setiawan (aktivis agraria), dan A. Prasetyantoko (pengamat 
ekonomi). Dari serangkaian diskusi ini, lahirlah Kabinet Indonesia Muda (KIM).

    Sesuai dengan namanya, mereka yang masuk dalam kabinet itu berusia di bawah 
40 tahun. Unsurnya terdiri dari profesional dan kalangan partai, kecuali Partai 
Demokrat. Meski menjelang dideklarasikan, susunan anggota kabinetnya masih 
dalam proses seleksi sehingga belum bisa diumumkan sekarang. Namun Budiman 
mengungkapkan, beberapa nama seperti Yanuar Rizky dan A. Prasetyantoko akan 
ditempatkan pada pos-pos bidang ekonomi. Sedangkan Andi Wijayanto pada pos 
pertahanan.

    Budiman menegaskan, KIM tidak dimaksudkan sebagai kekuatan oposisi karena 
memang bukan partai politik. Menurut Budiman, KIM adalah institusi non-partai, 
tapi berperan untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah, sekaligus 
menawarkan kebijakan alternatif sampai implementasinya, dengan mempertimbangkan 
keterbatasan anggaran. ''Jadi, KIM lebih bersifat konsepsional, '' kata Budiman.

    Kehadiran KIM itu tidak merisaukan kubu SBY. ''Namanya juga bayangan, 
jadinya, ya, duduk di bayangan itu saja. Itu kan seni berpolitik, tapi tidak 
punya power,'' ujar Achmad Mubarok, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. Ia 
menilai, aspirasi anak muda justru lebih bagus disalurkan ke wadah sepeti 
kabinet bayangan ketimbang menjadi gerakan bawah tanah yang sulit dikontrol.

    Soal kabinet bayangan ini pernah mencuat dua tahun silam, dengan unsur 
politisi muda lintas fraksi di DPR. Gaung kabinet dengan struktur minus 
presiden-wakil presiden dan menteri koordinator ini tak bertahan lama dan 
akhirnya berlalu. Pengamat politik Ray Rangkuti memprediksi, KIM pun akan 
bernasib sama, tak akan banyak bergaung. Pasalnya, selain tak punya power, bisa 
saja para anggota KIM yang sebagian besar orang partai itu mendapat tekanan 
dari pimpinan partai.

    ''Secara strategi, kabinet bayangan ini masih lemah,'' kata Direktur 
Eksekutif Lingkar Madani itu agak pesimistis. Toh, Poempida dan kawan-kawan 
pantang surut. Poempida optimistis, setelah dideklarasikan, KIM akan terus 
bergaung. Ayo, kita buktikan.

    Taufik Alwie, Anthony, dan Sukmono Fajar Turido

    --- Saut Situmorang <sautsitumorang@ yahoo.com> schrieb am Do, 19.11.2009:

    Von: Saut Situmorang <sautsitumorang@ yahoo.com>

    Betreff: Re: [temu_eropa] [Gatra.com] Upaya Membayangi Kebijakan SBY

    An: temu_er...@yahoogro ups.com

    Datum: Donnerstag, 19. November 2009, 21:34

     

    berita dari Gatra di bawah cumak menunjukkan ambisi seorang oportunis par 
excellence bernama Budiman Soedjatmiko. kacian tuh makhluk gak jelas...

    Saut Situmorang

    http://www.facebook .com/profile. php?id=554828232 &ref=name

    http://sautsitumora ng.multiply. com/

    http://sautsitumora ng.wordpress. com/

    -During times of universal deceit,

    telling the truth becomes a revolutionary act

    (George Orwell)

    --- On Fri, 11/20/09, Magili <magil...@arcor. de> wrote:

    From: Magili <magil...@arcor. de>

    Subject: [temu_eropa] [Gatra.com] Upaya Membayangi Kebijakan SBY

    To: temu_er...@yahoogro ups.com

    Date: Friday, November 20, 2009, 4:02 AM

     

    Halo,

    berita ini mungkin menarik untuk dibaca.

    ------------ --------- --------- --------- --------- -------

    [Kabinet Bayangan]

    Upaya Membayangi Kebijakan SBY

    Gatra.com - Sekelompok politisi dan intelektual muda, yang dimotori Poempida

    Hidayatullah dan Budiman Soedjatmiko, membentuk Kabinet Indonesia Muda.

    Budiman, dalam kabinet yang diisi anak-anak muda itu, diplot menjadi

    presiden. Poempida, yang dipilih sebagai wapres, mengatakan, idenya 
membentuk

    kabinet bayangan itu muncul sejak lima tahun silam dan makin menguat setelah

    terbentuknya KIB jilid II yang dianggapnya penuh dominasi kekuatan partai

    yang berkoalisi. Nah, ketika ide perlunya kabinet bayangan itu didikusikan

    dengan Budiman Soedjatmiko, gayung pun bersambut. Pasalnya, Budiman juga

    sedang gatal ingin membentuk kabinet bayangan, menyusul kemenangan telak

    pasangan Susilo ''SBY'' Bambang Yudhoyono-Boediono dalam pemilu presiden.

    Apalagi, SBY sangat getol hendak merangkul semua partai politik dengan dalih

    mengutamakan rekonsiliasi dan harmoni. Achmad Mubarok, Wakil Ketua Umum

    Partai Demokrat menilai, aspirasi anak muda justru lebih bagus disalurkan ke

    wadah sepeti kabinet bayangan ketimbang menjadi gerakan bawah tanah yang

    sulit dikontrol. Seberapa besar gaungnya?

    [Nasional, Gatra Nomor 2 Beredar Kamis, 19 November 2009]

    Baca berita selengkapnya di http://www.gatra. com/artikel. php?id=132188

    ------------ --------- --------- --------- --------- -------

    dikirimkan oleh Magili <magil...@arcor. de>

    dengan menggunakan fasilitas pengiriman email Gatra.com

    [Non-text portions of this message have been removed]

    ____________ _________ _________ _________ _________ __

    Do You Yahoo!?

    Sie sind Spam leid? Yahoo! Mail verfügt über einen herausragenden Schutz 
gegen Massenmails.

    http://mail. yahoo.com

    [Non-text portions of this message have been removed]

    [Non-text portions of this message have been removed]



Kirim email ke