Wah kebetulan sekali banyak yang memperhatikan sosok beliau, saya juga
termasuk orang yang cukup bangga dengan beliau walaupun tidak mengenal
beliau dengan dekat, tapi dari tayangan di kick Andy saya jadi kagum dan
bangga dengan beliau, say sudah hampir 3 minggu ini mencari buku Hoegeng ini
di beberapa toko buku tapi belum ketemu, ada yang bisa bantu gak yaa?

 

 

Best regards

Henky Moriska

 

From: Hendry Risjawan [mailto:hen...@trainersclub.or.id] 
Sent: Sunday, April 26, 2009 7:15 PM
To: pramuka@yahoogroups.com
Subject: RE: [Pramuka] Hoegeng

 






Saya setuju sekali, dan apa yg dikatakan dlm artikel ini benar, krn
kebetulan sy sangat mengenal dekat almarhum. Beliau memang orang yg luar
biasa

Regards, 

HENDRY RISJAWAN

_____ 

From: pramuka@yahoogroups.com <mailto:pramuka%40yahoogroups.com>
[mailto:pramuka@yahoogroups.com <mailto:pramuka%40yahoogroups.com> ] On
Behalf Of
rimata66
Sent: Minggu, 26 April 2009 16:08
To: pramuka@yahoogroups.com <mailto:pramuka%40yahoogroups.com> 
Subject: [Pramuka] Hoegeng

Di Indonesia ini hanya ada tiga polisi jujur, yakni polisi tidur, patung
polisi, dan Hoegeng. Begitulah setidaknya menurut Abdurahman Wahid alias Gus
Dur. Anekdot mantan presiden RI ini sekaligus sindiran karena cuma Hoegeng
satu-satunya polisi jujur. Tapi, sebenarnya tahukah Anda, siapa Hoegeng?

Inilah episode special Kick Andy yang akan mengingatkan kembali pada sosok
Hoegeng, seorang aparat yang jujur, antisuap, dan sarat dengan disiplin.

Hoegeng yang bernama lengkap Hoegeng Iman Santoso adalah Kapolri di tahun
1968-1971. Ia juga pernah menjadi Kepala Imigrasi (1960), dan juga pernah
menjabat sebagai menteri di jajaran kabinet era Soekarno. Kedisiplinan dan
kejujuran selalu menjadi simbol Hoegeng dalam menjalankan tugasnya di
manapun.

Misalnya, ia pernah menolak hadiah rumah dan berbagai isinya saat
menjalankan tugas sebagai Kepala Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara
tahun 1956. Ketika itu, Hoegeng dan keluarganya lebih memilih tinggal di
hotel dan hanya mau pindah ke rumah dinas, jika isinya hanya benar-benar
barang inventaris kantor saja. Semua barang-barang luks pemberian itu
akhirnya ditaruh Hoegeng dan anak buahnya di pinggir jalan saja. " Kami tak
tahu dari siapa barang-barang itu, karena kami baru datang dan belum
mengenal siapapun," kata Merry Roeslani, istri Hoegeng yang hadir di studio
Kick Andy.

Polisi Kelahiran Pekalongan tahun 1921 ini, sangat gigih dalam menjalankan
tugas. Ia bahkan kadang menyamar dalam beberapa penyelidikan. Kasus-kasus
besar yang pernah ia tangani antara lain, kasus pemerkosaan Sum tukang jamu
gendong atau dikenal dengan kasus Sum Kuning, yang melibatkan anak pejabat.
Ia juga pernah membongkar kasus penyelundupan mobil yang dilakukan Robby
Tjahjadi, yang notabene dekat dengan keluarga Cendana.

Kasus inilah yang kemudian santer diduga sebagai penyebab pencopotan Hoegeng
oleh Soeharto. Hoegeng dipensiunkan oleh Presiden Soeharto pada usia 49
tahun, di saat ia sedang melakukan pembersihan di jajaran kepolisian. Kabar
pencopotan itu diterima Hoegeng secara mendadak. Kemudian Hoegeng ditawarkan
Soeharto untuk menjadi duta besar di sebuah Negara di Eropa, namun ia
menolak. Alasannya karena ia seorang polisi dan bukan politisi.

"Begitu dipensiunkan, Bapak kemudian mengabarkan pada ibunya. Dan ibunya
hanya berpesan, selesaikan tugas dengan kejujuran. Karena kita masih bisa
makan nasi dengan garam," ujar Roelani. "Dan kata-kata itulah yang
menguatkan saya," tambahnya.

Hoegeng memang seorang yang sederhana, ia mengajarkan pada istri dan
anak-anaknya arti disiplin dan kejujuran. Semua keluarga dilarang untuk
menggunakan berbagai fasilitas sebagai anak seorang Kapolri. "Bahkan
anak-anak tak berani untuk meminta sebuah sepeda pun," kata Merry.

Aditya, Reni, dan Ayu, putra Hoegeng yang hadir di studio, menceritakan
pengalaman berharga mereka ketika menjadi seorang anak pejabat. Misalnya,
Adytia bercerita, ketika sebuah perusahaan motor merek Lambretta mengirimkan
dua buah motor, sang ayah segera meminta ajudannya untuk mengembalikan
barang pemberian itu. "Padahal saya yang waktu itu masih muda sangat
menginginkannya," kenang Didit.

Reni memiliki cerita lain, yakni sering sekali terlambat sekolah karena jika
terjadi kemacetan di pagi hari, sang ayah sering turun ke jalan mengatur
lalu lintas terlebih dahulu. Masih banyak kisah-kisah yang sarat makna di
ceritakan oleh istri, putra putri Hoegeng, serta sejumlah temannya di
tayangan ini. Kisah ketegasan dan kesederhanaan Hoegeng sebagai seorang
pengabdi masyarakat.

Saking jujurnya, Hoegeng baru memiliki rumah saat memasuki masa pensiun.
Atas kebaikan Kapolri penggantinya, rumah dinas di kawasan Menteng Jakarta
pusat pun menjadi milik keluarga Hoegeng. Tentu saja, mereka mengisi rumah
itu, setelah seluruh perabot inventaris kantor ia kembalikan semuanya.

Memasuki masa pensiun Hoegeng menghabiskan waktu dengan menekuni hobinya
sejak remaja, yakni bermain musik Hawaiian dan melukis. Lukisan itu lah yang
kemudian menjadi sumber Hoegeng untuk membiayai keluarga. Karena harus anda
ketahui, pensiunan Hoegeng hingga tahun 2001 hanya sebesar Rp.10.000 saja,
itu pun hanya diterima sebesar Rp.7500!

Kepada Kick Andy, Aditya menunjukkan sebuah SK tentang perubahan gaji
ayahnya pada tahun 2001, yang menyatakan perubahan gaji pensiunan seorang
Jendral Hoegeng dari Rp. 10.000 menjadi Rp.1.170.000. Setelah memasuki masa
pensiun, Hoegeng sempat mengisi acara di Radio Elshinta, namun tak lama
acaranya ditutup karena dianggap terlalu pedas.

Hoegeng kemudian membesarkan kembali musik Hawaiian yang terkenal dengan
nama "Hawaiian Senior" dan mengisi acara di TVRI selama 10 tahun. Acara
itupun kemudian "dibredel" oleh pemerintah dengan alasan tidak mencerminkan
budaya nasional Indonesia. Hoegeng yang kemudian bergabung dengan kelompok
petisi 50, tampaknya memang memiliki banyak ganjalan dalam berkiprah di
negeri ini.

Musik Hawaiin memiliki makna tersendiri untuk Merry sang istri. Karena
mereka sering bermain musik hawaiin bersama-sama. Hoegeng sendiri pernah ke
Pulau Hawaii dalam rangka tugas, tapi sang istri yang sangat-sangat ingin
pergi ke pulau itu tak pernah diajaknya. "Kami sudah sepakati bahwa saat
Bapak tugas, saya sebagai istri tak perlu ikut," ujar Merry yang mengaku
memiliki sahabat di Pulau milik Amerika itu.

Merry memang sosok istri yang tulus. Bahkan mantan ketua YLKI yang juga
peneliti bidang kepolisian, Zumrotin yang hadir di studio, memuji ketulusan
sosok Merry yang berbeda dengan kebanyakan istri pejabat, terutama di masa
kini. 

[Non-text portions of this message have been removed]





[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke