http://www.tnial.mil.id/tabid/61/articleType/ArticleView/articleId/3043/Default.aspx


SIMULASI PEMBEBASAN WARNAI PERINGATAN PROKLAMASI DI KISAR


Simulasi pembebasan pulau terluar oleh pasukan Batalyon Marinir Pertahanan 
Pangkalan (Yonmarhanlan) IX Lantamal Kupang Nusa Tenggara Timur mewarnai 
peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65 tingkat provinsi Maluku, 
di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya, Selasa.


Wartawan ANTARA yang meliput langsung di lokasi upacara melaporkan, peringatan 
detik-detik proklamasi di salah satu dari delapan pulau terluar di Maluku itu 
dipimpin Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dan dihadiri Wakil Menteri 
Perindustrian, Aleks Retraubun, Dirjen Pengembangan Sumber Daya laut Kementrian 
Kelautan dan Perikanan, Adji Sularso, Pangdam XVI/Pattimura, Majen TNI. 
Syarifudin Hatta, Kapolda Maluku Brigjen Pol Totoy Herawan Indra.


Hadir pula Penjabat Bupati MBD Angky Renjaan serta anggota DPRD Maluku dan 
Maluku Barat Daya, juga tokoh agama termasuk Ketua Sinode Gereja Protestan 
Maluku (GPM), Jhon Ruhulesin, Uskup Diosis Amboina Mgr. P.C. Mandagi, dan 
Sekretaris MUI Maluku Ibnu Alwan.


Selain itu, pengurus dan anggota OKP lintas agama, KNPI, dan ribuan warga pulau 
Kisar. Semua mengikuti dengan seksama jalannya upacara detik-detik Proklamasi 
tersebut, yang untuk pertama kalinya dilaksanakan di Maluku Barat Daya, sejak 
kabupaten ini dimekarkan dari Maluku Tengara Barat (MTB) pada 18 september 2008.


Aksi pembebasan

Dalam peringatan HUT Proklamasi tersebut diskenariokan bahwa Pulau Kisar 
sebagai 
pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste 
diserang 
kelompok musuh yang ingin mengusai wilayah itu dan melepaskannya dari pangkuan 
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Pasukan elit TNI-AL itu pun kemudian diterjunkan untuk menumpas musuh dan 
merebut kembali pulau tersebut, melalui jalur laut dan mendarat di lapangan 
pantai Uhun, Desa Purpura, Pulau Kisar.


Pengiriman pasukan elit itu dipandang perlu dilakukan karena saat bersamaan 
Gubernur Maluku bersama sejumlah pejabat TNI/Polri dan tokoh agama sedang 
berada 
di daerah itu untuk menghadiri peringatan detik-detik Proklamasi, juga terancam 
keselamatannya.


Dengan menggunakan sejumlah peralatan tempur pasukkan elit itu mendarat di 
pesisir pulau Kisar, tetapi mereka dihadang tembakan beruntun musuh yang 
bersembunyi di perbukitan batu sepanjang bibir pantai Pulau Kisar.
Aksi kontak tembak pun tidak dapat dielakkan dan korban jiwa pun berjatuhan, 
serta dengan semangat juang yang tinggi musuh dapat dilumpuhkan dan Bendera 
Merah-Putih dapat direbut kembali.


Bendera tersebut kemudian diserahkan oleh pasukan Yonmarhanlan kepada Gubernur 
Karel Albert Ralahalu untuk di tancapkan diatas pulau itu, sebagai bentuk 
kekuasaan negara atas wilayah itu.


Dengan diaksikan ribuan warga Gubernur Ralahalu didampingi Kapolda Herawan 
Indra, Pangdam Syafruddin Hatta serta tiokoh agama dan pemuka masyarakat dan 
pemuda, menancap bendera merah putih di pesisir pantai itu dan dilanjutkan 
dengan penandatanganan prasasti pulau pulau terluar.


Acara detik-detik proklamasi brlangsung meriah dan diisi pelepasan ribuan balon 
merah-putih oleh pasukan berkuda yang umumnya merupakan masyarakat setempat.


Sedangkan pengibaran duplikat bendera Merah Putih dilakukan siswa-siswi SMU 
Negeri I Pulau Pulau Terselatan dan yang dipercayakan pembawa duplikat bendera 
untuk dikibarkan yakni Cindy Lokarleky.


Gubernur Ralahalu dalam kesempatan itu, menegaskan, ditunjuknya Pulau Kisar 
sebagai lokasi peringatan HUT Proklamasi tahun 2010, sebagai bentuk komitmen 
pemerintah dan masyarakat di Maluku termasuk di Pulau Kisar sebagai poulau 
terluar untuk tetap berada dalam bingkai NKRI.


“Ini wujud komitmen bersama untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI termasuk di 
wilayah perbatasan dengan Australia dan Timor Leste ini,” katanya.


Simulasi yang dilakukan pun menurutnya, sebagai bentuk kesiapan aparat keamanan 
untuk mengantisipasi berbagai gangguan yang datang dan akan berdampak 
memisahkan 
wilayah NKRI.


Menurut Ralahalu, penetapan Kisar sebagai lokasi peringatan HUT Kemerdekaan 
ke-65 di sela-sela peringatan detik-detik Proklamasi tingkat provinsi Maluku 
juga menandai berakhirnya kegiatan pelayaran bertaraf internasional Sail Banda, 
selain bentuk perhatian pemerintah pusat dan daerah terhadap keberadaan 
masyarakat di wilayah terluar.
“Pemerintah pusat dan provinsi Maluku serius memperhatikan masa depan dan 
kesejahteraan anak bangsa di wilayah pulau-pulau terluar dalam bingkai NKRI,” 
kata Ralahalu.


Usai upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan, Gubernur Ralahalu 
melakukan safari ramadan, salah satunya mengunjungi Masjid Mujahirin di Desa 
Kota Lama, Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan.
Dalam kesempatan itu Ralahalu mengajar warga di Pulau Kisar untuk memperkuat 
toleransi antarumat beragama dan tetap membangun tali silahturahmi guna menjaga 
kerukunan sebagai bagian dari budaya hidup orang ‘basudara’ (bersaudara – red).


Acara Safari Ramadhan juga dihadiri Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Totoy 
Herawan 
Indra, Pangdam XVI Pattimura Majen TNI. Syafruddin Hatta, Danlantamal VII 
Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Laksamana Pertama Amry Husaini, Ketua Sinode 
GPM Jhon Ruhulessin, Uskup Diosis Amboina Mgr PC Mandagi, Sekretaris MUI 
Maluku, 
Ibnu Alwan serta OKP lintas agama dan pemuda se-Maluku.***Pen Lantamal IX


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke