Telah Kering Tinta Itu 

#fullpost {display:none;}

 
Telah Kering Tinta Itu
Oleh : Muhammad Muallim

Maha suci Allah dengan segala firman-Nya, entah kenapa tiba-tiba saya bisa 
menulis kembali dengan judul ini, cukup lama penulis membisu dalam kesibukan, 
meski sebnarnya bisa menulis, namun toh ternyata bisa menulis bukanlah hakku, 
akan tetapi atas kehendak-Nya lah aku bisa menulis.

Hal demikian baru kusadari ketika secara acak saya membaca buku aiqodlul himam, 
yang menjadi ide adalah sebuah kata-kata yang sering penulis dengar ketika 
kawan-kawan penulis bercanda dengan bahasa arab, ana uriid wa anta turid 
walakin Allah yaf'alu ma yuriid. Aku ingin, Kamu ingin tetapi Allah menakdirkan 
yang diinginkan-Nya.

Hidup itu ada pilihan apa nggak menurut anda? Jawabanya adalah tidak.


Hidup itu ya hidup tidak ada pilihan, maka hidup harus dijalani sampai masa 
aktifnya selesai, gerak kita terbatas, kemampuan kita terbatas, langkah kita 
terbatas, lalu apa yang anda siapkan saat batas itu memindahkan anda ke akherat?

Apakah 4 istri cantik lengkap dengan 4 rumah megah beserta 4 mobil mewah?

Mungkin jawaban pembaca beraneka ragam dan yang jelas semua orang juga mau hal 
itu, yang tidak mau coba katakan??

Sebagian orang terlihat begitu sibuk dalam upaya untuk mencapai sebuah puncak 
kejayaan dalam segi apapun. Dengan berbagai cara mereka melompat menuju sebuah 
tujuan yang bernama kebahagian menurut versi masing-masing. Ada yang bahagia 
dengan 4 istri, ada yang bahagia dengan 4 mobil mewah, ada yang bahagia dengan 
4 trilyun, dan berbagai hal. Hal-hal diatas memicu mereka untuk meminjam, 
berhutang, berhutang pada rentenir, mencuri, korupsi, berebut, atau menipu.

Semua efek negatif itu akan berkembang searah dengan berkembangnya cita-cita 
yang tidak terukur, keimanan akan tipis jika efek negatif itu berkembang biak, 
dan ini bisa menjangkiti siapa saja, baik ilmuwan, agamawan, negarawan, 
karyawan, pemerintahan, yayasan dan sebagainya.

Kenapa ini terjadi?

Karena mereka tidak mau mengikuti takdir, tidak sabar dengan takdir hidup 
cukup, mencoba berhutang dan jatuh menjadi miskin. Mungkin pembaca juga tahu, 
bahwa banyak juga orang berhutang dan sukses, itu jika kita melihat dari luar, 
coba kita kedalam dan bertanya: apakah mereka sudah puas dengan kesuksesanya? 
Jawaban logisnya "belum".

وأوحى الله تعالى إلى داوود عليه السلام فقال يا داوود تريد وأريد ولا يكون إلا ما 
أريد فإن سلمت لي ما أريد أتيتك بما تريد وإن لم تسلم لي ما أريد أتعبتك فيما تريد 
ولا يكون ألا ما أريد وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم لأبي هريرة جف القلم بما 
أنت لاق
Dan Allah memberi wahyu kepada Dawud a.s. Allah berfirman : Wahai Dawud kamu 
punya keinginan dan Aku punya keinginan, dan tidak akan terjadi selain yang Aku 
inginkan, Jika kamu pasrah atas ketentuan-Ku maka Aku berikan keinginanmu, dan 
jika kamu tidak pasrah denga keinginan-Ku, Aku buat kau lelah dengan 
keinginanmu, dan tidak akan terjadi apapun kecuali apa yang Aku kehendaki.

Rosulullah bersabda kepada abu hurairah : Telah kering tinta itu atas apa yang 
kau jumpai.

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali 
tidak ada pilihan bagi mereka . Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang 
mereka persekutukan. QS.28:68

Maka bersabarlah kamu terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti 
orang yang berada dalam ikan ketika ia berdo'a sedang ia dalam keadaan marah 
QS.68:48




Mochammad Moealliem
http://www.muallimku.blogspot.com or http://www.facebook.com/muallimku

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke