Knapa ada 'lanjutkan' kayak kampanye sby aja he2
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: Dini Dee <aku.d...@yahoo.com>

Date: Tue, 24 Mar 2009 20:22:11 
To: <Pramuka@yahoogroups.com>
Subject: [Pramuka] Fw: sebuah kisah tentang bocah a-b-c dan masa depan indonesia




--- On Tue, 3/24/09, dini fitriani <ukhtiaz_za...@yahoo.com> wrote:


From: dini fitriani <ukhtiaz_za...@yahoo.com>
Subject: sebuah kisah tentang bocah a-b-c dan masa depan indonesia
To: aku.d...@yahoo.com
Date: Tuesday, March 24, 2009, 3:06 AM








--- On Mon, 3/23/09, ҳvǎđęr ♫ <fadl...@gmail.com> wrote:

From: ҳvǎđęr ♫ <fadl...@gmail.com>
Subject: [Komunikasi] [tendangan] [goal] sebuah kisah tentang bocah a-b-c dan 
masa depan indonesia
To: wong-k...@googlegroups.com, komunik...@groups.unila.ac.id
Date: Monday, March 23, 2009, 7:55 AM

hihihi... *cekikikan gara-gara logika momogi* :P

---------- Forwarded message ----------
From: Yusuf Maulana <cupexp...@yahoo.com>
Date: Tue, 17 Mar 2009 01:11:37 +0800 (SGT)
Subject: [BEM-SI] Sebuah Kisah Tentang Bocah A-B-C dan masa depan Indonesia
To: bem...@yahoogroups.com

> Hello hello! Gw punya cerita miris nih dari temen gw sih...
Buat kali ini, mari simpen dulu sastra-sastra itu.
Kita bahas yang lain lain dengan bahasa yg membumi saja..gue jamin
jidat kalian ga perlu berkerut buat baca tulisan yang ini.

Oke, mungkin kalian bertanya-tanya, mau bahas apa ini ?
Tenang, ini bukan hal yang berat kok, Cuma mau ngebahas masa depan
bangsa Indonesia.
Sounds boring? Ntar dulu!jangan terlalu cepat ngambil kesimpulan. Ini
tulisan ga neko-neko, tapi gue juga serius soal tema itu : masa depan
bangsa Indonesia.

Jadi gini...
Suatu hari gue berangat kuliah seperti biasa, meninggalkan kosan
dengan segar ceria. Karena musim ujan, tak lupa membawa payung, payung
lipet yang bisa masuk tas tentunya (halah, info ga penting). Karena
semalem pas pulang tuh ujan, jadi si payung masih segar mekar
semaleman (kan semalem ga dilipet gara-gara masih basah). Jadi, sambil
jalan kaki, gue rapiin tuh payung lipet.

Seperti biasa, gue jalan lewat kanayakan baru yang ujungnya adalah
jalan Dago seberang Darul Hikam. Dalam perjalanan menuju Dago itu lah
gue menemukan fenomena yang lucu, tapi bikin miris.
Apa?

Saat itu gue jalan di belakang 3 anak SD dengan seragam Pramuka (Kalo
ga salah waktu itu hari Jumat apa Sabtu gitulah).. Nah, gue yang nggak
sedang buru-buru ini emang jalan dengan santai, sambil ngerapiin si
payung lipet. Tebakan gue sih ni anak-anak SD sekitar kelas 5 ato
kelas 6 deh. Mungkin mereka anak SD Coblong yang emang ada di daerah
situ. Gak mungkin anak Darul Hikam (DH) karena setau gue DH ga
menjadikan Pramuka sebagai salah satu seragam mereka.

Lalu, (tanpa sengaja) gue mendengar percakapan 3 anak SD itu. Sumpah
awalnya ga niat nguping (tadinya), tapi gimanapun ternyata pembicaraan
mereka menarik.
Salah satu dari mereka yang berdiri paling kanan, bertubuh paling
gempal, bilang gini, “Maneh nyaho teu Kuala Lumpur?” Sebut saja si
gempal ini Bocah A.
Yang di tengah menjawab, “Nyaho.” Kali ini sebut dia Bocah B.
Berarti yang paling kiri kita sebut Bocah C.
Deal? DEAL.

Bocah A : Naon?(Apa?)
Bocah B : Ngaran tempat kan? Nyaho aing oge!(Nama Tempat Kan? Tau gw Juga?)

Gue memperhatikan mereka. Si Bocah C belum berkicau, sibuk dengan
cilok di tangan dan mulutnya.

Bocah A : Di mana cik Kuala Lumpur? (Dimana tuh Kuala Lumpur?)
Bocah B : Eta tah deukeut Antapani! (Itu tuh deket Antapani!)

JEDENG!
Gue mulai tertarik dengan pembicaraan mereka. Gila apa, sejak kapan
Kuala Lumpur DEKET ANTAPANI????!!!

Bocah A mencibir, “Lain ari maneh! Kuala Lumpur mah lain deukeut
Antapani!”(Salah kalo kamu, Kuala Lumpur bukan deket Antapani!)
Bocah B tetap PeDe Jaya, “Bener ari maneh! Eta di deukeut perempatan
jalan Jakarta, terus nyambung ka Kiara Condong. Urang pernah ngaliwat
kadinya, beul!”(Bener tau! itu deket perempatan jalan jakarta, terus
nyambung ke kiara condong. gw pernah ngelewat kesitu)

Pala gue pusing. Ya Allah, ini anak diajarin IPS ato Geografi ga sih?!

Bocah A : Kuala Lumpur mah di luar negriiiiiii !! *sambil noyor kepala
Bocah B pelan*

Bocah C ngangguk-ngangguk, masih sibuk dengan ciloknya.
Gue merasa sedikit lega, setidaknya Bocah A agak cerdas, bisa
menerangkan bahwa Kuala Lumpur itu di luar negri. Gue berpikir, ‘oh
anak negri ini ternyata tidak semua bodoh karena masih ada Bocah A’,
sampai Bocah A menghancurkan pikiran gue itu dengan bilang, “Kuala
Lumpur mah di Singapur!”

WOOOWWW!!!
SEJAK KAPAN KUALA LUMPUR PINDAH KE SINGAPORE???

Oh,,oh tidak bisa dibiarkan! tiba-tiba terbersit ide untuk bikin
penyuluhan Geografi singkat buat anak-anak itu. Gue akan menggiring
mereka dengan iming-iming Momogi. Iya, Momogi. Makanan penuh MSG
(monosodium glutamat) yang kata orang bikin anak-anak jadi bodoh. Ah,
gue sih gak setuju dengan statement MSG bikin bodoh. Buat gue MSG
justru bisa bikin pinter.
Perhatikan pathway berikut :
Makan ciki >> semangat belajar >> pintar

Ciki itu banyak MSG nya tapi ciki-ciki itu setia nemenin gue belajar,
ga tidur. Contohnya SMAX Ring. Jelas-jelas SMAX Ring isinya MSG
brjubel, tapi kalo dia bisa bikin kita kuat belajar, bukannya tetep
aja ujung-ujungnya jadi pinter?

Bukan, bukan mo bilang gue pinter, sumpah. Di sini korelasinya hanya
antara MSG dan hasrat belajar. Jadi kalo MSG bisa bikin kita tahan
belajar, mestinya kita ga nyalahin MSG sebagai sumber kebodohan.
Kan katanya RAJIN pangkal PANDAI. Jadi kalau MSG pangkal RAJIN,
artinya MSG pangkal PANDAI.
Gini pathway nya :
MSG >> rajin >> pandai
Hahaha..
Oh, maaf, seperti biasa ngelantur kemana-mana. That’s another middle
name of mine, anyway. Harap maklum. XD

Mari fokus kembali ke Bocah A-B-C karena gue belom slese cerita.

Saat bayangan penyuluhan Geografi dengan iming-iming Momogi itu
menari-nari di kepala gue, tiba-tiba Bocah C –untuk pertama
kalinya—bersuara, dan suara itu bukan kentut, melainkan benar-benar
dari bibirnya. Dia udah beres makan cilok kayanya.
Si Bocah C bilang gini, “Goblog siah maneh kabeh! Kuala Lumpur mah
lain di Singapur!”

Gue mendengarkan dengan seksama. Ga mau ngambil kesimpulan terlalu
cepet seperti pada sampel pertama (Bocah A). Kali ini mesti lebih
berhati-hati memberi stempel ‘agak cerdas’ di jidat Bocah C..

Bocah C melanjutkan, “Kuala Lumpur mah di Malesia, goblog!”

Huff...gue menghela nafas. Terima Kasih ya Allah, ternyata satu dari
tiga anak ini masih tau KL itu di mana, walaupun dengan spelling yang
sungguh sunda tulen. Tadinya gue pikir si Bocah C bakal melakukan
peyimpangan jawaban dengan bilang Kuala Lumpur itu di Singaparna dekat
Tasikmalaya.
Alhamdulillah itu ga terjadi dan artinya gue ga mesti bikin penyuluhan
Geografi yang disponsori Momogi.

Ngerasa miris ga sih?
Ouuh...segininya kah anak-anak Indonesia? Oke, kita emang ga bisa
generalisir semuanya. Mungkin ini sampel yang ga bagus aja yang
ke-capture sama gue. Gue juga Yakin banget anak jenius nan pintar
masih bergelimpangan di bumi kita, tapi kalian pernah mikir ga sih,
jangan-jangan emang mayoritas anak-anak Indonesia kaya gini?
Kurang nutrisi dan gizi berquality, ujung-ujungnya bermuara pada
tulality—istilah ngarang sendiri, ehhehe—

Jadi, pesen gue di sini buat para CALEG DAN CAPRES yang akhir-akhir
ini bikin iritasi mata gara-gara segala propaganda, denger nih
baik-baik :

Tolong deh PAK, IBU, KAKAK, OM, TANTE, AKI, NINI (what so ever they
called)...tolong perhatikan PENDIDIKAN ANAK INDONESIA!Mereka aset
bangsa, yang berarti juga masa depan bangsa Indonesia.
Memangnya menurut Anda, Anda akan hidup selamanya dan mengurus negara?
Tentu Tidak!
Setelah Anda terbaring dimakan cacing, anak-anak itu yang akan menjadi
tombak bangsa kita. Siapa yang bisa jamin, presiden kita kelak bukan
anak yang saat ini menyangka Kuala Lumpur ada di dekat Antapani?! Ga
ada yang bisa jamin kan?
Terserah Anda deh percaya atau tidak.

Saya harap kemampuan otak Anda dalam menangkap dan menyampaikan sensor
aspirasi, sama besarnya dengan kemampuan Anda membayar iklan di
TELEVISI atau baligo di seluruh penjuru provinsi.
Saya Cuma selalu bilang ‘AMIN’ setiap Anda semua berbusa-busa
menawarkan kesejahteraan-kemakmuran-kebangkitan-dan kata-kata sejenis
lainnya.

*eh, ini ada iklannya di Tivi. Bentar, gue bilang ‘AMIN’ dulu,
AMIN.

Udah.
Mari lanjutkan.*

Mari kita berdoa, semoga negeri ini tidak (terlalu) penuh dengan pendusta.
AMIN. (LAGI-LAGI AMIN)


__A tribute to Election 2009__


      Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi
Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/


-- 
Idrus Fhadli aka xvader | NvH Studios

[mailto: fadl...@gmail.com | m...@idrus.net] | [y!m: crashcym]
[indie bands blog: http://www.myindiebands.com]
[blog: http://idrus.net | http://blog.unila.ac.id/xvader]
[photo album: http://picasaweb.google.com/fadly87]

"don't walk in front of me, i don't wanna be your slaver,
don't walk
behind me, i don't wanna be your leader, but walk beside me, and be my
friend..."
_______________________________________________
Komunikasi mailing list
komunik...@groups.unila.ac.id
http://groups.unila.ac.id/mailman/listinfo/komunikasi




      

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

---------------------
Be Prepared
Sekali Pramuka tetap Pramuka
---------------------

Pramuka email addresses:
  Post message: Pramuka@yahoogroups.com
  Subscribe:    pramuka-subscr...@yahoogroups.com
  Unsubscribe:  pramuka-unsubscr...@yahoogroups.com

---------------------Yahoo! Groups Links



Kirim email ke