Refleksi : Bagaimana dengan kasus korupsi mantan presiden Soeharto?. Bukankah 
kasus korupsi Soeharto masuk daftar Stolen Assets Recovery [StAR]? Bukankan  
kekayaan  milik rakyat yang dicuri? Kalau tidak mau diusut untuk dikembalikan 
kepada pemiliknya adalah juga penghianatan terhadap rakyat? 


http://www.bangkapos.com/detail.php?section=1&category=13&subcat=13&id=24204

Aparat Pajak Jangan Khianati Rakyat 
     
      Sumber : www.kompas.com  
     
JAKARTA, BANGKAPOS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, ia 
menghargai perbaikan kinerja Direktorat Jenderal Pajak serta Direktorat 
Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan, tetapi juga masih memendam 
keprihatinan karena masih terjadi korupsi di lingkungan perpajakan.

Petugas pajak serta Bea dan Cukai yang berada di garda terdepan pengelolaan 
sumber utama penerimaan negara patut dipandang sebagai pahlawan. Namun, juga 
sangat rawan dan berpotensi dalam melakukan kejahatan dan pengkhianatan kepada 
rakyat dan negara.

Presiden Yudhoyono menyampaikan hal itu saat memberikan pengarahan kepada 
jajaran Ditjen Pajak serta Ditjen Bea dan Cukai di Istana Negara, Jakarta, Rabu 
(21/7/2010).

Presiden mengingatkan, ketika kasus korupsi Gayus Tambunan dan Bahasyim yang 
memukul kepercayaan rakyat kepada aparat pajak mula-mula terkuak, Sri Mulyani 
Indrawati, Menteri Keuangan ketika itu, sempat meminta Presiden bertemu dengan 
pimpinan Ditjen Pajak.

"Jawaban saya, waktu itu kurang tepat bertemu karena saya masih sangat kecewa. 
Lebih baik bertemu di satu saat ketika sudah bisa saya tata emosi saya dan 
sudah ada langkah yang baik dan nyata yang dilakukan Dirjen Pajak. Ini berlaku 
pula bagi Dirjen Bea dan Cukai," ujar Presiden.

Ketika Rabu pagi kemarin, Presiden akhirnya menerima sekitar 300 aparat pajak, 
Bea dan Cukai, serta jajaran pimpinannya di Istana Negara, Presiden 
mengungkapkan, perasaannya bercabang: merasa senang dan bersyukur sekaligus 
kecewa dan prihatin.

Di satu sisi, Presiden menghargai perbaikan kinerja kedua direktorat tersebut 
sehingga berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara dengan signifikan. 
APBN yang pada tahun 2004 masih belum mencapai Rp 500 triliun, misalnya, pada 
tahun 2009 sudah melampaui Rp 1.000 triliun. Penerimaan pajak merupakan 
penyumbang utama pendapatan negara itu.

"Para pemimpin dan petugas pajak serta Bea dan Cukai yang berprestasi baik 
diam-diam sering luput dari pengamatan. Ada pahlawan di dunia perpajakan dan 
kepabeanan," ujar Presiden.

Akan tetapi, pada kesempatan yang sama, Presiden juga mengungkapkan 
kekecewaannya. "Namun, saya dalam bahasa terang juga harus menyampaikan 
kekecewaan saya karena masih saja terjadi korupsi di lingkungan saudara yang 
dilakukan oknum petugas pajak. Masih ada petugas pajak yang kejahatannya itu 
luar biasa, tidak pernah terbayangkan," ujarnya.

Terkait hal itu, jika saat ini banyak hujatan ditujukan kepada aparat pajak 
sehingga mengakibatkan demoralisasi dan demotivasi, Presiden meminta jajaran 
pajak berintrospeksi diri.

Sebelum Presiden memberikan pengarahan, Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga 
menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden dan seluruh rakyat atas kejahatan 
korupsi yang telah terjadi di jajarannya serta berjanji memperbaiki sistem 
pengawasan dan sumber daya manusia di kedua ditjen tersebut. (DAY)

Berita Terkait 
Perda Pungutan Pajak Bakal Dibuat
Pajak Berikan Kontribusi Besar PAD
Babel Terapkan Kendaraan Dinas Kena ...
Target Pajak Tahun 2010 Rp 239 ...
Pencapaian Pada Maret 2010 Baru 26 ...
DPR Minta BPK Audit Ditjen Pajak
Bagi Hasil Pajak Rp 123 Miliar
Masih Banyak Pegawai Pajak Hartanya ...

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to