Mengobati Luka Dihati

By: agussyafii

Ya Allah, mengapa Engkau ambil dia dariku? Apa yang harus saya lakukan? 
Begitulah jeritan hati tema diskusi saya pada acara on air di Radio Bahana FM 
Jakarta Rabu Malam kemaren.  Mengapa kehilangan dapat menyebabkan penderitaan 
pada diri kita? Ada apa dengan kehilangan itu sendiri?

Pada dasarnya keterikatan kita pada apa dan siapa yang hilang menentukan 
tentukan kualitas kedukaan. Semakin kita terikat kita pada diri seseorang atau 
sesuatu maka semakin perihnya kehilangan. Lantas apakah kita terikat dengan 
seseorang atau sesuatu itu salah? Tentu saja tidak salah! Sejak kita lahir, 
kita tergantung dan terikat oleh sosok ibu. Kita mulai beranjak dewasa, kita 
membutuhkan keberadaan orang lain untuk bersosialisasi. Tidak ada didalam hidup 
ini yang kita bisa mengerjakan semuanya dengan sendiri, kita membutuhkan orang 
lain. Termasuk kita butuh untuk dicintai oleh orang lain. 

Kebutuhan itulah yang membuat kita menjadi terikat pada orang lain. Anak-anak 
muda bahkan sengaja mengikat dirinya dengan teman-temannya agar eksistensi 
dirinya diakui. Di Jepang bahkan ada seorang kakek rela masuk penjara hanya 
untuk mencari teman ngobrol. Hal itu karena kebosanan yang luar biasa dan rasa 
kesepian yang ada pada dirinya. Ya, daripada bengong dirumah sendiri, kan 
mendingan ada teman ngobrol sekalipun itu dipenjara. begitulah pikir sang kakek.

Disatu sisi kita memang membutuhkan keterikatan tetapi disisi lain keterikatan 
itu menyebabkan luka dihati kita karena rasa kehilangan. faktor keterikatan dan 
ketergantungan itulah yang mempengaruhi proses luka atau penderitaan yang kita 
rasakan termasuk penyembuhannya itu sendiri. Lantas bagaimana caranya kita 
mengobati atau menyembuhkan luka dihati?

Cara mengobatinya adalah Tawakal kepada Allah. Pahami semua yang kita anggap 
milik kita sebenarnya milik Allah. Apa yang melekat pada diri kita semuanya 
milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tawakal merupakan puncak qanaah dan pasrah 
bukan hanya menerima atas pemberian Allah  dan ridha atas ketetapanNya namun 
juga yakin akan semua yang kita miliki termasuk hidup kita adalah amanah dari 
Allah. Bila yang Maha Pemilik Sejati memintanya kembali, kita pun ikhlas 
menerima sebab kita tidak memiliki apa-apa dan kita tidak dimiliki siapa-siapa 
melainkan Allah Semata. Itulah cara mengobati luka dihati.

Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada satu 
binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya 
Tuhanku diatas jalan yang lurus. (QS. Hud : 56).

Wassalam,
agussyafii
-
Yuk hadir pada kegiatan 'Indahnya Ramadhan Bersama Amalia (IRMA)', Tadarus, 
Buka Puasa Bersama Anak2 Amalia, Muhasabah di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV Blok 
ii, No. 23 Komplek Peruri, Ciledug. pada hari Ahad, tanggal 22 Agustus 2010. 
Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii3, 
atau http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau 
sms di 087 8777 12 431.





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke