Kakak-kakak, Yth...

Sudah agak lama saya tidak aktif di Milis ini, banyak 
perkembangan yang
terjadi. Setelah seminggu saya subscibe (lagi) dan 
mengamati posting
yang masuk saya ingin ikut urun rembug terhadap topik yang 
sedang hangat
dibicarakan. Namun sebelum itu saya ingin menghimbau, 
dalam mereply
posting yang masuk sebaiknya original massages dipotong, 
sehingga
tersisa sekedar yang diperlukan. Hal ini dirasa perlu agar 
beban (pulsa)
si penerima tidak terlalu berat.

Kepramukaan adalah suatu proses pendidikan. Sebagai suatu 
proses, tentu
harus ada input, output dan outcame.  Kinerja kepramukaan 
tidak
semata-mata diukur dengan megahnya kantor Kwartir, 
besarnya anggaran
yang disediakan oleh pemerintah melalui APBN dan APBD, 
atau
terlaksananya kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial. 
Tetapi justru
akan terlihat dari seberapa baik pelaksanaan pembinaan dan 
kegiatan
kerapmukaan di Gugusdepan dan Satuan Karya. Output-nya 
adalah seberapa
banyak Pramuka yang berhasil mencapai tingkat kecakapan 
tertentu
sehingga memperoleh Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda 
Kecakapan
Khusus (TKK), Untuk mencapai TKU/TKK seorang Pramuka harus 
memenuhi
syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam SKU/SKK. 
Sedangkan outcome-nya,
dapat kita lihat pada keseharian para pramuka itu. Apakah 
mereka semakin
rajin belajar di sekolah, semakin sopan dan patuh terhadap 
orang tua dan
gurunya, semakin berdisiplin, berpenampilan semakin gagah, 
semakin
berpikir positif, kasih sayang dengan sesama, semakin 
percaya diri,
mempunyai etos kerja yang baik dan lain sebagainya. Semua 
itu
mencerminkan kepribadian dan watak (character) yang hendak 
dibentuk
melalui kepramukaan. Dan untuk menuju ke arah itu, proses 
kepramukaan di
Gugusdepan dan Satuan Karya harus menjadi prioritas dalam 
pembinaan dan
kegiatan kepramukaan di masa mendatang.

Disinilah terdapat benang merah permasalahannya. Apakah 
SKU/SKK yang
dibuat pada tahun tujuh puluhan itu masih relevan dengan 
tuntutan dan
kebutuhan serta perkembangan anak dan pemuda Indonesia 
saat ini.
Sejujurnya harus kita akui bahwa kita (pihak-pihak yang 
terkait dengan
kepramukaan) terlambat menyikapi hal-hal krusial semacam 
ini. Kwartir,
terutama Kwartir Nasional, belum pernah kita dengar 
melakukan upaya ke
arah perbaikan atau bahkan perombakan SKU/SKK.  Mereka 
disibukkan dan
mengabiskan potensi gerakan untuk hal-hal yang lebih 
bersifat
seremonial. Kalau kita amati Pedoman Revitalisasi Gerakan 
Pramuka (saya
lebih suka menyebutnya revitalisasi kepramukaan) dan 
Rancangan Undang
Undang tentang Gerakan Pramuka), sedikit sekali yang 
berfikir ke arah
pembinaan pramuka di Gugusdepan dan Satuan Karya. Kita 
yang berada di
luar sistem (struktur kwartir) seperti pelatih, pembina, 
pengamat dan
orang yang peduli terhadap kepramukaan juga, hanya 
menyampaikan kritik
tanpa menunjukkan solusi. Barangkali akan sangat bijak dan 
bermanfaat
bila kita melakukan "bedah SKU" melalui milis ini. 
Hasilnya nanti kita
sampaikan kepada Kwartir Nasional.

Selain SKU/SKK, saya pikir AD/ART harus kita cermati. 
Mungkin ada
baiknya kita juga ikut  "membedah"  AD/ART  menjelang 
 Munas bulan
Agustus mendatang.

Sekian dulu....

Kak Idam
Bekasi


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi anda Pelanggan TELKOM di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Nikmati Hari 
SABTU & MINGGU Anda untuk Internetan dengan tarif murah TelkomNet Instant, CUMA 
Rp.100/menit ALL IN (termasuk pulsa telepon).
   Nomor Akses : 080989999
   User name: [EMAIL PROTECTED]
   Password : telkom
Ayo buruan, promo ini cuma berlaku sampai 31 Desember 2007

Kirim email ke