wah setuju bgt tuh kak, klo kita ada guidep teritorial, dan lebih condong ke 
bidang wirausaha! soalnya saya juga alhamdulillah pnya sebuah kedai Pramuka 
hasil usaha sendiri di cikampek. kalo boleh gabung dmn biasanya ada pertemuan?? 

--- Pada Sen, 9/3/09, UDEX <udex...@yahoo.co.id> menulis:

Dari: UDEX <udex...@yahoo.co.id>
Topik: Re: [Pramuka] Jgn sibuk dengan urusan organisasi saja!
Kepada: pramuka@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 9 Maret, 2009, 8:15 AM











    
            Kita buat gudep teritorial aja, yang anggotanya pandega (21-25 th). 
Fokus pembinaan ke arah wirausaha.. saya sudah mulai di Cisitu Bandung. Skrg 
sudah ada 12 orang (termasuk saya) semuanya putera yang tergabung dalam gudep 
persiapan. Jgn tanya soal struktur organisasi dulu ya.. Yang penting bagi kami, 
kami bisa mulai dan kumpul-kumpul dulu.

Pembinaan di kelompok kecil kami, fokus pada pembinaan mental wirausaha dulu. 
Terus terang, kami tidak punya sekretariat. Jadinya kumpul di masjid, tempat 
yang aman dan gratis. Agak riskan juga, karena ada beberapa orang yang 
menyangka kami bergerak menyebarkan aliran baru. ah.. itu biasa..

Sekarang, 5 orang sudah berusaha mandiri. 1 orang mebuka warnet di cisitu, 1 
orang membuka bengkel di gerlong, 2 orang lagi membuka outlet makanan di 
indomart cisitu dan ciwaruga, 1 orang jualan cireng di buah batu, 2 orang lagi 
sedang bekerja sama untuk mencari modal usaha di bidang internet.

Ruh pandega sudah hampir punah. Bisa di bilang, adanya hanya di kampus. Itu pun 
diselimuti "aroma" permusuhan dengan Dewan Kerja di Kwartir. Maklum, tata 
pelaksanaan gudep perti di kampus kan rancu, hingga sekarang kwarnas belum 
mengupdate aturan main gudep perti.

Awalnya, saya akan menerapkannya di pramuka ITB. tapi daripada saya masuk ke 
dalam sistem yang sudah jadi dan susah diubah, lebih baik bergerak cepat dengan 
gudep baru. di ITB sudah terbentuk mindset 'ego' teknologi meski mereka kurang 
sosialisasi.

Sebelumnya, ada saran agar kami memulai dengan pembinaan siaga dan galang. Tapi 
kami berkesimpulan, bahwa sementara ini belum perlu. Karena siaga-penggalang 
ada di SD / SMP. Akhirnya, kami fokus pada golongan peserta didik yang hampir 
punah.

Punahnya pandega di luar kampus bukan karena seusia mereka tidak berminat 
pramuka. Hal itu disebabkan karena para pandega terpaksa menjadi pembina 
"karbitan'. Hemat saya, ini penyebab utama rusaknya sistem pembinaan pramuka 
kita.

Awalnya pembina-pembina "karbitan" mau menjadi pembina karena senang dengan 
gaji 25-50 rb per pertemuan. Tapi mereka, secara mental, bukan pembina. Dan 
belum bisa menerapkan Prinsip dasar metode kepramukaan. Jadinya, latihan 
pramuka menjadi monoton dan tidak menarik. Adik-adik didik bosan dan males ikut 
pramuka.

Solusi sementara, saya kembangkan Pandega saja. Setelah mereka jadi pengusaha 
beneran baru mau saya ajak untuk membina. Btw, "Memiliki usaha sendiri" kami 
jadikan salah satu item SKU Pandega. Jika tidak bisa menjadi pembina, 
sekurang-kurangnya bisa jadi donatur kan..!?

Untuk mempercepat terbentuknya kelompok peserta didik pandega yang fokus pada 
"kewirausahaan" saya siap bantu. Mungkin kakak-kakak punya komunitas itu, saya 
siap mengisi materinya, tentu mengacu pada Prinsip Dasar Metode Kepramukaan.

Semoga bermanfaat.. !



-udex

http://www.udex. co.cc



--- Pada Sen, 9/3/09, d...@microlink. com.my <d...@microlink. com.my> menulis:



Dari: d...@microlink. com.my <d...@microlink. com.my>

Topik: Re: [Pramuka] Jgn sibuk dengan urusan organisasi saja!

Kepada: pram...@yahoogroups .com

Tanggal: Senin, 9 Maret, 2009, 7:09 AM



Kak



Setuju banget tuh



Ada ide untuk memulai implementasinya ?



Salam

Powered by Telkomsel BlackBerry®



-----Original Message-----

From: UDEX <udex...@yahoo. co.id>



Date: Mon, 9 Mar 2009 07:25:38 

To: <pram...@yahoogroups .com>

Subject: [Pramuka] Jgn sibuk dengan urusan organisasi saja!



Kalo nanti bikin badan baru lagi, kayaknya terjebak dengan urusan organisasi 
lagi nih..

Karena sejak kita siaga, kita 'diajari' pentingnya jabatan tertentu, bukan 
ketulusan dalam mengerjakan sesuatu. Itu saya rasakan sampai di bangku kuliah, 
yah... pandega lah..

Terus terang.. saya tidak ambil jabatan pembina gugus depan sama sekali. Waktu 
itu, saya memilih ambil tugas sebagai pembina penggalang.

Seharusnya kita tidak sibuk dengan perdebatan berebut jabatan. Nah, sekarang 
pramuka kita menjadi terbengkalai. Semua alat-alat pembinaan menjadi 
terkesampingkan. Pramuka hanya dikenal baris-berbaris dan talo-temali doang. 
Sedihnya, kegiatan moutainering malah diambil lembaga lain untuk bisnis 
outbound. Padahal sehatusnya pramuka melakukan itu.!! Daripada pramuka hanya 
'netek' kepada pemerintah untuk meminta uang kegiatan, kan lebih baik pramuka 
agak mandiri mendirikan suatu badan (konsultan) yang ada "bisnis"-nya. Besar 
loh..duitnya. .

Penegak dan Pandega semakin tidak jelas batasannya. Pandega tidak tahu harus 
bagaimana mereka berkarya. Mereka hanya bisa berebut jabatan di dewan kerja, 
yang sebenarnya, lahannya anak-anak penegak secara dominan (meski tidak 
keseluruhan. Akhirnya, para penegak kita tersisih karena tersingkir oleh 
kekuatan 'rimba' kaum pandega. Pandega-pandega akhirnya berkarir hingga ke 
menjadi pengurus kwartir. Lantas mereka nyaman di sana dan mengharap gaji 
layaknya orang bekerja di perusahaan. Memang tidak salah karena kerja di LSM 
aja digaji kan?! Tapi masalahnya, mau gaji dari mana? Pemerintah lagi? Pramuka 
kita tidak punya support dana yang jelas untuk itu kan?

Coba bayangkan, seandainya peran padega kita dipertegas, maksudnya berbebda 
fungsinya penegak. Pasti ORGANISASI kwartir punya kekuatan lebih besar dengan 
spesifikasi yang beragam. Kondisi sekarang, Organisasi Pramuka kita SANGAT 
BESAR, tapo kekuatannya kecil. Buktinya, mereka tidak bisa berbuat apa-apa 
selain melaksanakan kegiatan rutin semisal jambore, raimuna, musyawarah, dan 
sejenisnya. Hanya satu hal, saya masih salut ke pramuka. Pramuka masih sigap 
dan tanggap pada bencana di tanah air ini.

Usul saya begini kak. Indonesia ini, terlalu banyak pengangguran terpelajar 
(maksudnya pengangguran lulusan sekolah). Gimana kalo kita membuat kelompok 
pandega online yang fokus pada usaha mengurangi pengannguran. Masalah yang kita 
hadapi adalah banyak pengannguran saat banyak lowongan kerja. Sekolah 
jelas-jelas tidak berhasil mendidik pemuda Indonesia tangkas mendapat 
pekerjaan. Pramuka juga begitu. Program career development di kampus-kampus 
hanya menuntun mahasiswa untuk mencari kerja. Kemudian mereka pencari kerja 
gagal di wawancara dan tidak berbuat apa-apa lagi. Akhirnya menganggur dan 
menunggu lagi. KEBANYAKAN begitu. meskipun todak semuanya.

Di Pramuka, seharusnya, pendidikan kewirausahaan mampu menjadikan sekelompok 
peserta didik menjadi seorang wirausaha yang berfokus menyediakan lapangan 
kerja untuk pramuka yang lain. Dalam hal ini pandega lah.. Jadi pandega tidak 
diorbitkan untuk berkarir di kwartir. 

Tapi gimana caranya??!



-udex

http://www.udex. co.cc



--- Pada Ming, 8/3/09, Dedi Wibowo <d...@microlink. com.my> menulis:



Dari: Dedi Wibowo <d...@microlink. com.my>

Topik: RE: [SPAM]Bls: [Pramuka] penambahan tkk

Kepada: pram...@yahoogroups .com

Tanggal: Minggu, 8 Maret, 2009, 7:18 PM



    

            Kak



Saya suka sekali loh dengan komentar " Sibuk dengan urusan Organisasi", atau



dengan kata lain kegiatan Pramuka, peserta didik dan sebagainya adalah bukan



urusan Kwarnas hehehehe...



Apa artinya ini kita mesti membuat sebuah badan lain yang care dengan



masalah kita ? jadi kita nggak perlu tergantung Kwarnas 



Salam



From: pram...@yahoogroups .com [mailto:pramuka@ yahoogroups .com] On Behalf Of



UDEX



Sent: Sunday, March 08, 2009 6:13 AM



To: pram...@yahoogroups .com



Subject: [SPAM]Bls: [Pramuka] penambahan tkk



Alhamdulillah. . di ITB sudah ada beberapa item SKK-TGG (Syarat kecakapan



khusus Teknologi tepat guna) sejak tahun 80an. jadi jauh sebelum saya kuliah



di ITB. dalam kurun 90an majalah pramuka (mapram) terbitan kwarnas juga



sempat mengulas setiap bulan.



saya ga tahu adanya TKK-TGG itu ada SK atau tidak. Setahu saya, waktu



membaca kumpulan SKK/TKK, sekelompok SKK-TGG yang diterapkan gudep ITB tidak



ditemukan di buku itu.



Jadi intinya sebaiknya menurut saya begini.



Jika kemarin-kemarin ada diskusi tentang ide updating SKU, itu baik. Tapi



akan lebih baik lagi, jika kita langsung terapkan saja kepada adik didik



kita, DENGAN CATATAN, kita tidak mengurangi item SKU yang ada. jadikan SKU



yang ada sebagai standard minimal yang harus dikuasai sebelum naik tingkat.



Sama hanlnya dengan kurikulum pendidikan dari Diknas. Sekolah kan dibebaskan



untuk menerapkan kurikulum tambahan, dengan catatan, tidak kurang dari



standard kurikulum diknas.



SKK juga demikian. Sejak 2001 silam, saya sudah prihatin melihat adik2 siaga



kita, kemampuannya tidak lebih baik dari pada anak-anak TKA. padahal TKA



usianya 4-6 tahun, sedangkan pramuka siaga (hijau) 7-10 tahun. Tapi itu di



pramuka ITB. semoga di tempat lain tidak seperti itu. Saya kurang bisa



berbuat banyak, karena waktu itu saya pembina penggalang. Tapi terus terang,



adik-adik siaga di ITB, lebih canggih menggunakan internet. Mereka udah



akrab dengan net-game, e-learning, chatting, e-mail, bahkan mereka sudah



menggunakan handphone (HP) pada saat pembinanya tidak memiliki HP.



Jadi, teman-teman pembina sebaiknya terapkan saja yang baik untuk adik-adik



kita tapi mengacu pada SKU yang sudah ada. sementara ini jangan menuntut



apa2 ke Kwarnas kita. Jangankan harus membereskan SKU yang sekian tahun



tidak up to date, mereka masih sibuk dengan urusan ORGANISASI kok. Biarkan



saja mereka sibuk dengan urusan organisasi. Kalau mereka belum ada inisiatif



updating SKU, kita kan bisa Karang Pamitran di millis ini kan..



Jadi INGAT..! terapkan saja yang baik mengacu pada SKU yang ada. Mungkin...



SKU itu dirancang untuk relevan dengan jaman apa pun, kalee...!



Semoga bermanfaat.. !



-udex



http://www.udex. co.cc



--- Pada Sab, 7/3/09, Agung Vengeance <agungvengeance@ yahoo.com



<mailto:agungvengea nce%40yahoo. com> > menulis:



Dari: Agung Vengeance <agungvengeance@ yahoo.com



<mailto:agungvengea nce%40yahoo. com> >



Topik: [Pramuka] penambahan tkk



Kepada: pram...@yahoogroups .com <mailto:Pramuka% 40yahoogroups. com> 



Tanggal: Sabtu, 7 Maret, 2009, 9:51 PM%3


      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke