Refleksi :  Mantan Menteri Agama Said Agil Husni Al Munawar pernah bermimpi 
bahwa di Batutulis di Jawa ada harta karum yang bisa melunasi hutang luarnegeri 
NKRI. Rupanya mimpinya itu berdasarkan ilmu gurun pasir, jadi meleset. Tetapi 
kalau seandainya mimpinya itu berdasarkan ilmu duniawi  "marine archeology" 
kemungkin  ketepatan mimpinya bisa sangat besar probabilitasnya. 

Biasanya benda-benda kuno yang terdapat di wilayah sesuatu negara,  sesuai 
konvensi internasional menjadi harta milik negara tsb. Umumnya benda-benda ini 
di pertunjukkan di musuem. Mengingat luasnya NKRI, tentunya bisa ada banyak 
museum dibangun untuk dipertunjukan kepada jadi rakyat guna melihat harta-harta 
zama purba dan mungkin saja bisa memberikan inspirasi daya pencipta dan menjadi 
sumber pendapatan tetap bagi daerah dari tourisme. Tetapi, seperti dimaklumi 
NKRI adalah negara kleptokratik, jadi  saja apa yang ada atau ditemukan atau 
terkandung di perut bumi atau di laut bisa saja menghilang dengan berbagai cara 
dan jalan. Hal ini bisa dilihat pada kekayaan alam yang menghilang tanpa 
penduduk setempat mendapat keuntungan. 

http://www.lampungpost.com/aktual/berita.php?id=16929

 
      Kamis, 29 April 2010 
     

      NASIONAL 
     
     
     

Wow! Ada 493 Situs Harta Karun di Indonesia


      JAKARTA (LampostOnline): Pantas saja si pemburu harta karun Michael 
Hatcher senang melakukan perburuan di Indonesia. Dari data Direktorat Jenderal 
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) Kementrian 
Kelautan dan Perikanan (KKP), ada 493 situs arkeologi bawah laut di Indonesia.

      "Ada 493, menurut maping yang ada," ujar Dirjen PSDKP KKP Aji Sularso 
dalam jumpa pers di kantornya, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis 
(29/4/2010).

      Dari 493 ini, kurang dari 10 persennya yang sudah dieksplorasi. Maklum, 
dana untuk survei dan mengangkat muatan kapal ini tidak sedikit. Apalagi jika 
terjebak dalam lumpur di dasar laut.

      "Bisa jutaan dolar," terang Aji.

      Namun Aji menjelaskan tidak semua kapal tersebut masih berisi harta 
karun. Kadang kapalnya masih ada, tapi muatannya sudah tidak ada.

      "Penjarahan itu banyak terjadi di Selat Glasa, di sekitar perairan Bangka 
Belitung," ungkapnya.

      Michael 'Mike' Hatcher lahir di York, Inggris, tahun 1940. Hidup masa 
kecilnya kurang beruntung. Dia menetap di sebuah panti asuhan. Pada umur 14 
tahun, dia hijrah ke Australia. Perburuan muatan kapal karam dimulai tahun 1970 
dengan sebuah yacht tua yang direnovasi.

      Pada 1981 berhasil mengangkat isi kapal tenggelam di Malaysia, tahun 1985 
di Tanjung Pinang Indonesia, dan tahun 1998 di Indonesia. Di dunia 
internasional dia dijuluki 'The Wreck Salvage King' (Raja Penyelamat Kapal 
Karam).

      Saat berhasil mengangkat kapal Geldermasen milik VOC di Karang Heliputan, 
Tanjung Pinang, tahun 1985-1986, Hatcher mendapatkan 126 emas batangan dan 160 
ribu benda keramik dinasti Ming dan Ching. Nilainya tidak kurang dari US$ 15 
juta saat itu.

      Lalu Hetcher mengangkat kapal Tek Sing di Perairan Kepulauan Bangka, 
Sumatera Selatan tahun 1999 lalu. Nilainya Rp 500 miliar. Kini Hatcher diduga 
muncul kembali di perairan Blanakan, Subang. Jika Hatcher berhasil mengangkat 
harta karun dari Subang, maka ini akan menjadi rekor selama karirnya. 
Diperkirakan porselen dinasti Ming yang tenggelam di sana tidak kurang dari US$ 
200 juta. (DTC/L-2
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke