Bukti bahwa Nabi Muhamad itu pernah ada memang tidak ada.
Jangan kita lupa, "sejarah hidup" Nabi Muhammad itu diambil orang Islam dari hadits yang katanya sahih atau dari Sirah Nabi. Kedua jenis dokumen ini ditulis diatas seratus tahun dari kejadian yang diceritakan. A mencatat omongan B yang nguping dari C yang denger dari D yagn diceritain oleh E dst. dst.... Ya mustahil ada yang sahih..... Yang ada cuma omongan orang Arab yang tidak berbukti. Dibalik itu, tidak ada bukti bahwa yang dimaksud dengan kata muhammad yang ada di al-Mushaf itu adalah personnal pronoun, karena tulisan arab itu tidak punya huruf besar. Jadi: orang Islam yang bersaksi bahwa Muhamad itu adalah utusan Allah memang tukang kibul doang.... Orang kate, mereka tidak bisa membuktikan bahwa Muhammad itu memang pernah hidup... On 4 Nov 2004, at 8:19, amrace69 wrote: > > Tanya : > > Anda pernah melihat nabi muhammad ? anda pernah melihat allah ? > Tidak bukan ! Lalu kenapa anda percaya ? coba anda jawab dengan > menggunakan akal dan logika anda. Saya yakin tdk ada jawaban. > > Anda bersaksi bahwa muhammad adalah utusan Allah, bukan ! Bagaimana > mungkin anda bisa bersaksi, wong muhammad aja udah meninggal 1400 th > yg lalu, Kalau dengan akal dan logika, artinya semua umat islam telah > berbohong dengan kesaksian itu, bukankah begitu ? > > > --- In [EMAIL PROTECTED], "Balast NK" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > Lho yusuf, ....kamu nggak baca email dari yesus_tuhan yg nggak pake > akal: > > *kita orang kristen memang pake iman....soalnya tuhannya nyata. gak > > perlu di pikir pikir lagi. > > > > Jadi sudah lazim.... > > Akal kagak berlaku di kristen. Tahu maksudnya kan... > > > > Kalau sudah begini mana tahu kalau ada jalan... > > :)) > > > > Salam, > > > > ----- Original Message ----- > > From: Yusuf Kesuma <[EMAIL PROTECTED]> > > > > > Islam tidak pernah pake Akal yang alloh berikan. Kalau mereka > pake akal, > > pastilah mereka akan temukan JALAN YANG LURUS. > > > > > > Yesaya Pariadji <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Allah menganugerahkan > kepada > > manusia nikmat berupa akal pikiran yang dengannya manusia terangkat > kepada > > tingkatan taklif ilahiyyah (memikul beban syariat sebagai hamba yang > > mukallaf). Dengan akal itu pula manusia mengetahui taklif tersebut > dan dapat > > memahaminya.1 Allah bekali pula manusia dengan fithrah yang > bersesuaian > > dengan wahyu yang mulia dan agama yang haq, yang dibawa oleh para > rasul > > Allah alaihimush shalatu wassalam, yang Allah syariatkan dan Allah > jadikan > > sebagai jalan hidup bagi manusia tersebut, yang mana wahyu dan > agama yang > > haq ini tersampaikan lewat lisan para rasul yang mulia > shalawatullahi wa > > salamuhu alaihim ajma'in. (Manhajul Anbiya fid Da'wah ilallahi > fihil Hikmah > > wal 'Aql, Asy-Syaikh Rabi', hal. 33) > > > > > > Dengan demikian, Islam tidaklah menelantarkan akal, dan tidak pula > > mengangkatnya lebih dari porsinya namun akal ditempatkan pada > tempatnya dan > > digunakan dengan semestinya. > > > > > > Al Qur'an yang mulia telah banyak memberikan dorongan kepada kita > untuk > > mempergunakan akal pikiran. Kita diperintahkan untuk memikirkan Al > Qur'an > > hingga sampai pada keyakinan tentang kebenarannya, sebagaimana kita > > diperintah untuk memikirkan ciptaan Allah untuk menambah keyakinan > kita > > kepada-Nya. > > > > > > "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an (memikirkan dan > > merenungkannya)? Kalau sekiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi > Allah, > > niscaya mereka akan mendapatkan pertentangan yang banyak di > dalamnya." > > (An-Nisa: 82) > > > > > > "Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri > mereka ? > > Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara > keduanya > > melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan." (Ar- > Rum: 8) > > > > > > Allah membuat banyak permisalan dalam Al Qur'an agar kita > memikirkannya, > > seperti ketika Dia menceritakan tentang permisalan kehidupan dunia: > > > "Permisalan kehidupan dunia itu hanyalah seperti air yang Kami > turunkan > > dari langit lalu bercampurlah dengannya tumbuh-tumbuhan bumi dari > apa yang > > dimakan oleh manusia dan hewan. Hingga ketika bumi itu telah memakai > > perhiasannya dan indah (subur menghijau dengan berbagai jenis > tanamannya) > > sementara pemiliknya yakin mereka akan mampu memetik dan menikmati > hasilnya > > (dari tanam-tanaman tersebut), datanglah perintah Kami pada waktu > malam dan > > siang (sehingga rusak dan hancurlah tanaman yang sudah diharapkan > tadi). > > Lalu Kami jadikan tanaman itu seperti sudah dituai seakan-akan ia > tidak > > pernah ada di hari kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat > Kami bagi > > orang-orang yang mau berpikir." (Yunus: 24) > > > > > > Islam Membimbing Akal > > > Akal memiliki kemampuan yang terbatas sehingga ia tidak dapat > mencapai > > seluruh hakikat yang ada. Bila akal dilepaskan begitu saja tanpa > bimbingan > > niscaya ia bisa keliru dan terjerumus dalam kesesatan. Sebagaimana > > kemaksiatan pertama yang dilakukan oleh makhluk terhadap Rabbnya, > ketika > > Iblis diperintah untuk sujud kepada Adam 'alaihissalam sebagai tanda > > penghormatan kepada Adam, Iblis enggan karena ia merasa lebih mulia > dan > > lebih tinggi daripada Adam. Ia diciptakan dari api sementara Adam > dari > > tanah. Menurut akal Iblis, api itu lebih mulia daripada tanah. > > > > > > "Aku lebih baik daripadanya (Adam), Engkau ciptakan aku dari api > sementara > > dia Engkau ciptakan dari tanah liat." (Al-A'raf: 12) > > > > > > Dengan begitu, akal perlu dibimbing oleh wahyu dan harus tunduk > dengan > > wahyu, karena wahyu itu dari firman Allah dan perkataan-Nya yang > suci > > sementara akal adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah. Karena > akal itu > > terbatas, syariat menetapkan ia tidak boleh berdalam-dalam membahas > perkara > > yang tidak mungkin dijangkau, seperti di antaranya memikirkan Dzat > Allah > > Subhanahu wa Ta'ala dan hakikat-Nya, karena Allah Subhanahu wa > Ta'ala > > berfirman: > > > #1608;#1614; #1604;#1575;#1614; > > > #1610;#1615;#1581;#1616;#1610;#1618;#1591;#1615;#1608;#1618;#1606;#161 > 4; > > #1576;#1616;#1607;#1616; #1593;#1616;#1604;#1618;#1605;#1611;#1575; > > > "Ilmu mereka (makhluk) tidak dapat meliputi Allah." (Thaha: 110) > > > > > > Selain itu juga wahyu dan akal yang sehat tidaklah saling > bertentangan. > > Wahyu sebagai dasar pijakan, timbangan dan pengoreksi akal ketika ia > > menyimpang dari kebenaran. Dengan begitu akal harus menganggap baik > apa yang > > dianggap baik oleh syariat dan mengganggap jelek apa yang dianggap > jelek > > oleh syariat. Akal seperti inilah yang dikatakan akal sehat. > > > > > > Agama Bukan dari Akal Pikiran > > > Al-Imam Al-Barbahari rahimahullah berkata: "Agama ini datang dari > Allah > > tabaraka wa ta`ala, bukan dari akal dan pendapat manusia. Ilmunya > dari sisi > > Allah melalui Rasul-Nya, maka janganlah engkau mengikuti agama > dengan hawa > > nafsumu yang menyebabkanmu terpisah dari agama hingga engkau keluar > darinya. > > Tidak ada dalil bagimu untuk menolak syariat dengan akal atau hawa > nafsu > > karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan > agama ini > > (As Sunnah) kepada para shahabat. Para shahabat adalah Al-Jama'ah > dan > > As-Sawadul A'zham. As-Sawadul A'zham adalah kebenaran dan orang yang > > berpegang dengannya." (Syarhus Sunnah, hal. 66) > > > > > > Yang Berbicara Agama dengan Akal adalah Penghujat Allah dan Rasul- > Nya > > > Para perusak agama dari kalangan aqlaniyyun menempatkan akal di > atas Al > > Qur'an dan As Sunnah. Nama kelompok mereka bisa berbeda-beda namun > sama > > dalam sikap memposisikan akal mereka. Satu dari sekian kelompok > tersebut > > yang sekarang ini para da'inya sedang berteriak-teriak memasarkan > > kesesatannya di negeri ini adalah kelompok yang diistilahkan > Jaringan Islam > > liberal (JIL) ataupun yang sejenis pemikirannya. Orang-orang dalam > jaringan > > ini berbicara tentang agama seenak perut mereka dan menurut akal- > akalan > > mereka, tidak dilandasi dengan Al Qur'an, tidak pula dengan Sunnah > > Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang shahih, dan tidak > pula dengan > > bimbingan para ulama pendahulu kita yang shalih. > > > > > > Padahal posisi keilmuan mereka terhadap agama ini sangat > memprihatinkan. > > Bahkan kebanyakan mereka adalah orang-orang bodoh namun tidak tahu > bahwa > > dirinya bodoh. Walaupun ada di antara mereka yang bergelar > profesor, doktor > > dan gelar kesarjanaan lainnya, namun mereka tidak paham sama sekali > terhadap > > agama Allah ini. Sekilas kami membaca apa yang mereka tulis dalam > buku-buku > > mereka dan juga dalam situs mereka di internet. Sungguh kita tidak > > mendapatkan dalil. Mungkin ada penyebutan dalil, namun tidak pada > tempatnya > > atau apa yang dibawakan itu lemah dari sisi ilmu riwayah wa dirayah. > > > > > > Ini menunjukkan bahwa mereka tidak bisa membedakan mana yang haq > dan mana > > yang batil. Terlebih lagi dalam ilmu hadits, ilmu yang mulia ini > mereka > > tidak paham sama sekali sehingga biasa kita dapati mereka menolak > hadits > > dengan perkataan yang membuat tertawa orang awam terlebih lagi > orang yang > > alim, seperti ketika mereka menolak hadits-hadits tentang jilbab > dinyatakan > > hadits-haditsnya ahad (Kritik atas Jilbab, situs JIL, 4/6/2003). > > > > > > Mereka membantah Al Qur'an dengan akal mereka atau dengan ucapan > orang > > kafir. Begitu pula terhadap hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi > wa sallam, > > bahkan mereka menghinakan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. > > > > > > Demikian kenyataan yang ada pada kelompok sesat antek-antek > Yahudi ini. > > Jangankan orang rendahan mereka, orang yang ditokohkan di kalangan > mereka > > sebagai da'i mereka, seperti Ulil Abshar Abdalla, kenyataan > sesungguhnya > > adalah orang yang bodoh. Jangankan terhadap syariat, dalam masalah > bahasa > > Arab pun terlihat kedunguannya. Satu contoh, ketika ia ditantang > untuk > > mubahalah (saling berdoa agar dilaknat Allah bagi yang berdusta) > dalam satu > > seminar di Bandung, ia mengelak dengan beralasan bahwa mubahalah > itu berarti > > mengajak goblok, karena mubahalah itu dari kata bahlul (goblok). > > > > > > Lihatlah kebodohan orang ini. Tidakkah kau tahu, Rasulullah pernah > > diperintah oleh Allah untuk menantang mubahalah kepada ahlul kitab, > apakah > > mungkin dikatakan Allah menyuruh Nabi-Nya berlaku goblok?!! > > > > > > "Maka siapa yang mendebatmu dalam perkara ini setelah datang > kepadamu ilmu > > maka katakanlah: "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan > (panggil pula) > > anak-anak kalian, (kami panggil) istri-istri kami dan istri-istri > kalian, > > diri kami dan diri kalian, kemudian marilah kita bermubahalah dan > kita mohon > > kepada Allah agar laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang > dusta." > > (Ali 'Imran: 61) > > > > > > Bila dalam bahasa saja orang semacam ini ketahuan bodohnya lalu > apatah > > lagi dalam masalah syariat. Orang sebodoh ini berniat menyusun > kitab tafsir > > Al Qur'an (Situs JIL, 12/1/2004), maka tentu kita akan bertanya > kepadanya, > > dengan ilmu apa dia akan menulis tafsir? Adakah pengetahuan dia > dalam > > masalah ini, ataukah ia kembali pada hawa nafsunya dan pada ucapan > najis > > orang-orang kafir/orientalis yang punya hasad kepada Islam dan > muslimin? > > > > > > Catatan Hitam Penghujat Allah dan Rasul-Nya > > > Catatan-catatan yang dibawakan di sini tidaklah secara keseluruhan > > mengingat keterbatasan halaman yang ada, sehingga hanya kita bawakan > > beberapa di antaranya beserta bantahan singkat terhadap mereka: > > > > > > - Mereka menganggap hukum Islam itu zalim sehingga bila > diterapkan > > syariat Islam yang pertama jadi korban adalah kaum wanita (situs > JIL, > > 16/9/2001). Padahal justru hukum di luar Islamlah yang zalim, > sementara > > hukum Allah adalah seadil-adil dan sebaik-baik hukum. Allah > Subhanahu wa > > Ta'ala berfirman: > > > > > > "Apakah hukum jahiliyyah yang mereka kehendaki padahal hukum > siapakah yang > > lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?" (Al- > Maidah: > > 50) > > > > > > - Mereka menggugat kebenaran Islam karena kata mereka > kebenaran agama > > itu relatif (situs JIL, 24/8/2002). Padahal Allah Subhanahu wa > Ta'ala telah > > memilih agama Islam ini sebagai agama yang Dia ridhai: > > > #1608;#1614; #1585;#1614;#1590;#1616;#1610;#1618;#1578;#1615; > > #1604;#1614;#1603;#1615;#1605;#1615; > > #1575;#1604;#1573;#1616;#1587;#1618;#1604;#1575;#1614;#1605;#1614; > > #1583;#1616;#1610;#1618;#1606;#1611;#1575; > > > "Dan Aku ridha Islam sebagai agama kalian." (Al-Maidah: 3) > > > Adakah seorang yang beriman akan meyakini bahwa Allah meridhai > Islam yang > > belum tentu kebenarannya? Na'udzubillah min dzalik. > > > > > > - Mereka menyamakan semua agama. Jelas hal ini menyelisihi > firman Allah > > Subhanahu wa Ta'ala: > > > #61484;#1573;#1616;#1606;#1617;#1614; > > #1575;#1604;#1583;#1617;#1616;#1610;#1618;#1606;#1614; > > #1593;#1616;#1606;#1618;#1583;#1614; #1575;#1604;#1604;#1607;#1616; > > > #1571;#1604;#1573;#1616;#1587;#1618;#1604;#1575;#1614;#1605;#1615;#614 > 85; > > > "Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam." (Ali 'Imran: 19) > > > "Siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima > agama itu > > darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi." > (Ali 'Imran: > > 85) > > > > > > - Mereka mengajak melihat kebenaran pada agama lain, tanpa > menganggap > > hanya Islam agama yang benar (Zuly Qodir, Islam Liberal, hal. 134, > Sufyanto, > > Masyarakat Tamaddun, hal. 138-143). Sementara Allah Subhanahu wa > Ta'ala > > telah menyatakan dengan gamblang kekafiran orang-orang Nasrani dan > kalangan > > non muslim lainnya: > > > > > > "Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang > berkata: 'Sesungguhnya Allah > > adalah Al-Masih putera Maryam,' padahal Al-Masih sendiri > bekata: 'Wahai Bani > > Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.' Sesungguhnya orang > yang > > mempersekutukan Allah dengan sesuatu maka pasti Allah mengharamkan > jannah > > baginya dan tempatnya adalah an-naar, tidaklah ada bagi orang-orang > zalim > > itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang > mengatakan: > > 'Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga,' padahal sekali-kali > tidak ada > > sesembahan yang berhak disembah kecuali sesembahan yang satu > (Allah). Jika > > mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang- > orang > > kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih." (Al- > Maidah: 72-73) > > > > > > - Nurcholis Majid membatasi musyrikin dengan para penyembah > berhala > > Arab sementara paganis India, China dan Jepang dimasukkannya > sebagai ahli > > kitab karena dianggap memiliki kitab suci yang intinya tauhid, > sehingga > > agama yang tidak diterima disisi Allah hanyalah agama penyembah > berhala > > Arab. (Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam, Ulil Abshar Abdalla, > situs JIL). > > Ketahuilah, musyrikin itu adalah semua orang yang menyekutukan > Allah dalam > > peribadatan sehingga paganis India, China dan Jepang ataupun > selainnya dari > > kalangan Yahudi dan Nasrani, semuanya itu musyrikin. > > > > > > - Lontaran yang dilemparkan oleh Ulil Abshar Abdalla juga tak > kalah > > sesatnya. Dalam harian Kompas, terbitan Senin 18-10-2002, ia > menulis artikel > > Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam yang isinya ia membagi syariat > Islam > > menjadi ibadah dan muamalah. Yang ibadah untuk diikuti, sedang yang > muamalah > > seperti berjilbab, pernikahan, jual beli, hukum qishash, dsb, tidak > usah > > diikuti. Ia menyatakan Islam adalah nilai generis yang bisa ada di > Kristen, > > Hindu, Budha, Konghucu, Yahudi, Taoisme, dan bisa jadi kebenaran > Islam ada > > dalam filsafat Marxisme. Ia juga menghina dan mengolok-olok > Rasulullah > > Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan menyatakan bahwa Rasulullah > adalah > > tokoh historis yang harus dikaji dengan kritis (sehingga tidak > hanya menjadi > > mitos yang dikagumi saja, tanpa memandang aspek-aspek beliau > sebagai manusia > > yang juga banyak kekurangannya). (situs JIL, 18/11/2022). Memang > orang bodoh > > ini tidak memahami firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: > > > > > > "Dan jika engkau tanyakan kepada mereka tentang apa yang mereka > lakukan > > itu, tentulah mereka akan menjawab: 'Sesungguhnya kami hanyalah > bersenda > > gurau dan bermain-main saja.' Katakanlah: 'Apakah dengan Allah, > > ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian berolok-olok?' Tidak perlu > kalian minta > > udzur karena kalian telah kafir setelah kalian beriman." (At- > Taubah: 65-66) > > > > > > - Si Ulil ini pula dengan lancangnya menganggap halal apa yang > > diharamkan oleh Allah I seperti pernyataannya bahwa vodka (sejenis > minuman > > keras) bisa dihalalkan di Rusia karena daerahnya sangat dingin. > Padahal > > dalam kasus yang sama, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam > pernah > > ditanya oleh Dailam Al-Himyari tentang minuman memabukkan yang > diminum untuk > > mengatasi hawa dingin di daerah yang sangat dingin, maka beliau > Shallallahu > > 'alaihi wa sallam melarangnya. Bahkan mereka yang tidak mau berhenti > > meminumnya diperintahkan untuk dibunuh (HR. Ahmad, 4/231, > dishahihkan oleh > > guru kami Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah dalam Al-Jami'us Shahih, > > 1/122-123). > > > > > > - Sama pula nyeleneh-nya ucapan Prof. Dr. Said Aqiel Siradj > yang > > menyatakan agama Yahudi, Kristen dan Islam semuanya membawa misi > tauhid. > > > > > > - Demikian pula ucapan DR. Jalaluddin Rakhmat bahwa kafir itu > bukanlah > > label aqidah dan keyakinan namun merupakan label moral (situs JIL, > > 15/9/2003). > > > > > > - Mereka memberikan loyalitas kepada orang-orang kafir dengan > mencintai > > dan mengagumi pemikiran mereka, sehingga orang-orang ini bangga > bisa menimba > > ilmu di negeri Barat (situs JIL, 8/3/2004). Padahal Allah Subhanahu > wa > > Ta'ala berfirman: > > > > > > "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang- > orang > > Yahudi dan Nasrani sebagai kekasih/ teman dekat kalian, karena > sebagian > > mereka adalah kekasih bagi yang lainnya. Siapa di antara kalian > yang loyal > > terhadap mereka maka sungguh ia termasuk golongan mereka. > Sesungguhnya Allah > > tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Al-Maidah: > 51) > > > > > > > > > Catatan-catatan hitam yang ada ini tak jauh dari apa yang > dikatakan oleh > > Ibnul Qayyim rahimahullah ketika memberikan gambaran tentang kaum > munafiqin: > > > "Mereka itu telah berpaling dari Al Qur'an dan As-Sunnah dengan > > mengolok-olok dan merendahkan orang yang berpegang dengan keduanya. > Mereka > > menolak untuk terikat dengan hukum dua wahyu tersebut karena merasa > bangga > > dengan apa yang ada di sisi mereka dari ilmu yang sebenarnya > tidaklah > > bermanfaat banyaknya ilmu tersebut bagi diri mereka, kecuali hanya > menambah > > kejelekan dan kesombongan. Maka engkau lihat mereka selama-lamanya > berpegang > > teguh untuk mengolok-olok wahyu yang pasti. > > > > > > #61484;#1575;#1604;#1604;#1607; > #1610;#1587;#1578;#1607;#1586;#1574; > > #1576;#1607;#1605; #1608; #1610;#1605;#1583;#1607;#1605; > #1601;#1610; > > #1591;#1594;#1610;#1575;#1606;#1607;#1605; > > #1610;#1593;#1605;#1607;#1608;#1606;#61485; > > > "Allah akan membalas olok-olokan mereka dan membiarkan mereka > terombang > > ambing dalam kesesatan mereka yang melampaui batas." (Al-Baqarah: > 15) > > [Shifatul Munafiqin, hal. 7] > > > > > > Hukuman bagi Penghujat Allah dan Rasul-Nya > > > Dengan sebagian catatan hitam yang telah dituliskan, maka wajib > bagi > > penguasa kaum muslimin memberikan hukuman yang keras bagi pengikut > hawa > > nafsu ini dalam rangka menunaikan nasehat terhadap agama Allah. > Kalau perlu > > ditangkap, maka ditangkap. Atau dipenjara, dipukul, diasingkan, > ataupun > > dipenggal lehernya dan hendaknya jangan diberikan keringanan sebagai > > peringatan akan bahaya perbuatan hawa nafsu yang mengkaburkan agama > Allah. > > > > > > Al-Imam Al-Ajurri rahimahullah dalam kitabnya Asy-Syari'ah, bab > Hukuman > > yang diberikan Al-Imam dan Penguasa kepada penghujat Allah dan > Rasul-Nya > > (pengikut hawa nafsu) mengatakan: "Sepantasnya bagi pemimpin kaum > muslimin > > dan para gubernurnya di setiap negeri bila telah sampai padanya > kabar yang > > pasti tentang pendapat/madzhab seseorang dari pengikut hawa nafsu > yang > > menampakkan pendapat/madzhabnya tersebut, agar menghukum orang > tersebut > > dengan hukuman yang keras. Siapa di antara pengekor hawa nafsu itu > yang > > pantas untuk dibunuh maka dibunuh. Siapa yang pantas untuk dipukul, > > dipenjara dan diperingatkan maka dilakukan hal tersebut padanya. > Siapa yang > > pantas untuk diusir maka diusir dan manusia diperingatkan darinya." > > > > > > Bila ada yang bertanya: "Apa argumen perkataanmu itu?" > > > Maka dijawab dengan jawaban yang tidak akan ditolak oleh para > ulama yang > > Allah memberikan manfaat dengan ilmunya. Lihatlah bagaimana 'Umar > ibnul > > Khaththab radhiallahu 'anhu mencambuk Shabigh At-Tamimi4 dan beliau > menulis > > surat pada para pegawai beliau agar mereka memerintahkan Shabigh > berdiri di > > hadapan manusia hingga Shabigh ini mengumumkan kejelekan dirinya. > > > > > > 'Umar juga menetapkan larangan kepada manusia untuk memberi > sesuatu pada > > Shabigh dan manusia diperintah pula untuk memboikotnya (tidak > mengajaknya > > bicara, tidak duduk bersamanya). Demikianlah keadaan Shabigh > seterusnya ia > > hina di tengah-tengah manusia. > > > > > > Lihat pula Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu. Di Kufah ia > membunuh > > sekelompok orang yang mengaku-aku bahwa Ali adalah tuhan mereka. Ali > > menggali parit untuk mereka lalu membakar mereka dengan api. > > > Begitu pula 'Umar ibnu Abdil 'Aziz menulis surat kepada 'Adi ibnu > Arthah > > berkenaan dengan kelompok Qadariyyah5: "Engkau minta mereka untuk > bertaubat > > dari pemahaman sesat mereka. Bila mereka mau maka diterima > taubatnya, bila > > tidak maka penggallah leher mereka." > > > > > > Adapun Hisyam bin Abdil Malik (dari kalangan umara Bani Umayyah) > telah > > memenggal leher Ghailan6 dan menyalibnya setelah ia memotong tangan > Ghailan. > > > > > > Demikian pula yang terus menerus berlangsung, para penguasa > setelah mereka > > pada setiap zaman berbuat demikian terhadap pengekor hawa nafsu. > Bila telah > > pasti hal itu di sisi mereka, mereka pun memberikan hukuman pada si > pengekor > > hawa nafsu tersebut dengan hukuman yang sesuai dengan apa yang > mereka > > pandang, sementara para ulama tidak mengingkari perbuatan penguasa > tersebut. > > (Kitab Asy-Syariah, Al-Al-Imam Al-Ajurri, hal. 967-968) 7 > > > > > > Penutup > > > Terlalu banyak yang bisa kita tuliskan dan paparkan untuk > membongkar > > kesesatan kelompok akal-akalan seperti JIL ini. Sebagaimana yang > kami > > sebutkan di atas, sampah kesesatan yang mereka muntahkan kepada > umat tidak > > dibangun di atas dalil sedikitpun. Semoga tulisan ini membuka mata > hati > > masyarakat kita untuk mewaspadai kelompok-kelompok sesat yang ada > agar > > mereka mencari jalan keselamatan dengan kembali kepada agama Allah > I dan > > berpegang teguh dengan Sunnah Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa > sallam. > > > Wallahu ta'ala a'lam bish-shawab. > > > > > > > > > Berbeda halnya dengan hewan yang tidak diberikan akal oleh > Allah maka > > hewan tidak dibebani dengan perintah-perintah dan larangan-larangan > syariat. > > > > > > Namun nama yang sepantasnya buat mereka adalah Jaringan Sesat > > Pengkaburan dan Pembinasa Islam yang disokong dan dikoordinasi oleh > kuffar > > Yahudi. > > > > > > Shabigh ini suka mempertanyakan ayat-ayat yang mutasyabihah. > > > > > > Qadariyyah adalah kelompok yang sesat dalam memahami taqdir > Allah. > > Mereka mengatakan bahwa af'alul 'ibaad (perbuatan-perbuatan hamba) > terjadi > > semata-mata karena iradah (kehendak) dan qudrah (kemampuan) > makhluk, tidak > > ada di dalamnya pengaruh iradah dan qudrah Allah. (Syarhu > Tsalatsatil Ushul, > > Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin, hal. 116) > > > Sehingga hamba berbuat sekehendak mereka, dengan iradah dan > qudrah mereka, > > dan bukan karena Allah yang menghendaki mereka untuk berbuat. > > > > > > Ghailan ini berbicara tentang taqdir dengan pemahaman yang > sesat. > > (Asy-Syariah, hal. 970) > > > > > > Inilah yang menimpa setiap pengekor hawa nafsu. Bila mereka > yang > > memikul kesalahan sedemikian rupa harus menanggung hukuman-hukuman > yang > > sedemikian berat, maka bagaimana kiranya orang yang keluar dari > mulutnya > > ucapan-ucapan kufur, penghinaan dan pengolok-olokan terhadap Allah > dan > > Rasul-Nya serta agama-Nya. > > > > > > > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> $9.95 domain names from Yahoo!. Register anything. http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/uTGrlB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/