26 Juni 2007, 11:44:59, Laporan Iping Supingah

*Tokoh Jatim, HUDAN DARDIRI Meninggal Dunia

**suarasurabaya.net*| KH. A. HUDAN DARDIRI (83), tokoh pendidikan, tokoh
Pramuka, juga tokoh Partai Golkar Jawa Timur, Selasa (26/06) pukul 04.20 WIB
telah berpulang.

IMA Putri Kelima (Alm) HUDAN DARDIRI waktu dihubungi *suarasurabaya.net* di
Malang Selasa pagi mengatakan, bapaknya meninggal di Rumah Sakit Saiful
Anwar Malang setelah dirawat sejak 11 Juni lalu di rumah sakit tersebut
karena menderita penyakit diabet.

"Waktu itu *check up* biasa, tapi diminta dokter langsung ngamar, karena
kadar gula tinggi. Dan akhirnya dirawat sampai meninggal tadi pagi,"
tuturnya.

Menurut IMA, bapaknya merupakan orangtua sekaligus teman dalam hidupnya.
"Bapak orangnya sangat demokratis sekali. Ada masalah kita biasanya minta
nasehat bapak. Kalau bapak misalnya berbuat salah juga selalu menerima
masukan, dan benar-benar nggak pilih-pilih kalau berteman," kenangnya.

Kata IMA, HUDAN DARDIRI yang baru melaksanakan ulang tahun ke 83 pada 7
April 2007 lalu, hingga diakhir hayatnya ini dipercaya menjadi Andalan
Nasiomal Gerakan Pramuka.

Almarhum HUDAN DARDIRI meninggalkan enam anak, yaitu RULLY, IIN, IDA, NANA,
IMA, dan IRA. Jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka Jl. Langsep
No.49Malang, dan rencananya akan dimakamkan ba'da Dzuhur di Makam
Kasin Malang.

WIDODO Pembantu Rektor III yang juga Humas Universitas PGRI Adi Buana
(UNIPA) Surabaya waktu di rumah duka dihubungi
*suarasurabaya.net*menambahkan, HUDAN DARDIRI semasa hidupnya banyak
berjasa di berbagai
lembaga.

"Beliau mantan Rektor IKIP PGRI (sekarang UNIPA) Surabaya. Beliau juga
sebagai penasehat DPD Partai Golkar Jatim, Mantan Bupati Jombang, matan
Walikota Pasuruan, mantan anggota MPR, mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, dan
menjadi Andalan Nasional Gerakan Pramuka," jelasnya.

Menurut WIDODO, sosok HUDAN DARDIRI merupakan orang yang luar biasa. Hampir
semua ada dalam diri almarhum. "Beliau ya sebagai seorang guru, ulama,
seorang yang patut diteladani dari segala sudut. Setiap orang yang
memerlukan bantuan ngomong ke beliau mesti dibantu. Apalagi masalah
finasial, beliau nggak pernah ngomong nggak bisa. Di bidang seni budaya juga
berjasa. Kami merasa sangat kehilangan, bahkan mungkin semua lapisan
masyarakat. Ini terbukti para pentakziah banyak sekali yang datang ke sini
(rumah duka-Red)," kata WIDODO.(ipg/ipg)

Teks Foto:
- KH HUDAN DARDIRI
Foto: Dok. UNIPA Surabaya


-- 
andi_azka_az_zahra'


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke