KRI-KRI tidak cukup dipersenjatai dengan meriam, tetapi harus multi-meriam, 
minima 4 meriam tiap KRI, depan, belakang, sisi kanan dan sisi kiri, supaya 
setiap KRI bisa menenggelamkan banyak kapal perang lawan.  Tiap KRI harus 
menjadi gudang senjata terapung untuk meriam, rudal, torpedo, roket, dll.

http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=9008

TNI-AL DAPAT KAPAL BARU DARI PT PAL

Surabaya, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) mendapat kapal baru 
jenis "Landing Platform Dock" (LDP) dari PT PAL Indonesia. Peresmian penggunaan 
kapal yang diberi nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin-592 di 
Dermaga Divisi Kapal Niaga PT PAL, Ujung Surabaya, Sabtu ditandai dengan 
pembukaan selubung kapal oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi 
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Agus Suhartono.

Direktur Utama PT PAL, Harsusanto, mengatakan, harga kapal tersebut ditaksir 
mencapai 30 juta dolar AS. "Namun kami hanya perlu investasi sekitar 15,8 juta 
dolar AS karena mesin kami dapatkan secara utuh dari Korea Selatan. Kalau 
dihitung semuanya kapal ini harganya 30 juta dolar AS," katanya.

Menurut dia, kapal dengan panjang 125 meter dan lebar 22 meter itu merupakan 
salah satu produk unggulan PT PAL untuk memberikan kontribusi nyata dalam 
memenuhi kebutuhan alat utama sistem pertahanan (alutsista) nasional.

"Dari sisi performa, ada peningkatan kualitas pada kapal ini dibandingkan 
dengan dua kapal LPD buatan Korea Selatan lainnya," katanya.

Penyempurnaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan operasional TNI-AL, di 
antaranya kemampuan mengangkut helikopter dari tiga unit menjadi lima unit, 
kecepatan dari 15 knot menjadi 15,4 knot, bentuk bangunan atas "stealth design" 
yang dapat mengurangi "radar cross section" sehingga tidak mudah ditangkap 
radar kapal musuh, getaran kapal sangat rendah sehingga menambah kenyamanan kru 
kapal dalam pelayaran, dan dapat mengangkut 562 personel.

"Kami berharap sinergi antara PT PAL dengan TNI-AL dalam penguasaan teknologi 
tinggi dapat dikembangkan terus, tidak hanya pembangunan kapal baru, melainkan 
juga perbaikan dan pemeliharaan kapal-kapal milik TNI-AL," kata Harsusanto.

Sementara itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro berpesan kepada para personel TNI-AL 
yang bakal mengawaki KRI Banjarmasin-592 untuk melestarikan dan menjaga aset 
negara itu.

"Kapal ini dibeli dengan uang rakyat melalui APBN. Oleh karena itu harus dijaga 
dan dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya 
Mineral (ESDM) di depan 126 personel TNI-AL yang akan mengawaki kapal itu.

Ia juga meminta para prajurit TNI-AL yang akan mengawaki kapal itu untuk terus 
menjalankan program latihan. "Teruslah kalian berlatih dan pegang teguh sumpah 
prajurit," katanya.

KRI Banjarmasin-592 itu rencananya akan dioperasikan di bawah Komando Lintas 
Laut Militer (Kolinlamil). "KRI Banjarmasin-592 ini merupakan salah satu dari 
dua kapal perang jenis LPD pesanan TNI-AL yang dibangun PT PAL," kata Kepala 
Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letkol Laut Toni 
Saiful.

Selain pelepasan selubung kapal, peresmian KRI Banjarmasin-592 itu juga 
ditandai dengan penyematan tanda pangkat dan jabatan komandan KRI 
Banjarmasin-592 oleh Menhan kepada Letkol Laut (P) Eko Jokowiyono.

Sumber : Antara



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke