http://www.antaranews.com/berita/1281605005/kanguru-dan-singa-di-kebun-binatang-surabaya-mati

Kanguru dan Singa di Kebun Binatang Surabaya Mati
Kamis, 12 Agustus 2010 16:23 WIB | Warta Bumi | Masalah Lingkungan | 
Surabaya  (ANTARA News) - Dua satwa penghuni Kebun Binatang Surabaya (KBS), 
yakni kanguru dan singa mati, serta sejauh ini belum diketahui secara pasti 
penyebabnya, kata hubungan masyarakat (Humas) KBS, Agus Supangkat.

Senin pekan lalu seekor kanguru tanah berjenis kelamin betina mati di usia 6 
tahun, kemudian seekor singa Afrika berjenis kelamin betina bernama Leli 
berusia 17 tahun  mati pada Rabu kemarin, ujarnya di Surabaya, Kamis.

Agus mengatakan, kematian dua koleksi kebun binatang itu masih dalam tahap 
penelitian, pasalnya belum diketahui secara pasti penyebab kematian dua hewan 
tersebut.

"Kami masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Kanguru dan Singa, sebab 
organnya masih akan dibawa ke laboratorium di rumah sakit. Mungkin hasilnya 
baru diketahui tiga pekan lagi," ujarnya.

Dari dua kematian hewan tersebut, kata Agus, kematian Kanguru memang masih bisa 
dikatakan misterius. Pasalnya, pihaknya tidak mengetahui ada tanda - tanda yang 
menunjukkan kanguru dalam keadaan sakit. "Untuk kematian kanguru ini masih 
dalam penelitian tim dokter," tutur dia.

Berbeda dengan kematian Leli. Menurut Agus, singa Afrika tersebut sudah 
menunjukkan tanda - tanda sakit sejak pekan lalu. Ini terlihat karena Leli 
tidak mau makan meski petugas sudah memberikan makanan.

"Leli memang sudah sakit, ia tidak mau makan. Petugas juga kerap membantu 
memberinya makan, tapi karena kondisi yang sudah lemas, Leli tetap enggan untuk 
makan," terangnya.

Dijelaskan Agus, Leli merupakan hasil pemberian dari Taman Safari Indonesia 
Prigen pada tahun 2004 lalu. Namun, sejak tidak mau makan, petugas memberinya 
pengawasan ekstra. "Makanya singa tersebut dalam pengawasan dokter hewan di 
KBS," paparnya.

Ia menimpali, "Untuk singa yang lainnya masih sehat. Kendati demikian, kami 
tetap melakukan pengawasan terutama untuk menjaga kesehatannya."

Tim manajemen sementara KBS tidak bersedia memberikan konfirmasi tentang 
kematian dua satwa tersebut. Tonny Sumampou, Sekretaris Jenderal Perhimpunan 
KBS, kepada wartawan di KBS Surabaya, meminta agar permasalahan tersebut 
ditanyakan langsung ke dokter Liang, selaku dokter hewan KBS.

"Silahkan tanya ke dr. Liang, kita sedang rapat," kata Tonny.

Sedangkan, dr. Liang Kaspe, ketika dihubungi melalui telepon selulernya 
membenarkan adanya dua satwa KBS yang mati, namun ia juga belum bersedia 
menjelaskan secara detail peristiwa tersebut. "Ya, memang benar ada satwa yang 
mati," paparnya. 

Peristiwa kematian dua satwa tersebut menambah daftar panjang kematian hewan di 
KBS. Selama Juni 2010, terdapat kasus kematian hewan secara beruntun. 
Diantaranya adalah rusa sambar jantan, anak rusa Bawean betina, ikan hias, 
komodo, babi rusa betina dan anak rusa sambar betina.
(T.ANT-165/P003)






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke