Refleksi: Dugaan polisi satu arah, apakah tidak ada dugaan lain?

http://www.antaranews.com/berita/1267288344/polisi-amankan-karung-pakaian-bekas-di-masjid-cirebon

Polisi Amankan Karung Pakaian Bekas di Masjid Cirebon

Sabtu, 27 Pebruari 2010 23:32 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | 
Cirebon (ANTARA News) - Polisi mengamankan satu karung pakaian bekas yang 
ditinggal di masjid Sang Cipta Rasa Kraton Kesepuhan menyusul ditemukan bom 
rakitan pada Sabtu pagi.

Jajaran Polresta Cirebon dan Tim Gegana Polda Jabar melakukan penyisiran di 
masjid tersebut sekitar pukul 12.30 WIB hingga 15.30 WIB setelah pada pagi hari 
ditemukan bom rakitan di dalam masjid tersebut.

Berkaitan dengan penyisiran tersebut, barang-barang yang tidak ada pemiliknya 
dibawa ke markas polres.

Kapolresta Cirebon AKBP Ari Laksamana Wijaya mengatakan, setelah dilakukan 
penyisiran tidak ditemukan barang lain yang mencurigakan.

Dia menambahkan, diduga rencana peledakan masjid itu untuk membakar rumah 
ibadah yang terbuat dari kayu tersebut karena saat ditemukan bahan peledak juga 
terdapat bensin. 

Dikatakannya, jenis bom rakitan yang ditemukan tergolong ledakkan rendah.

Sementara PRA Arief Natadiningrat, putra mahkota Kraton Kesepuhan, mengatakan 
bahwa Masjid Agung Sang Cipta Rasa dibangun Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga 
dan Raden Patah pada tahun 1500 M.

Bom itu berdekatan letaknya dengan krapyak tempat shalat Sultan sepuh dan 
keluarga.

"Kami terkejut dengan adanya bom tersebut. Ini pertama kalinya ada bom di 
masjid. Yang sudah-sudah biasanya di hotel, objek wisata. Mungkin dugaan, bom 
akan diledakkan pada saat shalat Jumat. Karena tidak ada keluarga Sultan yang 
Jumatan di situ, kemudian dibatalkan," katanya. 

"Saya shalat Jumat di masjid Pertamina Klayan beserta empat staf pengawal. 
Kepada minta semua warga untuk mewaspadai ancaman teroris ini," katanya.

Satu bom rakitan ditemukan oleh seorang pengurus masjid di ruang utama masjid 
Sang Cipta Rasa Kraton Kesepuhan, Sabtu, sekitar pukul 06.30 WIB.

Bom rakitan tersebut ditemukan dalam kantong plastik terdiri atas bensin, 
petasan cabe rawit ukuran jempol sebanyak 50 buah, pecahan kaca dan timer 
(pengatur waktu).

Bungkusan plastik yang berisi bahan peledak tersebut sudah terlihat Jumat sore 
sekitar pukul 15.00 WIB, tetapi pengurus masjid menduga itu barang milik jemaah.

Baru sekitar pukul 06.30 WIB Sabtu barang tersebut yang masih terletak di 
tempatnya itu dibuka oleh pengurus masjid dan ternyata isinya bom rakitan.


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke