mungkin karena pramuka ya kak..... jadi kelihatannya ga perlu di bikin pusing, (mungkin itu salah satu tujuan, biar cepet beres, hehehehehh) yang penting musyawarah selesai (mungkin juga ada yang kasihan, biar yang di luar pulau jawa ga kecapean.... terus mau ngapain ke munas?????? heheheheh...), tidak masalah mungkin mengenai yang lain-lainnya, toh bisa di atur di belakang..... saya juga kadang sedih, walaupun belum sempat ikut musda dan munasnya pramuka, (karena bukan siapa-siapa). Di tingkat cabang saja ketika akan ada muscab, sudah ada yang kasak-kusuk jadi tim sukses, minimal biar jadi formatur..... dan memang bener mereka jadi formatur, dan mengatur peserta muscab agar memilih si anu, si anu, si anu, untuk anggota formatur....ya.... bukan musyawarah kalau begitu (kalau ga salah), malah di tingkat ranting ada yang lebih singkat lagi, tatib belum di bacakan, tiba-tiba saja sudah ada yang interupsi : sudah saja kita sepakati, kakak anu menjadi ketua kwaran, dan bla...bla...bla....., ya... akhirnya terpilih lah dengan singkat seorang ketua kwartir ranting.... asik ya...????? ya... mungkin itulah fenomena pramuka, tidak mau ambil pusing dengan hal-hal yang semestinya menjadi acuan kita beraktifitas, tapi apa mau di kata...?????? tapi ketika di perjalanan terjadi sesuatu yang tidak pada tempatnya, ramai-ramai membicarakan, yang seharusnya pembicaraan tersebut di bahas di musyawarah..... so..... Pandu is the best.....
________________________________ From: Ghulam Manar <ghulam_ma...@yahoo.com> To: pramuka@yahoogroups.com Sent: Friday, December 19, 2008 7:07:38 PM Subject: [Pramuka] Cerita dari Pandansari Seumur-umur saya jadi Pramuka dan ikut yang namanya musyawarah, baru kemarin di Musyawarah Nasional 2008 saya menemui hal-hal yang ganjil dan tidak masuk di akal. 1. Bagaimana mungkin setiap ketetapan dan keputusan MUNAS tidak dikukuhkan dengan berita acara atau konsideran (keputusan) MUNAS, kecuali saat penetapan KA KWARNAs secara tiba-tiba muncul ketetapan No. 5/MUNAS/2008. Lantas ke mana no 1-4 dan seterusnya? Bagaimana legitimasi hukum MUNAS kemarin? 2. Bagaimana mungkin pertanggungjawaban Pengurus Kwarnas 2003-2008 yang dimintai keterangan lanjut oleh beberapa kwarda menyangkut Berita Acara Pemeriksaan Keuangan, Neraca, Laporan Keuangan yang semuanya itu tidak dipenuhi oleh Pengurus dapat diterima oleh seluruh kwarda? 3. Adanya data yang ganjil yang bisa dilihat pada rancangan RENCANA STRATEGIK (Oktober 2008) halaman 6 dan LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (November 2008)halaman 70 mengenai jumlah peserta didik/anggota muda. Menurut data RENSTRA total Pa 10.258.522 dan Pi 10.387.653 sedangkan menurut data PERTANGGUNGJAWABAN total Pa 8.249.825 dan Pi 8.124.474. Bagaimana mungkin dalam waktu 1 bulan anggota muda MENYUSUT sampai kira-kira 2 jutaan? 4. Saya berada di Komisi A yang sangat padat karena harus membahas Anggaran Dasar, Rencana Strategik, MUSPPANITERA dan Saka Wira Kartika, namun komisi hanya diberi waktu terbatas untuk membicarakan konsep-konsep penting tersebut, bahkan saat sedang hangat-hangatnya mendiskusikan AD komisi diminta segera menyajikan ke paripurna. Yang jelas jangan kaget jikalau Anggaran Dasar 2008 dan Rencana Strategik 2008 akan ada banyak "loop holes" karena banyaknya pembahasan yang tidak tuntas ... Bagaimana mungkin pembahasan dokumen penting organisasi harus dikalahkan oleh waktu dan arogansi panitia yang memaksa-maksa untuk menyelesaikan pembahasan komisi sebelum semua bahan dapat dikaji, cermati dan didiskusikan? 5. Bicara soal pemilihan Ketua Kwarnas ... saya sangat menyayangkan tindakan ketua presidium dan kandidat yang ikut mengintervensi dengan sangat emosional, bahkan ada kesan meremehkan dan merendahkan kandidat lain yang belum bisa hadir. Bagi saya, semua itu tidak lebih sebagai pelajaran bagi kita kaum muda UNTUK TIDAK MENIRUNYA. Pramuka tidak pernah mengajari kita untuk berbohong dan bermuslihat serta memaksakan kehendak. Dalam munas kemarin secara jelas apa yang saya dapatkan justru mencerminkan kebalikannya, tirani mayoritas yang mengatas namakan tata tertib hanya untuk mengakomodasi sebagian golongan saja jelas sebuah penodaan atas forum yang luhur itu. Bagi saya, mau Azrul, Mardiyanto atau Soerjadi yang jadi Ka Kwarnas tidak jadi soal, asal dilakukan dengan cara yang fair dan gentleman. Sebagai Pramuka, saya malu dengan MUNAS 2008 kemarin. Wassalam, Dzunuwanus Ghulam Manar --- On Wed, 12/17/08, Sis Wanto <sis_pa...@yahoo. com> wrote: > From: Sis Wanto <sis_pa...@yahoo. com> > Subject: [Pramuka] Rame.... > To: pram...@yahoogroups .com > Date: Wednesday, December 17, 2008, 5:56 AM > Iya..... hore..... kembali ramai, dan tetap lah > ramaikan.... ... > ujung sepatu... ujung sandal..... > dipakai berjalan.... melindungi kaki..... > untung aku tidak nakal...... > tidak di kaitkan.... tidak sakit hati...... > nyambung ga sich........? ????? he..... he..... he..... > Biarin ah........ sedikit hiburan (walaupun ga rame, > heheheheh) so........ pandu is the best........ . > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]