27/07/2010 - 08:09 Bergaya Bak Orde Baru Penentu Ketua Fraksi Demokrat Adalah SBY Dwifantya Aquina Presiden SBY (inilah.com/ Wirasatria) INILAH.COM, Jakarta - Belum ada yang bisa memprediksi siapa Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR yang hendak dipilih Ketua Umum Anas Urbaningrum. Isu pun berhembus. Anas dengan Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang memperebutkan pengaruh untuk menempatkan orang-orang pilihan mereka di posisi strategis itu. "Dalam sebuah partai modern itu, Ketua Umum adalah jabatan tertinggi. Dia yang mengambil keputusan masalah internal dan eksternal. Sedangkan Dewan Pembina itu sifatnya tidak jauh dengan dewan penasihat, hanya memberikan masukan bukan pembuat keputusan, tapi di Demokrat dewan pembinalah yang menentukan segala-galanya," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional Umar S Bakry kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (27/7). Perebutan pengaruh ini disangsikan oleh Umar, karena sosok Anas yang tergolong muda belum dapat melampaui penokohan SBY. Penentuan internal partai tetap akan diputuskan oleh Dewan Pembina, bukan Ketua Umum. "Jelas SBY (yang lebih berpengaruh), walaupun secara aturan main Anas yang berwenang. Di Demokrat SBY adalah penentu," tegasnya. Umar pun mengatakan, Demokrat menganut sistem kepartaian yang bergaya orde baru. Sehingga, lanjut dia, siapapun orang yang hendak diajukan naik di posisi Ketua Fraksi harus mendapatkan persetujuan ketua dewan pembina. "Sistem kepartaian Demokrat ini memang bergaya Orba, surut ke belakang. SBY seperti Soeharto dulu, sebagai Dewan Penasehat di Golkar dia yang menentukan segala bentuk keputusan partai," tandasnya. Kosongnya kursi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR memunculkan spekuliasi tentang kerasnya persaingan antara Anas Urbaningrum dengan kerabat Cikeas. Dikabarkan Anas ingin menempatkan orang kepercayaannya. Kubu Cikeas pun ingin melakukan hal yang sama. Karena itu, menjelang penentuan siapa yang menempati Ketua FPD DPR, pergulatan Anas dengan Cikeas kian kentara. Sejauh ini telah ada empat nama yang disebut-sebut berpeluang besar. Mereka adalah M Jafar Hafsah, Hayono Isman, Taufik Effendi, dan Saan Mustofa. [tia/jib] *****
[Non-text portions of this message have been removed]