http://www.KabariNews.com/?34945



Jakarta, KabariNews.com- Suasana politik di Thailand yang kian memanas memaksa 
Kedutaan BesarRepublik Indonesia di Bangkok, Thailand, harus mengevakuasi 
sedikitnya300 warga Indonesia yang tinggal di dekat lokasi kerusuhan.

DirekturPerlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Teguh Wardoyo, di 
kantorKementerian Luar Negeri, Jakarta, menjelaskan bahwa pemindahan 
wargaIndonesia tersebut untuk mencegah hal yang tidak diinginkan 
apabilabentrokan menjadi lebih meluas.

"Hingga Selasa sore, KBRI kitadi Bangkok memindahkan 300 WNI ke lokasi yang 
lebih aman, karena tempattinggal mereka saat ini dekat dengan bentrokan," 
ujarnya.

WargaIndonesia yang dipindahkan tersebut adalah para diplomat 
besertakeluarganya, juga warga Indonesia yang bekerja di dekatlokasi bentrokan.

Hinggasaat ini Kementerian Luar Negeri mencatat bahwa sedikitnya terdapat1.773 
warga Indonesia yang tinggal di Thailand, dari jumlah tersebut,1.504 orang di 
antaranya berada di Bangkok.

Teguh menambahkan,bahwa warga Indonesia yang dipindahkan saat ini berada di 
kawasan WatArun yang lokasinya lebih aman dari bentrokan.

Hingga sepekanini, bentrokan massa pendukung mantan Perdana Menteri 
ThaksinShinawatra tersebut terus terlibat bentrokan dengan pihak 
militerThailand, mereka menuntut agar Perdana Menteri Abhisit Vejajiva 
segeramundur dari jabatannya danmeminta untuk menggelar pemilu ulang.

Seperti diberitakansebelumnya, bahwa kantor perwakilan Indonesia di Bangkok, 
Thailand,akan tetap beroperasi meski suasana politik di sana terus memanas.

Sementaraitu, untuk lebih berhati-hati, pemerintah Indonesia tetap meminta 
parawarga Indonesia di Thailand untuk tetap menjauhi lokasi yang menjadipusat 
aksi massa dan bentrokan, serta menghindari daerah-daerah yangdinilai sangat 
rawan akan kerusuhan seperti Witthayu,Silom, Bon Kai,Sathorn, Rachaprarop, 
Pratunam, Petchburi, Din Daeng, Lumpini Park, danSala Daeng.

Hingga saat ini, tercatat 37 orang tewas dalambentrokan berdarah yang 
melibatkan militer Thailand dengan pendukungThaksin Shinawatra.





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke