Refleksi : Tentu saja  Rp 300,--juta dengan tibba bisa bikin komplikasi giinjal 
maupun jantung. Insyaalloh, berkat rahmatnya pak hakim bisa lekas sembuh untuk 
menjalankan tugas keadilan nan mulia. hehehe

   

http://www.lampungpost.com/aktual/berita.php?id=16085

      Selasa, 30 Maret 2010 
     

      HUKUM-KRIMINAL 
     
     
     

Dirawat di RS, Pemeriksaan Hakim Ibrahim Dihentikan 


      JAKARTA (LampostOnline): Pemeriksaan terhadap hakim Ibrahim yang 
ditangkap KPK atas dugaan suap Rp300 juta dihentikan karena yang bersangkutan 
harus dirawat di RS Mitra Internasional Jatinegara. 

      Ibrahim menderita sakit ginjal dan mengalami komplikasi.

      "Yang bersangkutan perlu dirawat sakit ginjal. Jadi tidak dilakukan 
pemeriksaan lanjutan," kata jurubicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jl Rasuna 
Said, Kuningan, Jaksel, Selasa (30-3). 

      Oleh karena itu, KPK sedang memikirkan untuk melakukan pembantaran. 
Pembantaran adalah penahanan yang dilakukan kepada tersangka yang sakit dan 
perlu dirawat inap di rumah sakit.

      "Apakah nanti akan dibantarkan atau tidak masih didiskusikan," lanjut 
Johan.

      Keputusan merujuk Ibrahim ke rumah sakit juga sudah diberitahukan ke 
keluarga hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) itu. 

      "Pihak keluarga sudah diberitahu soal kondisi yang bersangkutan," ujarnya.

      Dijelaskan Johan, Ibrahim dibawa ke RS Mitra Internasional Jatinegara 
sejak pukul 14.00 WIB. Dia dibawa ke rumah sakit setelah mendapat second 
opinion dokter KPK, kalau Ibrahim butuh perawatn. 

      "Kita juga sudah dapat second opinion dari dokter kita, yang bersangkutan 
perlu dirawat sakit ginjal," tutupnya.

      depan kamar Ibrahim tampak beberapa petugas kepolisian. Satu orang 
petugas kepolisian mengenakan baju seragam sedangkan tiga lainnya mengenakan 
pakaian sipil.

      Dari penuturan seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya, Ibrahim 
masuk ke kamar Intermedic sekitar pukul 18.16 WIB dengan pengawalan beberapa 
petugas. Rencananya besok Ibrahim akan melakukan cuci darah.

      "Belum tahu Mbak, tapi mungkin besok siang (cuci darah)," ujar petugas 
tersebut.

      Keluarga Ibrahim sendiri saat ini sudah berada didalam dan wartawan 
dilarang untuk masuk ruangan tempat Ibrahim dirawat. "Keluarga sudah ada, tapi 
saya tidak tahu mereka siapa saja," ujarnya. DTC/L-1
     








[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to