http://www.kompas.co.id/

Pramuka Hadapi Tantangan
Penekanan pada Pembekalan Kecakapan Hidup

Jakarta, Kompas - Pramuka harus mampu menghadapi tantangan masa kini yang
ada dalam kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu, Pramuka perlu kreatif
dalam kegiatannya untuk kembali menarik minat generasi muda. Kegiatan
kreatif tersebut tidak boleh kehilangan roh dan jiwa Pramuka yang tahun ini
akan memasuki usia satu abad.

Brata T Hardjosubroto dari Andalan Nasional Gerakan Pramuka di Jakarta,
Sabtu (7/7), mengatakan, gerakan Pramuka di negara-negara lain juga
menghadapi tantangan yang sama, bagaimana membuat aktivitas Pramuka bisa
diterima anak-anak muda zaman sekarang dan juga soal pendanaannya. "Lima
tahun terakhir sebenarnya Pramuka sudah mulai melakukan berbagai kreasi,"
kata Barata yang mewakili Indonesia dalam Organisasi Kepanduan di Kawasan
Asia Pasifik.

Menurut Barata, kegiatan Pramuka nantinya bisa dilakukan di tempat-tempat
yang disenangi anak muda, termasuk menyediakan kegiatan-kegiatan yang
relevan dengan kebutuhan generasi masa kini. "Yang penting dasar dan
semangat Pramuka bisa melekat di hati anak-anak muda. Nilai-nilai itu
diharapkan bisa membentuk mental dan karakter yang diharapkan dari Pramuka,"
jelas Barata.

Salah satu cara yang ditempuh untuk itu yaitu dengan menggelar pembinaan
anak jalanan, "Pramuka dan Anak Jalanan Berkarya Menyongsong Masa Depan".
Kegiatan yang melibatkan anggota Pramuka, anak-anak jalanan, dan organisasi
kepemudaan ini digelar 6-8 Juli di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta.

Jika biasanya kegiatan dengan anak jalanan adalah pembinaan mental, kegiatan
kemarin sama sekali berbeda. Kali ini lebih menekankan pada pembekalan
kecakapan hidup. Dalam enam bulan ke depan, diharapkan sedikitnya sembilan
anak jalanan bisa memiliki kehidupan lebih baik.

*Mengajak anak jalanan*

Anggota Pramuka ditantang untuk mengajak anak-anak jalanan yang mereka temui
di sekitar lingkungan mereka untuk ikut kegiatan ini. Yang diajak berasal
dari rumah singgah di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Para anak jalanan yang terdiri dari pengamen, pengasong, penyair jalanan,
atau pemulung ini bersama anggota Pramuka mendapat pembekalan dan pelatihan
tentang wirausaha di bidang perbengkelan dan kafe, serta musik.

"Bidang yang sesuai dengan yang dibutuhkan anak-anak jalanan supaya mereka
bisa memperbaiki hidup," kata Septembri Yanti, Kepala Biro Pengabdian
Masyarakat dan Humas Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Kegiatan pembinaan anak jalanan yang akan terus dilakukan di Kwartir Daerah
seluruh Indonesia ini merupakan bagian kegiatan Gifts for Peace atau
persembahan untuk perdamaian.

Adha Ismail (16), anggota Pramuka dari MAN 1 Grogol, Jakarta, mengatakan
senang jika Pramuka bisa lebih beragam kegiatannya. Siswa kelas 2 ini
mengatakan, kegiatan Pramuka memang masih monoton sehingga ada beberapa
temannya yang memilih keluar dari kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di
sekolah.

"Setelah bergaul dengan teman-teman dari anak-anak jalanan dalam acara ini ,
saya baru sadar jika mereka tidak sepenuhnya jelek," ujarnya.

Adha menambahkan, "Saya malah kagum melihat bakat mereka, terutama di bidang
seni dan musik. Kegiatan di sini juga banyak mengajarkan keterampilan. Saya
berharap kegiatan Pramuka di sekolah bisa dikembangkan seperti ini," ujar
Adha.

Esti (18), salah satu anak jalanan, mengatakan senang jika ada kegiatan yang
bisa memberdayakan anak-anak yang kurang beruntung ini.

Perempuan yang cu ma tamatan SD ini bisa belajar banyak mengenai seni dan
musik yang baik yang sesuai dengan minatnya selama ini.

Darma Putra a lias Ambon, anak jalanan yang tergabung dalam Rumah Singgah
Warung Udik, mengatakan, kegiatan Pramuka yang melibatkan anak-anak jalanan
ini dirasa lebih baik daripada tawaran lain.

"Sebab jiwanya sama, namun yang ini tidak untuk kepentingan politik. Di sini
anak-anak jalanan merasa dihargai dan didengarkan. Kegiatannya juga sesuai
kebutuhan kami, para anak jalanan," ujar Ambon. (ELN)

-- 
andi_azka_az_zahra'


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke