http://www.tni-au.mil.id/content.asp?ContentId=7618 PERUBAHAN YANG BERKELANJUTAN
Pentak Lanud Hlm, 12/9/2009 Pangkoopsau I Marsekal Pertama TNI Eddy Suyanto S.T, memberikan computer secara simbolis kepada Komandan Lanud Halim P Marsekal Pertama TNI Bagus Puruhito saat mengadakan kunjungan kerja di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Selasa, 8/12. Seorang perajurit sejati harus patuh dan taat kepada atasan dan tidak membantah perintah dan putusan serta melaksanakan tugas sesuai dengan norma, aturan dan hukum yang berlaku, ini sebagai dasar dan pedoman bagi kita semua sehingga kita TNI Angkatan Udara bisa berubah, kita harus berani mengatakan tidak atau menolak pada sesuatu yang tidak benar dan perubahan ini harus kita lakukan secara berkelanjutan. Demikian dikatakan Pangkoopsau I Marsekal Pertama TNI Eddy Suyanto, S.T. di hadapan sekitar tujuh ratus perajurit TNI AU saat melaksanakan kunjungan kerja di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa, {8/12}. Hadir dalam acara tersebut Irjen Koopsau I, Para Asisten Kas Koopsau I, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal pertama TNI Bagus Puruhito, Komandan Wing 1, Parakadis dan para Komandan Skadron Lanud Halim Perdanakusuma. Reformasi TNI menuntut kita supaya harus berubah baik secara pengawakan struktur organisasi maupun sikap mental untuk menuju lebih baik. ada suatu pandangan yang patut kita renungkan pada tahun enampuluhan seorang jenderal menguji sikap mental seorang prajuritnya seorang prajurit Amerika di perintahkan komandannya mengambil senjata untuk menembak dirinya sendiri, seorang prajurit Rusia di perintahkan untuk mengambil senjata dengan hal yang sama sehingga kedua prajurit itu meninggal sia-sia dengan menunjukkan kepatuhannya kepada atasan, selanjutnya prajurit Indonesia di perintahkan oleh seorang Komandan untuk mengambil granat lalu menelannya seterusnya untuk diledakkan, dengan spontan prajurit itu membantah saya tidak mau mati sia-sia saya rela mati demi bangsa dan Negara. Ini adalah salah satu ilustrasi yang harus kita ambil maknanya supaya kita berani mengatakan tidak terhadap hal-hal yang tidak benar sehingga kita bisa berubah untuk maju. Sesi berikutnya Pangkoopsau I mencoba menguji tentang keperdulian terhadap lingkungan sehingga tidak ada kesan sikap apatis seorang prajurit. Pangkoopsau I menanyakan nomor register tugu pasawat Musteng yang berdiri tegak di depan pintu gerbang Lanud Halim seorang prajurit berdiri menjawab dengan tegas benar. Selanjutnya Panglima memerintahkan kamu maju kedepan sembari memberikan lembaran uang dari koceknya sebagai hadiah. Sampai tiga pertanyaan bisa di jawab oleh prajurit lainnya. “saya bangga dengan kalian semua” karena hal sekecil itu pun kalian perhatikan berarti tanggung jawab kalian terhadap lingkungan dinas sangat tinggi. Begitu juga halnya seorang teknisi pesawat harus jeli melaksanakan tugasnya satu komponen terkecil sekaliapun jangan sampai ada yang ketinggalan karena sekecil apapun komponen itu sangat mempengaruhi terhadap keselamatan penerbangan begitu juga halnya siapaun anda serendah apapun status kalian di Lanud ini sangat menentukan terhadap xesisnya Lanud Halim Pardanakusmua yang kita cintai dan kita banggakan ini. Sesi berikutnya Panglima secara simbolis menyerahkan 5 unit laptop komputer masing-masing diserahkan kepada Komandan Lanud, Komandan Skadron 2, Skadron, 17, Skadron 31 dan Skadron Tekhnik. Panglima berharap dengan pemberian laptop ini supaya di pergunakan untuk mengakomodir tertib administrasi untuk merangkum data base sehingga apabila di perlukan tidak ada yang terlewati. Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Bagus Puruhito dalam kesempatan itu mengatakan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perhatian Panglima Koopsau I khususnya bagi Lanud Halim P dimana Lanud Halim mendapat kesempatan yang pertama dikunjungi oleh Panglima Koopsau I, Komandan Lanud juga berharap agar pemberian berupa laptop komputer dari Panglima dipergunakan sesuai fungsinya untuk mengantisipasi kekurang- akuratan data base seandainya ada yang belum tercatat agar “kembali ke laptop” sambil bercanda. [Non-text portions of this message have been removed]