Menurut Putri dari Taufik Keimas yakni PUAN MAHARANI TAUFIK KEIMAS:

Keluarga Bung Karno (BK) yang lain seperti Puti Guntur Soekarno (anak
dari Guntur Soekarno Putra), Guruh Soekarno Putra dll selama ini hanya
menumpang dan mengambil manfaat dari PDIP yang dipimpin oleh Megawati
dan hanya merugikan PDIP.



Seperti dikatakan oleh Puan Maharani: Puti Guntur Soekarno dan Guruh
Soekarno Putra itu hanya numpang hidup di PDIP dengan menjadi anggota
DPR RI, yang notabene adalah kerja keras dari keluarga Taufik Keimas
dan Megawati

Juga Para Soekarnois yang ortodoks dikatakan banyak merugikan, karena
membuat PDIP menjadi banyak kehilangan pendukung dan pemilih.

Bahkan mereka (keluarga BK yang lain serta para Soekarnois yang
ortodoks itu)selama ini hanya menjadi beban dan banyak merugikan serta
banyak membawa celaka bagi PDIP.

Hal ini juga bisa dilihat pada Rachmawati yang menjadi pendukung SBY, dengan 
menjadi penasehat Presiden SBY.



Maka disebutlah keluarga BK yang lain maupun mereka yang dicap oleh
Puan dan Taufik Keimas itu sebagai orang2 yang tidak tahu diri, dimana
sudah menumpang hidup dan merugikan PDIP, tapi malah memberi masukan
dan saran yang tidak mendukung kepentingan Taufik Keimas dan Puan
Maharani Taufik Keimas Putri



Kemarahan Puan Maharani Taufik Keimas Putri ini disampaikan kepada Megawati.

Puan Maharani dan Taufik Keimas kuatir bahwa Megawati akan menuruti
banyak saran dari orang2 yang dianggap oleh Puan dan Taufik Keimas
sebagai soekarnois ortodoks ataupun saran dari keluarga BK yang lain,
agar tidak mencalonkan diri sebagai Presiden dengan alasan perolehan
suara PDIP tidak mencukupi untuk mencalonkan sendiri, karena harus
berkoalisi baru bisa mencalonkan calon presiden dan wakil presiden

(Catatan: perolehan suara PDIP 14,70%, sedangkan syarat dapat
mencalonkan presiden dan wapres adalah mendapat 20% kursi atau 25%
suara sah dalam pemilu)



Hal ini terjadi karena banyak keluarga BK maupun kelompok yang dianggap
soekarnois oleh Puan, memberi masukan kepada Megawati agar tidak
mencalonkan diri sebagai presiden, dengan pertimbangan suara PDIP dalam
pemilu 2009 tidak signifikan dan disarankan agar Megawati mencalonkan
orang lain saja sebagai Presiden dan wapres. sedangkan PDIP dapat
berperan sebagai stabilisator dalam politik nasional, 



berperan sebagai stabilisator artinya: jika pemerintahan hasil pemilu
presiden dan wapres berjalan baik maka PDIP akan mendukung, jika
pemerintahan berjalan tidak baik, maka PDIP akan mengkritisinya. Dalam
bahasa politik langkah ini disebut sebagai oposisi yang kritis dan
dinamis.



Langkah ini disampaikan oleh banyak orang kepada Megawati, agar belajar dari 
pengalaman dan untuk kebaikan Megawati dan PDIP.



Tapi saran ini berseberangan dengan ambisi Puan Maharani dan Taufik
Keimas, yang terus mendorong agar megawati tetap maju sebagai presiden.
atau sekalian saja bergabung dengan partai demokrat dengan harapan:

1, jika maju sebagai presiden, sudah akan jelas kalah bersaing dengan
popularitas presiden SBY, tapi sudah mendapat kompensasi, baik uang
maupun lisensi perdagangan dalam komoditas tertentu dari presiden SBY
(karena banyak pihak kuatir jika PDIP tidak mencalonkan megawati
sebagai presiden, maka pertarungan pemilihan presiden tampak sekali
sebagai pemilihan presiden yang direkayasa, yakni calon yang lain
hanyalah merupakan calon yang jelas akan kalah)

2.jika bergabung dengan presiden SBY, maka Puan dan Taufik Keimas akan bisa 
mendapat jatah beberapa menteri dari presiden SBY


      Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to