Bu, ini OOT ya... Pasang OOT di subjetnya please

wayan

wayberry.com

- original message -
Subject:        [Pramuka] Fw: [ketika_cinta_bertasbih] 4 Skenario..
From:   "Nurul Yuliarsih" <yuliar...@yahoo.com>
Date:           07/02/2009 03:53



--- On Thu, 2/5/09, Fajar Apriyanto <fajar.apriya...@yahoo.com> wrote:

From: Fajar Apriyanto <fajar.apriya...@yahoo.com>
Subject: [ketika_cinta_bertasbih] 4 Skenario..
To: ketika_cinta_bertas...@yahoogroups.com
Date: Thursday, February 5, 2009, 5:19 AM











 






    
            
Dapet email dari seorang 
kawan....... . 

____________ _________ _________ _________ _________ _________ _________ 
_________ _________ _________ _________ _________ _________ ______ 

  

4 
Skenario  

  

Skenario 1 
 

Andaikan kita 
sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat 
duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun 
masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangka n kaki. Kita tidak 
menyadari handphone kita terjatuh.  

Ada orang yang 
melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita. "Pak, 
handphone bapak barusan jatuh nih,"kata orang tersebut seraya memberikan 
handphone milik kita.  

Apa yang akan 
kita lakukan kepada orang tersebut?  

Mungkin kita 
akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.. 
 

  

Skenario 2 
 

Sekarang kita 
beralih kepada skenario kedua.  

Handphone kita 
terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu 
handphone 
itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba 
saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang. 
 

Sesaat sebelum 
kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata, 
"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."  

Apa yang akan 
kita lakukan kepada orang tersebut?  

Mungkin kita 
akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih 
yang 
kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada 
orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada 
kita). Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta. 
 

  
 

Skenario 3 
 

Marilah kita 
beralih kepada skenario ketiga.  

Pada skenario 
ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone 
kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta.. Kita pun 
panik 
dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang 
menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita. Orang yang 
sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) 
menjawab telepon kita.  

"Halo, selamat 
siang, Pak. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencoba 
bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan 
handphone itu kembali kepada kita. Orang yang menemukan handphone kita berkata, 
"Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. 
Biar bapak ambil di sana nanti ya." 
 

Dengan sedikit 
rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui 
"orang baik" tersebut. Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah 
hilang. Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut? 
 

Satu hal yang 
pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar 
daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin 
kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan 
handphone 
kita tersebut.  

  

Skenario 4 
 

Terakhir, mari 
kita perhatikan skenario keempat.  

Pada skenario 
ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan 
menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi 
tidak 
ada yang mengangkat. Sampai akhirnya kita tiba di rumah. 
 

Malam harinya, 
kita mencoba mengirimkan SMS :  

"Bapak / Ibu 
yang budiman. Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang. 
Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan 
handphone itu kepada saya. Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. " 
 

SMS pun 
dikirim dan tidak ada balasan. Kita sudah putus asa. 
 

  

Kita kembali 
mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita. 
 Ada begitu 
banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya 
beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, 
dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut. 
 

  

Bagaimana 
kira-kira perasaan kita? Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke 
tempat yang diberikan oleh orang itu. Kita pun sampai di sana dan orang itu 
mengembalikan handphone kita. Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut? 
 

  

Kita pasti 
akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan 
memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah 
yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).. 
 

  

  

Moral of the story 
 

Apa yang kita 
dapatkan dari empat skenario cerita di atas?  

Pada keempat 
skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang 
menemukannya.  
·         Orang pertama menemukannya dan langsung 
mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih. 
 
·         Orang kedua menemukannya dan memberikan 
kepada kita sesaat sebelum kita turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan 
terima kasih yang lebih besar.  
·         Orang ketiga menemukannya dan memberikan 
kepada kita setelah kita turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima 
kasih 
ditambah dengan sedikit hadiah.  
·         Orang keempat menemukannya, menyimpannya 
selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada kita. Kita 
berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar. 
 

Ada sebuah hal yang 
aneh di sini.  

Cobalah 
pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik? Tentunya 
orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita, bukan? 
 

Dia adalah 
orang pada skenario pertama. Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward 
paling sedikit di antara empat orang di atas. 
 

  

Manakah orang 
yang paling tidak baik? Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah 
membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone 
kita 
tersebut selama itu. Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan 
reward paling besar.  

  

Apa yang 
sebenarnya terjadi di sini?  

  

Kita 
memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang 
seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih 
sedikit.  

  

OK, kenapa bisa 
begitu?  

Ini karena 
rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario. 
 
·         Pada skenario pertama, kita belum berasa 
kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah 
mendapatkannya kembali.  
·         Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai 
merasakan kehilangan karena saat itu kita baru sadar, dan kita sudah 
membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu 
kita sudah turun dari kereta.  
·         Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan 
kehilangan, namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan 
mendapatkan handphone kita kembali.  
·         Pada skenario keempat, kita sangat merasakan 
kehilangan itu. Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar 
kepada 
orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada 
kita.  


Rasa 
kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang 
kita miliki.  

Kesimpulan 
 

Saat ini, 
adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?  

Apakah itu 
berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, 
atau suatu hal lain. Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang 
dari genggaman kita.. Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa. 
 

Saat itulah, 
kita baru dapat  mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut. Namun, 
apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur? 
 

Sebaiknya 
tidak.  

Syukurilah 
segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada. 
 

Jangan sampai 
kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita. 
 

Jangan pernah 
mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh. 
 

Bahagialah 
dengan segala hal yang telah diperoleh.  

Sesungguhnya, 
hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.  

Bila kita 
mampu memandang dari sudut yang benar. 
  

      Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3!
 

      

    

           
  
    
        
         
        
        




        




        
        


        
        
        




      

[Non-text portions of this message have been removed]


Reply via email to