http://www.infobanknews.com/index.php?mib=mib_news.detail&id=938
Aset Perbankan Syariah Global Capai US$ 800 Miliar-US$ 1 Triliun Tanggal: 09 Desember 2009 Sumber: infobanknews.com *Saat ini, perkembangan industri keuangan syariah global masih menghadapi beberapa tantangan yang akan sangat mempengaruhi pertumbuhannya kedepan. Jakarta--Seiring dengan optimisme pemulihan ekonomi dunia, prospek pasar keuangan syariah global terlihat cerah. Sampai triwulan ketiga 2009, pasar keuangan syariah menunjukkan perbaikan yang terlihat dari meningkatnya jumlah serta nilai penerbitan sukuk dan indeks. Hal ini semakin meningkatkan beberapa negara seperti UK, Perancis, Jepang, Hong Kong dan Singapore mengembangkan pasar keuangan syariah rangka financial system deepening. Demikian disampaikan Bank Indonesia dalam perkembangan pasar keuangan syariah global, yang diterima infobanknews.com, pada 9 Desember 2009, di Jakarta. Menurut laporan tersebut, sampai dengan triwulan ketiga 2009, nilai aset industri perbankan syariah sekitar USD800 miliar – USD 1 triliun, Islamic funds sekitar USD50 miliar, total nilai penerbitan sukuk sekitar USD135,8 miliar, dan premium Takaful global sekitar USD4,3 miliar. Untuk aset yang dikelola oleh industri perbankan syariah global, hasil survey The Banker pada 2009 menunjukkan bahwa aset perbankan syariah yang dikelola oleh 500 lembaga keuangan syariah terbesar di dunia pada 2009 tumbuh 28,6% dibandingkan 2008, yaitu dari USD639 miliar menjadi USD822 miliar. Kawasan Gulf Cooperation Council (GCC) masih mendominasi shariah compliant asset dengan market share 42,9% atau senilai USD353,2 miliar. Kontributor terbesar kedua adalah Iran dengan market share kawasan Timur Tengah, Asia memiliki share sekitar 20%, dengan pemain utama Malaysia sebesar 10,5%. Sementara di Eropa, UK masih menjadi leading player 2,5%2. Meskipun demikian, share compliant asset masih kurang dari 1% dari aset yang dikelola oleh 1000 bank terbesar di dunia. Belum maksimalnya perkembangan pasar keuangan syariah global dikarenakan inefisiensi pada standarisasi produk, pasar sekunder, transparansi dan manajemen likuiditas. Pertumbuhan industri keuangan syariah global juga terlihat dari sisi kelembagaan. Berdasarkan database Shariah saat ini jumlah lembaga keuangan syariah global telah mencapai sekitar 810 perusahaan yang tersebar di 50 negara. Sekitar 450 lembaga keuangan syariah beroperasi di kawasan Timur Tengah, terutama di UAE, Bahrain, Kuwait, Iran dan Saudi Arabia. Di Eropa, sekitar 114 lembaga keuangan syariah menjadi pelaku di pasar keuangan syariah Eropa yang terkonsentrasi di UK. Di Amerika Utara, jumlah lembaga keuangan syariah masih relatif sedikit yang tersebar di USA dan Kanada. Untuk kawasan lainnya seperti Afrika, Australia, dan Amerika Selatan, kontribusinya dapat direpresentasikan dalam industri keuangan syariah global, yang ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah sangat bervariasi. Rankaian produk yang ditawarkan lembangan keuangan syariah bervariasi mulai dari produk umum perbankan syariah hingga sophisticated product seperti shariah compliant hedge fund, insurance, dan wealth management. Saat ini, perkembangan industri keuangan syariah global masih menghadapi beberapa tantangan yang akan sangat mempengaruhi pertumbuhannya kedepan. Tantangan utama yang muncul di berbagai yurisdiksi pada umumnya adalah perhitungan pajak dalam transaksi keuangan syariah, inefisiensi manajemen ekses likuiditas, manajemen risiko, kompatibilitas dengan sistem keuangan konvensional, keterbatasan instrumen keuangan syariah, masih minimnya awareness, terbatasnya yang mampu menciptakan produk inovatif; dan standarisasi terkait akunting keuangan syariah. (*) [Non-text portions of this message have been removed]