http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=12615

2009-12-22 
Perjuangan Kelly Kwalik Melawan Ketidakadilan



[TIMIKA] Uskup Timika Mgr Jhon Philip Saklil meminta semua orang memaafkan 
kesalahan-kesalahan tokoh Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka 
(TPN/OPM) Kelly Kwalik yang pernah dibuat selama dia hidup. Hargailah dia 
sebagai manusia biasa karena segala tindakan hidup Kelly bisa diinterpretasikan 
dari berbagai aspek. Perjuangan dia adalah melawan ketidakadilan.

"Kelly Kwalik membuktikan bahwa perjuangan adalah melawan ketidakadilan, 
penindasan, perampasan hak dengan dalih kepentingan bangsa, melawan kemiskinan 
dan penghancuran umat manusia," kata Uskup Timika Mgr Jhon Philip Saklil saat 
memimpin Misa Requiem (Misa Arwah), Senin (21/12) sore, di Timika, Kabupaten 
Mimika, Provinsi Papua.

Kelly Kwalik adalah tokoh besar yang diakui masyarakat Papua dan dinilai 
sebagai orang yang konsisten dalam idealismenya melawan penindasan. "Kita 
melepaskan tokoh besar, dengan caranya sendiri mempersembahkan hidup bagi tanah 
Papua. Kualitas hidup Kelly dibuktikan dengan kesetiaan mempertahankan 
idealisme dan kecintaannya terhadap Tanah Papua," ujarnya. 

Pemakaman Kelly berlangsung Selasa (22/12) siang di depan Lapangan Sepakbola 
Timika Indah. Tepat pukul 12.40 WIT, peti jenazah Kelly yang ditutup bendera 
Bintang Kejora diangkut dengan mobil jenazah sementara ribuan orang, terutama 
kaum perempuan meratapinya. Massa berjalan kaki mengiringi jenazah sekitar satu 
kilometer dari Gedung DPRD Mimika menuju lokasi pemakaman. Sebelumnya, peti 
jenazah yang diselimuti bendera Bintang Kejora ditaruh didepan pintu masuk 
Kantor DPRD Kabupaten Mimika. Dari pantauan SP Selasa pagi, Kota Timika 
dipenuhi aparat, baik polisi maupun TNI AD. Aktivitas masyarakat berjalan 
normal. 


Perundingan

Sekretaris Wilayah 6 Dominikus Serabut, yang merupakan staf khusus Dewan Adat 
Papua membaca sambutan Ketua Dewan Adat Papua Forkorus Yoboisembut mengatakan, 
pembunuhan Kelly Kwalik telah menodai hajatan orang Kristen, khususnya di 
Papua. Bulan Desember adalah bulan persiapan orang dengan hati yang suci dan 
tulus menyambut Natal. Pembunuhan ini adalah pembunuhan kilat dan berencana. 
Negara harus bertanggung jawab, katanya.

PT Freeport Indonesia juga harus bertanggung jawab atas terbunuhnya Kelly 
Kwalik. Freeport harus bertanggung jawab atas perundingan antara rakyat Papua 
dan pemerintah Indonesia yang dimediasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 
pada tahun 2010. Kelly Kwalik tidak terlibat dalam penembakan di Mile 54.

"Kami rakyat Papua tidak merongrong keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia 
(NKRI). Kami mempertahankan hak-hak dasar dan politik orang asli Papua. Untuk 
itu, kami mendesak dunia internasional terutama PBB untuk meminta pemerintah 
Indonesia segera mengakui dan memfasilitasi hak-hak kebangsaan rakyat Papua," 
ujarnya. [154]



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke