Salut, Terima kasih atas tanggapannya Kak Hendro,
Sebelumnya maafkanlah sekiranya ada pemilihan kata saya yang terkesan ekstrim dan kurang berkenan. Baru beberapa bulan saja saya bergabung dengan milis Pramuka ini, saya sudah dapat menyimpulkan bahwa sudah banyak sekali usaha kakak2 di milis ini untuk terus menerus (setidaknya mencoba) mengidentifikasi berbagai persoalan dalam Gerakan Pramuka. Bukan hanya dari persoalan SKU saja tentunya. Berhubung topik kali ini adalah menyoal pembinaan Pramuka yang berkembang menjadi pembahasan SKU, sekiranya tidaklah salah alamat apa yang saya sampaikan sebelumnya. Melihat beberapa komentar kakak2 di sini, kok saya merasa sepertinya sulit sekali ya "mengembangkan" isi SKU maupun SKK, even hanya mengembangkan redaksinya saja. Sampai-sampai harus dipaksakan untuk menjadi kreatif mengartikan sendiri makna sebuah kalimat dalam SKU (ini yang justru menurut saya ekstrim). Butuh waktu bertahun2kah untuk, misalnya sekedar menambahkan sebuah kalimat : "Catatan: Para pembina harus berusaha menyesuaikan keadaan para peserta didik ketika isi SKU ini diujikan. Penyesuaian yang dimaksud yaitu antara lain : 1........2.......3......dst" dalam buku SKU? Atau untuk sekedar menambah kata "Internet" dalam SKU misalnya? (tanpa harus ada pembina yang secara kreatif menafsirkan kata "telepon" menjadi "internet"). Untuk hal ini, saya rasa tidak tepat kalau ada alasan ketidaksiapan para pembina dan peserta didik untuk berinternet. Sebagai bukti, lihat saja ribuan anggota Pramuka dari mulai peserta didik sampai anggota dewasa yang bergabung di Friendster, beberapa bahkan sangat aktif di dunia blog dan sdh banyak pula yg jadi webmaster. Di era ini kurang tepat juga kalau berinternet (masih) dianggap sebagai Kecakapan Khusus. Usul konkrit saya, Lakukan Riset oleh para tenaga ahli. Hasilnya, sebarkan secara meluas sampai tingkat pangkalan. Kalau memang tidak perlu ada perubahan isi apapun dalam SKU ya ngga masalah juga, asal hasil risetnya jelas dan dapat diakses siapa saja. Wassalam, Rangga. Moderator Forum Galang & Tak Kenal Maka Tak Sayang Tunas Kelapa's Lounge http://pramuka.forumotion.com/ ----- Pesan Asli ---- Dari: rimata66 <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: pramuka@yahoogroups.com Terkirim: Kamis, 14 Febuari, 2008 9:25:18 Topik: Bls: [Pramuka] Re: Pola Pembinaan Pramuka Monoton (?) Salam, Menurut saya terlalu ekstrim mempersoalkan pengkultusan SKU. Persoalannya adalah kemunduran Gerakan Pramuka ini karena SKU atau karena hal di luar SKU. Ini yang harus diidentifikasi dulu dengan jelas. Hendro --- In [EMAIL PROTECTED] .com, kelapa bertunas <kelapabertunas@ ...> wrote: > > Kak Kukuh : "Menurut saya pembinanya kurang kreatif, mosok kalimat di SKU diartikan secara harfiah.... :P". Mudah-mudahan nanti ada pembina-pembina "kreatif" yang tergerak membuat berbagai buku "Tafsir SKU" ya kak. > > Menurut saya, tidak sepantasnya kita memperlakukan SKU seperti kita memperlakukan kitab suci yang diwahyukan dari Tuhan. Kalau memang harus berubah ya rubah saja. Kalau memang harus dikembangkan ya kembangkan saja (tanpa merubah esensinya). Setahu saya SKU adalah sebuah alat ukur yang parameternya (semestinya) jelas, konkrit dan dapat diubah atau dikembangkan mengikuti perkembangan budaya manusia. Sebagai manusia; konyol, congkak dan mengada-ada sekali rasanya kalau SKU sampai kita anggap "berlaku sepanjang jaman". > > Kalau kakak2 sekiranya tidak keberatan, saya ingin dibagi bahan hasil risetnya Pramuka mengenai "penting/tidak pentingnya merubah isi SKU". > > Maaf kalau ada kata2 saya yang kurang berkenan. ________________________________________________________ Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed]