Saya komentari ini saja: 

    "All religions are good..." 

    Statement ini salah, karena ajaran dan budaya Islam itu sungguh
    buas, kejam, keji lagi biadab. 

    Bunuh, bunuh, tindas, rampok.... 

    Dan, ah, ajaran Islam itu sungguh adalah penghinaan terhadap
    perempuan, yang dianggap sebagai ladang yang boleh dimasuki
    setiap saat oleh laki-laki (suami), istri yang boleh ditabok oleh
    suami.. 

    Ajaran Islam itu sungguh tidak baik dan adalah laknat buat
    manusia..... 


On 3 Nov 2004, at 16:31, Vicky Lebon wrote:

> 
> 
> 
> Sudah barang tentu bagi umat kristen akan menyetujui apa yg 
> dikemukakan JG dibawah. Dan umat Islam pasti akan menyanggah segala 
> doktrin/ segala explanation yg telah digarap dg sebaik-baiknya.
> Suatu hal yg wajar. Intinya masalah agama adalah selain masalah yg 
> peka juga menyangkut kepercayaan seseorang atau segolongan umat dan 
> tdk gampang utk satu sama lain mempengaruhi each other agar mereka 
> mau "convert" ke agama yg kita ingini (entah Islam, kristen, Buddha 
> dll). Utk apalagi melecehkan kepercayaan org lain krn tdk seagama dg 
> apa yg kita anut. Dan berharap dg lecehan ini si A akan berganti 
> agama krn si B menyatakan bhw agama A tdk benar krn tdk sesuai dg 
> apa yg di percayai oleh si B. Apakah akan demikian hasilnya? I don't 
> think so, most likely si A akan tersinggung dan marah and it will 
> end up with debat kusir yg tdk ada akhirnya. It's our right to 
> acknowledge what we believe is the right one but just keep it to 
> ourselves.  Unless they want to know or want to learn about our 
> religion then (here) you can be the best preacher the world ever 
> seen. So saudara2 setanah air dan sebangsa, problem bangsa ini masih 
> banyak, mari kita diskusikan tanpa harus menyinggung perasaan satu 
> sama lain atau yg lebih jelek lagi melecehkan apa yg kita anut 
> masing-masing.  All religions are good, whether one is right than 
> the other is nobody else business.  Believe whatever you want to 
> believe but please be a good believer.
> 
> take care
> 
> VL  
> 
> 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED], "RM Danardono HADINOTO" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > 
> > Bagus sekali ulasan anda mengenai thema ini. Tetapi memang bangsa 
> ini 
> > kelihatannya masih terkurung dalam zaman kegelapan.
> > 
> > Mungkin baik saya gelar tulisan pak Herlianto yang mencerahkan 
> > masalah ini.
> > 
> > Salam
> > 
> > RM D Hadinoto
> > 
> > 
> > allah islam = allah kristen ? 
> > 
> > Saudara/i ykk,
> > 
> > Banyak pertanyaan diajukan mengenai 'Apakah Allah Islam sama 
> dengan 
> > Allah Kristen?' dan argumentasi yang banyak dikemukakan adalah 
> > bahwa 'Allah Islam tidak sama dengan Allah Kristen' 
> alasannya 'Karena 
> > ajaran keduanya berbeda!'. Pandangan ini tercermin dalam buku Dr. 
> > Robert Morey yang beredar bahkan dianut belakangan ini di kalangan 
> > tertentu di Indonesia:
> > 
> > "Islam claims that Allah is the same God who was revealed in the 
> > Bible. This logically implies in the positive sense that the 
> concept 
> > of God set forth in the Quran will correspond in all points to the 
> > concept of God found in the Bible. This also implies in the 
> negative 
> > sense that if the Bible and the Quran have differing views of God, 
> > then Islam's claim is false." (Islamic Invasion, Harvest House 
> > Publishers, 1992, h.57).
> > 
> > Definisi Morley ini memiliki kelemahan dasar berfikir yang fatal 
> yang 
> > menganggap masalah-masalah teologi (ilmu sosial) bersifat eksakta 
> dan 
> > mencampur adukkan pengertian soal 'identitas' dan 'opini' (meta 
> > basis). Dari dasar berfikir atau asumsi ini, maka dihasilkan 
> > kesimpulan bahwa (1) Bila Allah Islam adalah Tuhan Kristen, maka 
> > secara positif konsep keduanya mengenai Tuhan harusnya sama dalam 
> > setiap butirnya, sebaliknya secara negatif disebut bahwa (2) Bila 
> Al-
> > Quran dan Alkitab memiliki pandangan berbeda mengenai Tuhan, maka 
> > klaim Islam adalah salah.
> > 
> > Pandangan yang terlalu sederhana ini dengan mudah bisa digugurkan 
> > bila kita mengambil contoh soal 'Suharto' mantan presiden ORBA. 
> > Menurut definisi Morley, bila Suharto yang dimaksudkan oleh para 
> > pengikut ORBA sama dengan Suharto yang di demo mahasiswa, maka 
> konsep 
> > keduanya mengenai Suharto akan sama dalam setiap butirnya. 
> Faktanya 
> > sekalipun Suhartonya sama konsep keduanya berbeda. Bagi para 
> pengikut 
> > ORBA, Suharto adalah bapak pembangunan yang membawa kesejahteraan 
> dan 
> > mendatangkan kesatuan dan keamanan regional, padahal Suharto yang 
> > sama itu oleh para mahasiswa dianggap sebagai bapak pembangkrutan 
> > yang membawa kemiskinan karena KKN dan tiran yang membawa bangsa 
> > Indonesia kepada disintegrasi bangsa.
> > 
> > Mengapa berbeda? Dan kalau berbeda apakah klaim mahasiswa mengenai 
> > Suharto salah? Di sini kita berhubungan dengan dua soal yang tidak 
> > bisa dicampur adukkan satu dengan lainnya, yaitu bahwa Suharto 
> > sebagai pribadi (oknum) dengan namanya dan konsep orang (ajaran 
> atau 
> > aqidah) mengenai oknum yang sama itu.
> > 
> > Soal yang sama terjadi dalam hubungan dengan pertanyaan mengenai 
> > apakah 'Allah Islam sama dengan Tuhan Kristen?'. Jawabannya perlu 
> > kita lihat dari Kitab Suci Islam (Al-Quran) maupun Kristen (Al-
> > Kitab), dan juga sejarah bangsa dan bahasa Semit.
> > 
> > EL SEMIT
> > Faktanya, bila kita membandingkan agama Yahudi (Alkitab Perjanjian 
> > Lama), Kristen (Alkitab Perjanjian Lama dan Baru), dan Islam (Al-
> > Quran), kita dapat melihat bahwa ada butir-butir yang sama, namun 
> > banyak butir-butir lainnya yang tidak sama (jadi bukan semua sama 
> > atau semua tidak sama).
> > 
> > Bila kita melihat Alkitab PL, kita dapat mengetahui bahwa nama 
> > Tuhan 'El/Elohim' adalah pencipta langit dan bumi, manusia dan 
> segala 
> > isinya. Dan ia juga Tuhan yang menyatakan dirinya kepada Adam, 
> Nuh, 
> > Abraham, Ishak, dan Yakub. Agama Yahudi, Kristen dan Islam 
> > mempercayai itu semua, namun mereka berbeda dalam kepercayaan akan 
> > wahyu mana yang dari El yang sama itu yang dipercayai. Agama 
> Yahudi 
> > mempercayai wahyu yang dibukukan menjadi Alkitab Perjanjian Lama, 
> > namun sekalipun agama Kristen menerima hal ini, agama Kristen juga 
> > mengakui penggenapan dalam Tuhan Yesus Kristus yang wahyunya 
> > dibukukan dalam Perjanjian Baru padahal Yahudi menolak.
> > 
> > "Katakanlah: Kami telah beriman kepada Allah dan (kitab) yang 
> > diturunkan kepada kami dan apa-apa yang diturunkan kepada Ibrahim, 
> > Isma'il, Ishaq, Y'qub dan anak-anaknya, (begitu juga kepada kitab) 
> > yang diturunkan kepada Musa dan 'Isa, dan apa-apa yang diturunkan 
> > kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka, tiadalah kami perbedakan 
> seorang 
> > juga di antara mereka itu dan kami patuh kepada Allah" (Al-Quran, 
> Al-
> > Baqarah, 2:136, Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim).
> > 
> > Agama Islam, sekalipun menerima kitab yang diterima Ibrahim, 
> Ishak, 
> > Yakub dan Isa, namun lebih menerima kitab wahyu yang diterima 
> > Muhammad dari jalur Ismael, dan menerima kitab-kitab Ibrahim, 
> Ishak, 
> > Yakub dan Isa sejauh diterima oleh Muhammad yang dipercayai 
> sebagai 
> > nabi, dan sekalipun menerima kitab-kitab Yahudi dan Kristen, namun 
> > karena dianggap telah dipalsukan, maka kepercayaan kepada berita 
> Al-
> > Kitab terbatas hanya bila hal itu dikuatkan dalam Al-Quran.
> > 
> > Jadi, dari terang Alkitab (PL+PB) dan Al-Quran jelas terlihat 
> bahwa 
> > sebagai oknum dengan namanya, Allah Islam adalah Tuhan Yahudi dan 
> > Kristen. Namun karena wahyu yang dipercayai berbeda, dengan 
> > sendirinya banyak pengajaran (aqidah)nya yang berbeda.
> > 
> > Agama Yahudi, kepercayaannya hanya bergantung kepada Perjanjian 
> Lama, 
> > akibatnya mereka memandang Tuhan 'El' (yang sejak Musa diberi nama 
> > juga sebagai 'Yahweh' (Kel.6:1-2)) sebagai Tuhan monotheisme yang 
> > transenden dengan hukum Taurat sebagai pedoman, namun agama 
> Kristen 
> > berbeda dan menerima kenyataan bahwa El Abraham itu juga telah 
> > menyatakan diri dalam oknum Yesus dalam ke-Tritunggalannya, dan 
> hukum 
> > kasih/Injil menjadi pedomannya.
> > 
> > Islam mengikuti jalur Abraham mempercayai Tuhan 'El' itu yang 
> dalam 
> > dialek Arab disebut 'Allah' (dari al-ilah). Dalam bahasa Ibrani 
> kata 
> > sandang 'the' ('al' dalam dialek Arab dan 'ha' dalam dialek Aram-
> > Siria namun diletakkan di belakang menjadi 'alaha') tidak 
> digunakan 
> > bila menyebut Tuhan.
> > 
> > Dari sejarah kita mengetahui bahwa sejak awalnya 'El' bisa 
> memiliki 
> > arti umum sebagai sebutan untuk 'Tuhan/Ketuhanan' dan 'Elohim' 
> sering 
> > digunakan dalam arti kata jamak (politheistik) dan dipakai oleh 
> suku-
> > suku keturunan Sem (menjadi rumpun Semit) dan karena perkembangan 
> > zaman sering merosot sehingga dimengerti dalam berbagai-bagai 
> ajaran 
> > aqidah, namun 'El/Il' juga digunakan untuk menyebut 'nama diri' 
> Tuhan.
> > 
> > "'Ilu, El' sebagai sebutan untuk ketuhanan. Istilah 'il mempunyai 
> > arti sebutan umum (generic appelative) untuk menunjuk pada 'tuhan' 
> > atau 'ketuhanan' pada tahap awal semua cabang utama rumpun bahasa 
> > Semit. Ini terlihat jelas di Semit Timur, Akadian kuno (ilu) dan 
> > dialek-dialek sesaudara dimulai zaman pra-Sargon (sebelum 2360 BC) 
> > dan berlanjut sampai akhir masa Babil. Penggunaan sebagai sebutan 
> > juga muncul di Semit Barat Laut, di Amrit ('ilu, 'ilum, 'ila), di 
> > Ugarit, di Ibrani, dan umum di dialek-dialek Arab Selatan kuno, di 
> > Arab Utara digantikan dengan nama 'ilah. 'Ilu, El juga digunakan 
> > sebagai Nama Diri (proper name). … Di Semit Timur ada bukti kuno 
> yang 
> > menunjukkan bahwa 'Il' adalah nama diri tuhan … tuhan Il (kemudian 
> El 
> > Semit) adalah kepala ketuhanan pada rumpun Semit Mesopotamia pada 
> > masa Pra-Sargon." (G. Johanes Botterwech, Theological Dictionary 
> of 
> > the Old Testament, Vol.I, 242-244).
> > 
> > Dari sejarah ini kita dapat melihat bahwa 'Allah' di kalangan 
> bangsa 
> > dan bahasa Arab tidak lain menunjuk pada 'El' Semit' yang sama, 
> ini 
> > dijelaskan dalam buku-buku teologi Kristen maupun Ensiklopedia 
> Islam 
> > bahwa setidaknya bangsa Arab mewarisi tiga jalur nenek moyang yang 
> > semuanya mengenal 'El Abraham' yaitu sebagai keturunan Sem, Yoktan 
> > (keturunan Eber), dan Adnan (keturunan Ismael anak Abraham).
> > 
> > Bahwa ajaran/konsep mengenai 'Allah' (El) itu kemudian merosot dan 
> > makin tidak mendekati hakekat yang di'nama'kan dan ditujukan 
> kepada 
> > pribadi lain seperti yang terjadi pada jalur Ishak (Kel.32, Anak 
> > Lembu Emas disebut 'Elohim' dan 'Yahweh') maupun jalur Ismael 
> (masa 
> > jahiliah, dewa berhala disebut 'Allah'), tentu tidak mengurangi 
> > hakekat nama itu sendiri sebagai menunjuk kepada 'El' semitik dan 
> > monotheisme Abraham. Namun, sekalipun diyakini bahwa 'Allah' 
> Yahudi, 
> > Kristen dan Islam sama, tentu tidak disimpulkan bahwa Tuhan Semua 
> > Agama sama. Dalam pengertian 'Universalisme' (pluralisme agama) 
> > disebutkan bahwa semua agama itu menyembah Tuhan yang sama 
> > (universal) namun melalui jalan-jalan yang berbeda (partikular).
> > 
> > Kita harus menyadari bahwa setidaknya ada 4 golongan agama, yaitu 
> > (1) 'Theisme' - Tuhan yang berpribadi (Yahudi, Kristen, Islam), 
> > (2) 'Monisme' - Tuhan kekuatan semesta (Hindu-Upanishad, Tao dan 
> > Kebatinan), (3) Non-Theis - Tuhan yang 'non-exist' (Buddhisme), 
> dan 
> > (4) Demonisme - Tuhan Okultis (satanisme). Bisa juga 
> > dimasukkan 'politheisme' (Hindu-Veda) sebagai golongan ke-5.
> > 
> > Sudah jelas ke-empat (atau ke-lima) bentuk Tuhan itu tidak sama, 
> > namun harus diakui bahwa Tuhan 'Theisme' (Yahudi, Kristen, Islam) 
> > adalah Tuhan Semitik agama samawi yang berpribadi, berfirman dan 
> > menurunkan wahyu kepada umatnya, jadi sekalipun kita menyebut 
> Tuhan 
> > Theisme Yahudi, Kristen dan Islam menunjuk pada oknum yang sama 
> namun 
> > sekalipun ada yang sama juga ada yang berbeda ajaran/aqidahnya, 
> > sedang Tuhan Theisme, Monisme, Non-Theisme, dan Demonisme jelas 
> > berbeda baik sebagai nama oknum maupun ajaran/aqidahnya.
> > 
> > Tetapi bagaimana dengan definisi yang dicantumkan dalam kamus-
> kamus 
> > dalam bahasa Inggeris? Disana disebutkan bahwa "Allah … Muslim's 
> name 
> > for God" (a.l. Oxford Dictionary & Grollier Ensyclopedia). Kita 
> dapat 
> > membandingkan hal ini dengan definisi yang disebutkan dalam 
> > Enyclopaedia Britannica, yang sekalipun mengakui ke-khasan nama 
> Allah 
> > dalam penggunaannya di kalangan agama Islam sebagai salah satu 
> > artinya, dalam arti yang lain jelas memberikan pengertian yang 
> lebih 
> > ilmiah dan lebih mengandung kebenaran:
> > 
> > "Allah (Arabic:"God"), the one and only God in the religion of 
> Islam. 
> > Etymologically, the name Allah is probably a contraction of the 
> > Arabic al-Ilah, "the God." The name's origin can be traced back to 
> > the earliest Semitic writings in which the word for god was Il or 
> El, 
> > the latter being an Old Testament synonim for Yahweh. Allah is the 
> > standard Arabic word for "God" and is used by Arab Christians as 
> well 
> > as by Muslims."
> > 
> > Definisi yang benar ini juga disebutkan dalam Ensiklopedi Nasional 
> > Indonesia dimana disebutkan bahwa: "ALLAH adalah Tuhan, pencipta 
> alam 
> > raya termasuk segala isinya". (Vol.I, h.270).
> > 
> > Memang dalam literatur Barat termasuk dalam beberapa kamus, ada 
> > sentimen kuat anti Arab/Islam sehingga sering timbul ungkapan-
> > ungkapan memojokkan yang tidak ilmiah seperti ucapan Morley di 
> atas 
> > yang memberi stigmata seakan-akan nama 'Allah' itu nama dewa/i 
> masa 
> > jahiliah Arab seperti Dewa Pengairan atau Dewa Bulan, namun banyak 
> > pula literatur Barat yang lebih bersifat netral dan ilmiah seperti 
> > Ensyclopaedia Britannica dan umumnya kamus-kamus teologia yang 
> > menyebut bahwa nama 'Allah' adalah nama dalam dialek/bahasa Arab 
> > untuk menunjuk pada 'El' Semitik, dan juga digunakan oleh orang 
> Arab 
> > pra-Islam (terutama kaum Hanif yang tetap mempertahankan Allah 
> > monotheisme Abraham) maupun bangsa Arab yang menganut agama Yahudi 
> > dan Kristen:
> > 
> > "Karena Islam memperbaiki agama yang dibawa Ibrahim, yakni agama 
> > fitrah, maka jahiliyah dipandang sebagai sebuah zaman sebelum 
> > kedatangan Islam, ibarat kegelapan sebelum terbit fajar. Pada 
> zaman 
> > ini ajaran monotheisme Ibrahim telah musnah berganti dengan sitem 
> > paganisme, dan diwarnai dekadensi moral. Sejumlah berhala 
> sesembahan 
> > didatangkan ke Makkah dari berbagai negeri di Timur Tengah. Namun 
> > tidak semua warga Arab pada saat itu menganut sistem keyakinan 
> pagan, 
> > melainkan terdapat beberapa suku Arab memeluk agama Kristen dan 
> > Yahudi. Bahkan terdapat sejumlah pribadi yang menekuni dunia 
> > spiritual, mereka itu dinamakan 'hunafa' (tgl. hanif) yang mana 
> > mereka tidak memihak kepada satu di antara kedua agama tersebut, 
> > melainkan mereka bertahan pada ajaran monotheisme Ibrahim". 
> (Cyrill 
> > Glasse, Ensiklopedia Islam, h.190, dibawah kata al-Jahiliah).
> > 
> > Kenyataan ini juga diperkuat dengan ditemukannya peninggalan 
> > arkeologis beberapa abad sebelum masa Islam abad-VII (yang secara 
> > keliru disebut dalam buku Morley bahwa Alkitab dalam bahasa Arab 
> baru 
> > ada pada abad-IX dan menggunakan nama Allah karena dipaksa orang 
> > Islam dan bandingkan dengan buku-buku yang bertema 'Asal bukan 
> Allah' 
> > yang menganggap orang Islam tidak menyukai orang Kristen 
> menggunakan 
> > nama 'Allah'). Suatu pengingkaran sejarah yang dihasilkan semangat 
> > Arab/Islam fobia, sebab jauh sebelum ada agama Islam nama Allah 
> sudah 
> > digunakan bersama-sama oleh umat Yahudi Arab, Kristen Arab dan 
> bangsa 
> > Arab pra-Islam.
> > 
> > Namun, kalau 'El' (Ibrani) sama dengan 'Alaha' (Aram-Siria) 
> > dan 'Allah' (Arab), mengapa tidak memilih saja 'El/Elohim' yang 
> > merupakan bahasa aslinya?
> > 
> > Tuhan dalam menyebarkan firmannya menggunakan kendaraan bahasa-
> > bahasa. Pada zaman Ezra, Alkitab Ibrani sudah diterjemahkan ke 
> dalam 
> > bahasa Aram, dan sejak itu sampai abad ke-XIX bahasa Ibrani hanya 
> > digunakan dalam penulisan/penyalinan Kitab Suci saja. Ketika 
> bahasa 
> > Yunani menguasai kawasan sekitar Laut Tengah, atas perintah imam 
> > besar di Yerusalem, Eliezer, Alkitab PL diterjemahkan dari bahasa 
> > Ibrani ke bahasa Yunani (Septuaginta/LXX), inilah yang digunakan 
> > Yesus, para Rasul, umat Kristen dan dipakai juga di sinagoga-
> > sinagoga. Demikian juga di hari Pentakosta, Roh Kudus sendiri 
> > mengilhami para Rasul untuk mengkotbahkan firman (termasuk nama 
> > El/Theos) ke bahasa-bahasa pendengar, dalam arti kata penerjemahan 
> > nama Tuhan ke dalam bahasa-bahasa lokal didorong oleh Roh 
> Tuhan/Kudus 
> > sendiri.
> > 
> > Berbeda dengan 'El' yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani 
> > sebagai 'Theos' dan bahasa Barat sebagai 'God, Gott, Dieu', maka 
> > nama 'Allah' (Arab) sebenarnya bukan terjemahan melainkan 
> > perkembangan dialek dalam rumpun Semit sendiri untuk menyebut El 
> (di 
> > samping a.l. Alaha dalam bahasa Aram-Siria).
> > 
> > Islam sudah masuk ke Indonesia sejak abad ke-XIII, Kristen Katolik 
> > baru masuk abad ke-XVI dan Protestan pada abad ke-XVII, ini 
> berarti 
> > sudah tiga abad lebih dimana agama Islam dan bahasa Arab sudah 
> > merakyat di Indonesia, dan kemudian nama 'Allah' masuk menjadi 
> kosa-
> > kata bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dalam 
> > bahasa Indonesia, ada banyak kosa-kata yang berasal dari bahasa 
> > asing, yaitu bahasa Arab (1.495, termasuk kata 'Allah'), Inggeris 
> > (1.610), dan Belanda (3.280), maka adalah tepat bila kata yang 
> > sekarang menjadi kosa-kata Indonesia itu dipakai untuk menyebut 
> > El/Elohim Perjanjian Lama dan Theos Perjanjian Baru dalam Alkitab 
> > terjemahan bahasa Indonesia, karena kata itu bukan saja dekat 
> tetapi 
> > termasuk keluarga serumpun Semit dengan bahasa Ibrani.
> > 
> > Dari pembahasan di atas dapatlah disimpulkan jawab atas pertanyaan 
> > judul artikel ini, yaitu bahwa sebagai oknum dengan namanya "Allah 
> > Islam adalah Tuhan Kristen" atau "Allah Islam adalah Allah 
> Kristen" 
> > pula, namun perlu disadari bahwa karena Kitab Suci yang dipercayai 
> > keduanya berbeda, maka jelas pula bahwa sekalipun ada samanya, 
> > keduanya memiliki banyak perbedaan dalam hal konsep/ajaran/aqidah.
> > 
> > Mereka yang membutuhkan informasi lebih lengkap silahkan membuka 
> > www.yabina.org dan membaca: 
> > Diskusi (Agustus & Oktober 1999 & Februari 2000: Siapakah Yang 
> > Bernama Allah Itu?), MSA-maya (Februari 2000: Siapakah Yang 
> Bernama 
> > Allah Itu?), dan Renungan (September 2000: Kitab Suci 2000).
> > 
> > Salam kasih dari Herlianto/YBA.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In [EMAIL PROTECTED], "jonathangoeij" 
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> > wrote:
> > > 
> > > 
> > > Saya ingin memberikan tanggapan sedikit dari sudut pandang 
> > > kekristenan, setidaknya dari apa yg saya ketahui.
> > > 
> > > Pemakaian kata 'Allah' didalam alkitab sebenarnya bukan berasal 
> > dari 
> > > kata Allah yg digunakan umat muslim. Allah didalam alkitab 
> berasal 
> > > dari kata El, Elli, dan Ellohim dari bahasa Ibrani. Pada saat 
> > > kekristenan masuk ke Arab, sekitar th 300-400 M (kurang lebih 
> 200-
> > > 300 th sebelum lahirnya Mohammad), kata El-Elli-Ellohim menjadi 
> > kata 
> > > padanannya didalam bahasa Arab, Illah-Allah, yg sebenarnya 
> > mempunyai 
> > > arti yg sama (God, dalam bahasa Inggris).
> > > 
> > > Bahasa Indonesia cukup banyak mengacu ke bahasa Arab. Dalam 
> alkitab 
> > > bahasa Indonesia digunakan kata Allah sebagai kata pengganti El-
> > Elli-
> > > Ellohim (sebenarnya berarti 'yg disembah, god, theos'), kata 
> Tuhan 
> > > sebagai pengganti Adonai (arti sebenarnya 'junjungan, tuan, 
> > > penguasa, master, lord, kurios'), dan kata TUHAN atau ALLAH 
> (dalam 
> > > huruf besar semua) sebagai pengganti Yahweh (YHWH, disebut juga 
> > > Jehova-Yehuwa).
> > > 
> > > Terjemahannya di alkitab seperti ini
> > > 
> > > Adonai jadi Tuhan
> > > El-Elli-Ellohim jadi Allah
> > > Yahweh jadi TUHAN atau ALLAH
> > > 
> > > Adonai Yahweh jadi Tuhan ALLAH
> > > Yahweh Ellohim jadi TUHAN Allah
> > > 
> > > Saya sendiri sebenarnya tidak masalah sama sekali terjemahan 
> > alkitab 
> > > bahasa Indonesia mau mengacu dari kata2 bhs Arab atau Ibrani. 
> > Tetapi 
> > > seandainya hal ini menjadi polemik dan ajang pertikaian 
> > > berkepanjangan, patut juga dipertimbangkan utk menggunakan kata2 
> > > bahasa Ibrani, Ellohim. Atau kalau alergi dengan bahasa Ibrani 
> bisa 
> > > memakai kata2 dari bahasa Yunani, Theos dan Kurios.
> > > 
> > > JG
> > > --
> > > --- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:
> > > > Apakah Surat ini benar adanya ?
> > > > Kalau benar, alangkah sedihnya menjadi umat Muslim, yang 
> semakin 
> > > dibuat 
> > > > tidak baik dan semakin arogan oleh promosi orang-orang seperti 
> > > ini, 
> > > > Kalau memang demikian maka kata ALLAH itu harus didaftarkan 
> hak 
> > > patent 
> > > > atau copyright nya sehingga menjadi milik umat ISLAM, yang 
> lain 
> > > kalau mau 
> > > > pakai harus bayar royalti.
> > > > Hal ini akan membuat Islam semakin terpuruk saja.... (Sedihnya)
> > > > 
> > > > Samsi Darmawan
> > > > 
> > > > Nomor              : 003/IMSI/XI/2004.- Jakarta, 1 Nopember 
> 2004.-
> > > > Lampiran           : -
> > > > Perihal            : TEGURAN KERAS PARA MUBALIGH INDONESIA
> > > > 
> > > > Kepada Yth,
> > > > 
> > > > Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama RI
> > > > Lembaga Alkitab Indonesia
> > > > Di 
> > > > JAKARTA.
> > > > 
> > > > Dengan hormat !
> > > > 
> > > > Yang bertanda tangan dibawah ini Ketua Umum dan Sekretaris 
> > > Jenderal 
> > > > "Ikatan Mubaligh Seluruh Indonesia" yang berkedudukan di 
> Jakarta 
> > > ingin 
> > > > menyampaikan dukungan kepada MAJLIS TA`LIM AL-RODD WONOSOBO 
> dalam 
> > > suratnya 
> > > > tentang KLARIFIKASI NAMA SESEMBAHAN tertanggal 28 Mei 2004 
> yang 
> > > ditujukan 
> > > > kepada LEMBAGA ALKITAB INDONESIA  berkaitan Nama sesembahan 
> bagi 
> > > Umat 
> > > > Kristen (NASRANI) harus ditanggapi secara serius demi 
> persatuan 
> > > dan 
> > > > perdamaian
> > > > antar umat beragama.
> > > > Kami tegaskan kepada Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama 
> > > Republik 
> > > > Indonesia dan Lembaga Alkitab Indonesia agar memperhatikan 
> > teguran 
> > > ini 
> > > > dengan serius agar tidak terjadi sesuatu yang tidak 
> diinginkan. 
> > > Dan 
> > > > mengajarkan dengan benar sesembahan umat nasrani yang berakar 
> > pada 
> > > Ibrani 
> > > > yaitu YAHWEH. Sedangkan ALLAH adalah sesembahan bagi Agama 
> Islam.
> > > > Untuk itulah Kami, "Ikatan Mubaligh Seluruh Indonesia" 
> > menyeruhkan 
> > > dengan 
> > > > tegas kepada Dirjen Bimas Kristen
> > > > selaku pembina umat nasrani dan Lembaga Alkitab Indonesia  
> > segera :
> > > > 1. Menarik semua Alkitab yang sudah beredar dan yang akan 
> > > diedarkan maupun 
> > > > buku-buku rohani dan traktat yang masih memakai nama 
> sesembahan 
> > > umat 
> > > > muslim yaitu ALLAH.
> > > > 2. Mencetak dan menerbitkan Alkitab dan buku-buku rohani dan 
> > > traktat 
> > > > dengan memakai sesembahan umat Nasrani sesuai dengan sumber 
> > > aslinya.-
> > > > 3. Memberikan peringatan keras kepada para Pendeta,Pendeta 
> Muda, 
> > > Pendeta 
> > > > Pembantu dan para Evanglis untuk tidak menggunakan kata ALLAH 
> > > dalam 
> > > > penyampaian Firman,Khotbah, Seminar dan lain-lain.
> > > > 4. Memberikan teguran keras kepada Gereja-Gereja yang masih 
> > > memakai kata 
> > > > ALLAH untuk segera menghentikan cara-cara mereka yang akan 
> > merusak 
> > > > persatuan dan kesatuan antar umat beragama.
> > > > 5. Menyebarkan teguran keras ini kepada seluruh Pemimpin 
> Gereja, 
> > > > Sinode-Sinode dan para Hamba-Hamba Tuhan di seluruh Indonesia.
> > > > 
> > > > Catatan : Umat Nasrani boleh menggunakan kata ALLAH tapi cara 
> > > ibadahnya 
> > > > harus sama dengan ibadah umat Muslim di Indonesia. Demikian 
> > > teguran kami 
> > > > dengan harapan agar umat nasrani dan muslim tidak saling 
> > > mengkafirkan dan 
> > > > melecehkan sehingga dapat terciptalah kerukunan dan hubungan 
> yang 
> > > > harmonis, saling bergandengan tangan dalam menjunjung tinggi 
> > > keimanan 
> > > > masing-masing.
> > > > 
> > > > Wassalam,
> > > > BADAN PENGURUS PUSAT
> > > > IKATAN MUBALIGH SELURUH INDONESIA
> > > > 
> > > > KH. YAYAN HENDRAYANA
> > > > Drs. M. Zawawi Suat, SH. 
> > > > Ketua Umum
> > > > Sekretaris Jenderal 
> > > > 
> > > > Tembusan disampaikan
> > > > Kepada Yth,
> > > > 1.           Presiden Republik Indonesia di Jakarta
> > > > 2.           Menteri Agama Republik Indonesia di Jakarta.
> > > > 3.           Majlis Ulama Indonesia di Jakarta sebagai laporan.
> > > > 4.           Ketua Umum PBNU di Jakarta
> > > > 5.           Ketua Umum Muhamadiyah di Jakarta
> > > > 6.           Panglima TNI di Jakarta
> > > > 7.           Kepala Staf Angkatan Darat di Jakarta
> > > > 8.           Kepala Staf Angkatan Laut di Jakarta.
> > > > 9.           Kepala Staf Angkatan Udara di Jakarta
> > > > 10.          Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia di 
> > Jakarta
> > > > 11.          Para Gubernur di seluruh Indonesia
> > > > 12.          Para Bupati / Wali Kota di seluruh Indonesia
> > > > 13.          Para camat di seluruh Indonesia
> > > > 14.          Para Lurah / Kepala Desa di seluruh Indonesia
> > > > 15.          Majlis Ta`lim Al-Rodd di Wonosobo.
> > > > 16.          Pertinggal
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$9.95 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/J8kdrA/y20IAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke