Refleksi: Hidup senang membuat orang kegemukan, dan karena semua keperluan hidup sehari-hari tersedia atau mudah diperoleh, jadi kurang gerak. Orang miskin susah hidup mempunyai badan kurus dan lagi sering sakit-sakitan. Sesuai Biro Statistik di NKRI ada 40 juta orang miskin, mengingat berbagai kesulitan hidup maka angka 40 juta direndahkan, angka sebenarnya lebih tinggi.
Kalau dari segi kegemukan di Indonesia, tidak sulit untuk mengambil kesimpulan, bahawa yang kegemukan ialah para petinggi negera di semua tingkat dalpankan pekerjaan, dari yang rendah sampai ke puncak kekuasaan, begitupun petinggi agama pun gemuk, jadi mereka merupakan dua sejoli. Mereka bukan saja gemuk badan tetapi juga juga berdompet gemuk, sebaliknya yang kurus-kurus ialah rakyat dan tentunya juga dompet mereka sesuai dengan besarnya badan. hehehehehe. Apakah temuan Anda juga demikian seperti itu? http://antaranews.com/berita/1277866637/orang-asia-kegemukan-dan-kanker Orang Asia, Kegemukan dan Kanker Rabu, 30 Juni 2010 09:57 WIB | Peristiwa | Kesehatan | Hong Kong (ANTARA News) - Orang Asia yang kelebihan berat badan atau kegemukan lebih mungkin untuk meninggal akibat kanker dibandingkan dengan orang yang memiliki berat normal, demikian hasil satu studi besar di Asia. Kegemukan dianggap sebagai salah satu faktor risiko serangan kanker tertentu di Barat, tapi setakat ini belum jelas apakah penyakit itu menimbulkan risiko yang sama bagi orang Asia, sebagaimana dikutip dari Reuters. Para peneliti memantau 401.215 orang di China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Australia dan Selandia Baru selama empat tahun. Dibandingkan dengan orang yang memiliki berat normal, para peserta studi tersebut yang kegemukan menghadapi kemungkinan 21 persen lebih besar untuk meninggal akibat kanker, sementara mereka yang kelebihan berat badan menghadapi kemungkinan enam persen lebih tinggi, demikian temuan studi tersebut. Para peneliti itu mendapati peserta yang kegemukan sangat rentan terhadap kanker usus, dubur, payudara, indung telur, cervix, prostat dan leukemia. "Orang yang kelebihan berat dan kegemukan pada masyarakat di seluruh wilayah Asia-Pasifik memiliki risiko mencolok untuk meninggal akibat kanker," tulis para peneliti tersebut di dalam dokumen yang diterbitkan di The Lancet Oncology, Rabu. "Berbagai strategi baru sangat diperlukan untuk menangani wabah kegemukan di Asia guna mencegah peningkatan lebih lanjut beban kanker di wilayah ini," kata kelompok peneliti itu --yang dipimpin oleh Christine Parr di University of Oslo di Norwegia. Telah terjadi peningkatan pesat jumlah orang yang kegemukan di banyak negara Asia dalam beberapa dasawarsa belakangan, yang dipicu oleh kemakmuran pertumbuhan dan perpindahan orang dari pinggiran ke kota besar, tempat mereka menjadi kurang gerak dan memakan makanan yang lebih banyak mengandung lemak. [Non-text portions of this message have been removed]