THE PLAIN TRUTH ABOUT CHRISTMAS

Untuk Mendowload di : http://mcb.swaramuslim.net/data/index.php
Daftar Isi By Herbert W. Armstrong
1. Tentang Penulis Herbert W. Armstrong (1892-1986)-
2. Kenangan Natal Dimasa Kecilku-
3. Sejarah Natal-
4. Yesus tidak lahir pada 25 Desmber-
5. Proses Natal Masuk Gereja-
6. Asal usul Natal-
7. Asal Usul Pohon Natal-
8. Siapa Santa Claus / Sinterklas itu ?-
9. Kata Bible tentang Pohon Natal-
10. Hadiah Natal-
11. Hadiah untuk Yesus-
12. Natal Memuliakan Tuhan ?-
13. Tanpa Disadari kita kembali ke masa Babilonia-

Terjemahan dalam bahasa Indonesia oleh Masyhud SM dalam buku "Misteri 
Natal"
Tentang Seluk beluk perayaan Natal dikupas secara lengkap oleh 
Herbert W.
Armstrong kepala editor majalah Kristen "Plain Truth" yang bertiras 
sekitar 8
juta eksemplar tiap bulan.

Tentang Penulis Herbert W. Armstrong (1892-1986)
Herbert W. Amstrong yang sangat dihormati di kalangan pejabat, 
pebisnis,
industriawan dan ilmuwan di seluruh dunia ini adalah seorang Pastur 
Worldwide
Church of God yang berkedudukan di Amerika Serikat. Dia juga sebagai 
kepala
editor majalah Kristen "Plain Truth" yang bertiras sekitar 8 juta 
eksemplar tiap
bulan.

Majalah ini didirikan pada tahun 1934, dan beredar ke seluruh dunia. 
Pada tahun
1947, Amstrong mendirikan Ambassador College yang sekarang memiliki 
dua kampus
besar di Pasadena California dan di Big Sandy Texas. Juga mendirikan 
dan sebagai
kepala Ambassador International Cultural Foundation, yang bergerak di 
bidang
kebudayaan, bantuan pada masyarakat miskin, dan gerakan kemanusiaan.

Dia sudah mengunjungi sekitar 70 negara untuk memberitakan Injil 
sebagai
Kerajaan Tuhan. Bahkan Amstrong mendapatkan kehormatan dari kepala 
negara yang
memiliki perbedaan keyakinan dengannya seperti di Jepang, India, 
Afrika Selatan,
China, Israel dan Mesir. Pada usianya yang sudah mencapai 90 tahun, 
Amstrong
masih aktif menulis, ceramah di televisi dan di depan publik. Di 
antara buku
hasil tulisannya adalah: The Wonderful World Tomorrow, What it Will 
be Like dan
The United State and Britain in Prophecy.

Kenangan Natal Dimasa Kecilku
Ketika saya masih kecil, di saat malam Natal, saya biasa diajari dan 
disuruh
menggantungkan kaos kaki di dinding dekat ruangan perapian. Esok 
harinya, kaos
kaki tersebut penuh dengan hadiah-hadiah berupa mainan atau kotak 
makanan
kesenangan saya. Selain hadiah tersebut, juga terdapat sebatang pohon 
Natal yang
dihiasi bunga-bunga kertas berwarna perak dan emas. Di pohon ini 
pula, aneka
rupa hadiah untuk anak-anak bergelantungan di dahannya dan berserakan 
di
bawahnya.

Menurut para orang tua, semua hadiah Natal itu dibawa oleh Sinterklas 
atau Santa
Clause yang telah datang di malam hari, melalui cerobong asap 
perapian. Seperti
anak-anak lainnya, semua cerita itu saya telah begitu saja dengan 
penuh
keyakinan. Tentu anda pun demikian. Sebab kita dilahirkan dan 
dibesarkan di
lingkungan kehidupan yang penuh dengan adat kebiasaan yang harus kita 
… terima,
tanpa bertanya-tanya, yang dapat menimbulkan suasana yang tidak 
menyenangkan.

Mengapa kita bersikap demikian?
Instink hewanikah, sehingga kita ikut-ikutan dengan apa saja yang 
dilakukan oleh
kebanyakan orang? Kambing memang akan tetap mengikuti kelompoknya, 
walaupun
digiring untuk … dipotong sekalipun. Tetapi sebagai manusia, 
seharusnya bersikap
kritis dengan menggunakan akal sehat.

Sebagai orang Kristen yang baik, kita tidak pernah menyelidiki, 
mengapa kita
melakukan semua itu dan mengapa semua orang percaya bahwa yang mereka 
kerjakan
itu benar. Seharusnya, sebagai umat Kristen yang ingin melaksanakan
ajaran-ajaran Tuhan, kita harus bertanya, apakah upacara natal itu 
benar-benar
ajaran Kristen? Apakah cara-cara merayakan Natal itu tidak mengajarkan
kebohongan kepada masyarakat, yang merupakan … larangan Tuhan? Adakah 
firman
Tuhan yang Hidup maupun firman tertulisNya yang memerintahkan kita 
untuk
melakukannya? Apakah Yesus dan para Rasul juga melakukan seperti apa 
yang kita
meriahkan selama ini? Apakah kebiasaan tukar-menukar hadiah Natal 
dengan teman
dan kerabat dekat, juga betul-betul mengikuti ajaran Tuhan di dalam 
Bibel? Dan
seterusnya … dan seterusnya …

Hampir semua orang berpendapat dan mengira bahwa semua upacara dan 
kebiasaan itu
berasal dari ajaran Gereja. Tetapi betulkan semua pendapat dan 
perkiraan itu?

Mudah-mudahan fakta yang saya tulis dalam buku ini dapat meluruskan 
semua
pendapat yang dapat menyesatkan dan merusak ajaran Tuhan yang sebenar-
benarnya.
Mungkin tulisan saya yang berdasarkan pada kenyataan ini akan 
mengejutkan orang
Kristen, termasuk anda sendiri.

SEJARAH NATAL
Kata Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat 
Christ-Mass,
diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran "Yesus". Perayaan 
yang
diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal 
dari ajaran
Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan 
ajaran itu?
Sebab Natal itu bukan ajaran Bible (Alkitab), dan Yesus pun tidak 
pernah
memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang 
masuk dalam
ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal 
dari upacara
adat masyarakat penyembah berhala.

Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini 
berasal dari
Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah 
kita
dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dalam Catholic Encyclopedia, 
edisi 1911,
dengan judul "Christmas", anda akan menemukan kalimat yang berbunyi 
sebagai
berikut:

"Christmas was not among the earliest festivals of Church … the first 
evidence
of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the 
January calends
gravitated to christmas."

"Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja … bukti awal 
menunjukkan
bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir. Perayaan ini diselenggarakan 
oleh para
penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian 
dijadikan hari
kelahiran Yesus."

Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul "Natal Day," Bapak Katolik 
pertama,
mengakui bahwa:

"In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a 
great
banquet on his birthday. It is only sinners (like Paraoh and Herod) 
who make
great rejoicings over the day in which they were born into this 
world."

"Di dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara atau
menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. 
Hanyalah
orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta 
pora merayakan
hari kelahirannya ke dunia ini."

Encyclopedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai 
berikut:

"Christmas was not among the earliest festivals of the church… It was 
not
instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was 
picked up of
afterward from paganism."

"Natal bukanlah upacar - upacara awal gereja. Yesus Kristus atau para 
muridnya
tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible (Alkitab) juga tidak 
pernah
menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan 
kafir
penyembah berhala."

Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai 
berikut:

"Christmas…It was, according to many authorities, not celebrated in 
the first
centuries of the Christian church, as the Christian usage in general 
was to
celebrate the death of remarkable persons rather than their birth…" 
(The
"Communion," which is instituted by New Testament Bible authority, is 
a memorial
of the death of Christ.) "…A feast was established in memory of this 
event
(Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the 
Western Church
ordered it to be celebrated forever on the day of the old Roman feast 
of the
birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ's birth 
existed."

"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah 
dirayakan oleh
umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian
orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran 
orang
tersebut.." ("Perjamuan Suci" yang termaktub dalam Kitab Perjanjian 
Baru,
hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) "…Perayaan Natal 
yang dianggap
sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad keempat 
Masehi. Pada
abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk 
merayakan hari
kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang 
merayakan hari
"Kelahiran Dewa Matahari." Sebab tidak seorang pun yang mengetahui 
hari
kelahiran Yesus."

Sekarang perhatikan! Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita 
bahwa mulai
lahirnya gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus 
tahun kemudian
- jarak waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat - 
upacara Natal
tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, 
perayaan
ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. 
Menjelang
abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai 
hari raya umat
Kristen yang resmi.

YESUS TIDAK LAHIR PADA 25 DESEMBER
Sungguh amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di 
wilayah
Yudea, setiap bulan Desember adalah musim salju dan hawanya sangat 
dingin) Sebab
Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai 
berikut:

"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga 
kawanan ternak
mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan 
di dekat
mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat
ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab
sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh 
bangsa: Hari
ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud."

Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada 
bulan
Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng 
gunung.
Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke 
kandangnya
untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri 
dalam
Perjanjian Lama, kita Kidung Agung 2: dan Ezra 10:9, 13 menjelaskan 
bahwa bila
musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya berada di 
padang
terbuka di malam hari.

Adam Clarke mengatakan:
"It was an ancient custom among Jews of those days to send out their 
sheep to
the field and desert about the Passover (early spring), and bring 
them home at
commencement of the first rain." (Adam Clarke Commentary, Vol.5, page 
370, New
York).
"Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-
domba
mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan 
membawanya
pulang pada permulaan hujan pertama)."

Adam Clarke melanjutkan:
"During the time they were out, the sepherds watch them night and 
day. As…the
first rain began early in the month of Marchesvan, which answers to 
part of our
October and November (begins sometime in october), we find that the 
sheep were
kept out in the open country during the whole summer. And, as these 
sepherds had
not yet brought home their flocks, it is a presumptive argument that 
october had
not yet commenced, and that, consequently, our Lord was not born on 
the 25th of
December, when no flock were out in the fields; nor could He have 
been born
later than September, as the flocks were still in the fields by 
night. On this
very ground, the Nativity in December should be given up. The feeding 
of the
flocks by night in the fields is a chronological fact…See the 
quotation from the
Talmudists in Lightfoot."

"Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya 
siang dan
malam. Bila…hujan pertama mulai turun pada bulan Marchesvan, atau 
antara bulan
Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke 
kandangnya. Kita pun
mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama 
musim panas.
Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti 
bulan
Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa 
Yesus
tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba 
berkeliaran
di padang terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah 
bulan
September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di padang 
waktu
malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan 
Desember itu harus
disingkirkan. Memberi makan ternak di malam hari, adalah fakta
sejarah…sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud (kitab suci Yahudi) 
dalam bab
"Ringan Kaki".

Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan 
mengatakan
kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic
Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta 
ini.

Tidak seorang pun yang mengetahui, kapan hari kelahiran Yesus yang 
sebenarnya.
Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen 
sendiri, saya
bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur - 
yang
diperkirakan jatuh pada bulan September - atau sekitar 6 bulan 
setelah hari
Paskah.

Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari 
kelahiran
Yesus, niscaya dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya.

PROSES NATAL MASUK KE GEREJA
New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge dalam 
artikelnya yang
berjudul "Christmas" menguraikan dengan jelas sebagai berikut:

"How much the date of the festival depended upon the pagan Brumalia 
(Dec.25)
following the Saturnalia (Dec.17-24), and celebrating the shortest 
day of the
year and the 'new sun'… can not be accurately determined. The pagan 
Saturnalia
and Brumalia were too deeply entrenched in popular custom to be set 
aside by
Christian influence…The pagan festival with its riot and merrymaking 
was so
popular that Christians were glad of an excuse to continue its 
celebration with
little change in spirit and in manner. Christian preachers of the 
West and the
Near East protested against the unseemly frivolity with which 
Christ's birthday
was celebrated, while Christians of Mesopotamia accused their Western 
brethren
of idolatry and sun worship for adopting as Christian this pagan 
festival."

"Sungguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan kafir 
Brumalia
(25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17-24 
Desember), dan
perayaan menjelang akhir tahun, serta festival menyambut kelahiran 
matahari
baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan Saturnalia yang sudah 
sangat populer
di masyarakat itu diambil Kristen…Perayaan ini dilestarikan oleh 
Kristen dengan
sedikit mengubah jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat 
dan di
Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus yang meniru 
agama berhala
ini. Di samping itu Kristen Mesopatamia menuding Kristen Barat telah 
mengadopsi
model penyembahan kepada dewa Matahari."

Perlu diingat! Menjelang abad pertama sampai pada abad keempat 
Masehi, dunia
dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme. Sejak agama 
Kristen masih
kecil sampai berkembang pesat, para pemeluknya dikejar-kejar dan 
disiksa oleh
penguasa Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar, 
kemudian memeluk
agama Kristen pada abad ke-4 M. dan menempatkan agama sejajar dengan 
agama kafir
Roma, banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen.

Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari kelahiran dewa-
dewanya pada
tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut sulit dihilangkan. 
Perayaan ini
adalah pesta-pora dengan penuh kemeriahan, dan sangat disenangi oleh 
rakyat.
Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan seperti itu. Oleh 
karena itu,
meskipun sudah memeluk agama Kristen, mereka tetap melestarikan 
upacara adat
itu. Di dalam artikel yang sama, New Schaff-Herzog Encyclopedia of 
Religious
Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar Konstantin tetap merayakan 
hari "Sunday"
sebagai hari kelahiran Dewa Matahari. (Sun = Matahari, Day = Hari - 
dalam bahasa
Indonesia disebut hari Minggu -- pen.) Dan bagaimana pengaruh 
kepercayaan kafir
Manichaeisme yang menyamakan Anak Tuhan (Yesus) identik dengan 
Matahari, yang
kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu masuk dalam agama 
Kristen.
Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-god (Dewa Matahari) yang jatuh 
pada tanggal
25 Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of
God (Anak Tuhan - Yesus).

Demikianlah asal usul "Christmas - Natal" yang dilestarikan oleh 
dunia Barat
sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun-day, Son 
of God,
Christmas dan Natal, pada hakikatnya sama dengan merayakan hari 
kelahiran dewa
Matahari. Sebagai contoh, kita bisa saja menamakan kelinci itu dengan 
nama
singa, tetapi bagaimanapun juga fisiknya tetap kelinci.

Marilah kita kembali membaca Encyclopaedia Britannica yang mengatakan 
sebagai
berikut:

"Certain Latins, as early as 354, may have transferred the birthday 
from January
6th to December, which was then a Mithraic feas … or birthday of the 
unconquered
SUN … The Syrians and Armenians, who clung to January 6th, accused 
the Romans of
sun worship and idolatry, contending… that the feast of December 
25th, had been
invented by disciples of Cerinthus…"

"Kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 M. telah 
mengganti hari
kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25 Desember, yang 
merupakan
hari kelahiran Anak dewa Mitra atau kelahiran dewa Matahari yang tak
terkalahkan. Tindakan ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria 
dan Armenia
marah-marah. Karena sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus 
pada tanggal 6
Januari, mereka mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu 
adalah hari
kelahiran Dewa Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. 
Penyusupan ajaran
ini ke dalam agama Kristen, dilakukan oleh Cerinthus…"

ASAL USUL NATAL
Kita mewarisi Natal berasal dari Gereja Katolik Roma, dan gereja itu
mendapatkannya dari kepercayaan pagan (kafir) Politeisme, lalu dari 
manakah
agama kafir itu mendapatkan ajaran itu? Dimana, kapan, dan bagaimana 
bentuk asli
ajaran itu?

Bila kita telusuri mulai dari ayat-ayat Bible (Alkitab) sampai pada 
sejarah
kepercayaan bangsa Babilonia kuno, niscaya akan ditemukan bahwa 
ajaran itu
berasal dari kepercayaan berhala yang dianut oleh masyarakat 
Babilonia di bawah
raja Nimrod (Namrud - di masa inilah nabi Ibrahim lahir). Jelasnya, 
akar
kepercayaan ini tumbuh setelah terjadi banjir besar di masa nabi Nuh.

Nimrod, cucu Ham, anak nabi Nuh, adalah pendiri sistem kehidupan 
masyarakat
Babilonia. Sejak itulah terdapat dasar-dasar pemerintahan dan negara, 
dan sistem
ekonomi dengan cara bersaing untuk meraih keuntungan. Nimrod inilah 
mendirikan
menara Babel, membangun kota Babilonia, Nineweh dan kota-kota 
lainnya. Dia pula
yang pertama membangun kerajan di dunia. Nama "Nimrod" dalam bahasa 
Hebrew
(Ibrani) berasal dari kata "Marad" yang artinya "dia membangkang atau 
murtad"
(Karena bahasa Ibrani serumpun dengan bahasa Arab, silahkan anda 
membandingkan
kata "Marad" dengan kata Arab "Ridda" atau "murtad". Pen)

Dari catatan-catatan kuno, kita mengetahui perjalanan Nimrod ini, 
yang mengawali
pemurtadan terhadap Tuhan dan menjadi biang manusia pembangkang di 
dunia sampai
saat ini. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya, dia mengawini 
ibu
kandungnya sendiri yang bernama Semiramis. Setelah Nimrod meninggal 
dunia, ibu
yang merangkap sebagai istri tersebut menyebarkan ajaran bahwa Roh 
Nimrod tetap
hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Dia membuktikan 
ajarannya dengan
adanya pohon Evergreen yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati, yang
ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod 
yang sudah
mati. Untuk mengenang hari kelahirannya, Nimrod selalu hadir di pohon 
evergreen
ini dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting 
pohon itu.
25 Desember itulah hari kelahiran Nimrod. Dan inilah asal usul pohon 
Natal.

Melalui pengaruh dan pemujaannya kepada Nimrod, Semiramis dianggap 
sebagai "Ratu
Langit" oleh rakyat Babilonia. Dengan berbagai julukan, akhirnya 
Nimrod dipuja
sebagai "Anak Suci dari Sorga". Melalui perjalanan sejarah dan 
pergantian
generasi dari masa ke masa, dari satu bangsa ke bangsa lainnya, 
penyembahan
berhala versi Babilonia ini berubah menjadi Mesiah Palsu yang berupa 
dewa Baal,
anak dewa Matahari. Dalam sistem kepercayaan Babilonia ini, "Ibu dan 
anak"
(Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali) menjadi obyek penyembahan. 
Ajaran
penyembahan kepada ibu dan anak ini menyebar luas sampai di luar 
Babilonia
dengan bentuk dan nama yang berbeda-beda, sesuai dengan bahasa negara-
negara
yang ditempatinya. Di Mesir dewa-dewi itu bernama Isis dan Osiris. Di 
Asia
bernama Cybele dan Deoius. Dalam agama Pagan Roma disebut Fortuna dan 
Yupiter.
Bahkan di Yunani, China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan 
terhadap
dewi Madonna, jauh sebelum Yesus lahir!

Sampai pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi, ketika dunia pagan (penyembah 
banyak
dewa) Romawi menerima agama baru yang disebut "Kristen," dengan 
membawa adat dan
kepercayaan pagan mereka yang lama. Akibatnya kepercayaan kepada Dewi 
Madonna,
Ibu dan Anak juga menjadi populer, terutama di waktu hari Natal. Di 
setiap musim
Natal kita selalu mendengar lagu-lagu atau hymne: "Silent Night" 
atau "Holy
Night" yang sangat akrab dengan tema pemujaan terhadap Ibu dan Anak.

Kita yang sejak lahir diwarnai oleh alam budaya Babilonia, telah 
diajarkan untuk
mengagungkan dan memuliakan semua tradisi yang berasal dari jaman 
jahiliyah kuno
itu. Kita tidak pernah bertanya untuk mengetahui dari manakah asal 
usul adat
seperti itu - Apakah ia berasal dari ajaran Bible (Alkitab), ataukah 
ia berasal
dari kepercayaan penyembah berhala yang sesat?

Kita terperangah seakan-akan tidak mau menerima kebenaran ini, karena 
seluruh
dunia terlanjur telah melakukannya. Lebih aneh lagi, sebagian besar 
meremehkan
dan mencemooh kebenaran ini. Namun Tuhan telah berfirman kepada para 
utusannya
yang setia:

"Katakan dengan lantang,
dan jangan menghiraukan penghinaan mereka!
Kumandangkan suaramu seperti terompet!
Dan tunjukkan di depan umatKu tentang kesesatan mereka!"
Memang kenyataan ini sungguh sangat mengejutkan bagi mereka, meskipun 
ini adalah
fakta sejarah dan berdasarkan kebenaran dari Bibel (Alkitab).

Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang 
belum
mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang 
lampau
sampai kepada kita.

Di Mesir, ia dipercayai bahwa Dewi Isis (Dewi Langit) melahirkan 
anaknya yang
tunggal pada tanggal 25 Desember. Hampir semua orang-orang penyembah 
berhala
(paganis) di dunia waktu itu, merayakan ulang tahun (Natal) anak dewi 
Isis ini
jauh sebelum kelahiran Yesus.

Dengan demikian, sudah jelas bagi kita bahwa 25 Desember itu bukanlah 
hari
kelahiran Yesus Kristus. Para murid Yesus dan orang-orang Kristen 
abad pertama
tidak pernah menyelenggarakan Natal, meskipun hanya sekali. Tidak ada 
ajaran
atau pun perintah perayaan Natal di dalam Bibel. Sekali lagi, 
perayaan Natal
atau Christmas itu adalah ulang tahun anak dewa yang dianut oleh para 
paganis,
dan bukan dari ajaran Kristen. Percaya atau tidak, terserah anda!

Upacara ini berasal dari cara-cara pemujaan yang dikenal 
dengan "Chaldean
Mysteries" (Misteri Kaldea) berasal dari ajaran Semiramis, isteri 
Nimrod.
Kemudian adat ini dilestarikan oleh para penyembah berhala secara 
turun-temurun
hingga sekarang dengan wajah baru yang disebut Kristen.

ASAL MULA POHON NATAL
Sekarang dari manakah kita mendapatkan kebiasaan memasang pohon Natal 
itu? Di
antara para penganut agama Pagan kuno, pohon itu disebut "Mistletoe" 
yang
dipakai pada saat perayaan musim panas, karena mereka harus memberikan
persembahan suci kepada matahari, yang telah memberikan mukjizat 
penyembuhan.
Kebiasaan berciuman di bawah pohon itu merupakan awal acara di malam 
hari, yang
dilanjutkan dengan pesta makan dan minum sepuas-puasnya, sebagai 
perayaan yang
diselenggarakan untuk memperingati kematian "Matahari Tua" dan 
kelahiran
"Matahari Baru" di musim panas.

Rangkaian bunga suci yang disebut "Holly Berries" juga dipersembahkan 
kepada
dewa Matahari. Sedangkan batang pohon Yule dianggap sebagai wujud 
dari dewa
matahari. Begitu pula menyalakan lilin yang terdapat dalam upayara 
Kristen
hanyalah kelanjutan dari kebiasaan kafir, sebagai tanda penghormatan 
terhadap
dewa matahari yang bergeser menempati angkasa sebelah selatan.

Encyclopedia Americana menjelaskan sebagai berikut:

"The Holly, the Mistletoe, the Yule log …are relics of pre-Christian 
times."

"Rangkaian bunga Holly, pohon Mistletoe dan batang pohon Yule…yang 
dipakai
sebagai penghias malam Natal adalah warisan dari zaman sebelum 
Kristen."

Sedangkan buku Answer to Question yang ditulis oleh Frederick J. 
Haskins
menyebutkan bahwa:

"The use of Christmas wreath is believed by authorities to be 
traceable to the
pagan customs of decorating buildings and places of worship at the 
feast which
took place at the same time as Christmas. The Christmas tree is from 
Egypt, and
its origin date from a period long anterior to the Christian Era."

"Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat 
agama penyembah
berhala (paganisme), yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan 
mereka yang
waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon 
Natal berasal
dari kebiasaan Mesir Kuno, yang masanya lama sekali sebelum lahirnya 
agama
Kristen."

SIAPA SANTA CLAUS/SINTERKLAS ITU?
Santa Claus bukan ajaran yang berasal dari paganisme, tetapi juga 
bukan ajaran
Kristen. Sinterklas ini adalah ciptaan seorang pastur yang 
bernama "Santo
Nicolas" yang hidup pada abad ke empat Masehi. Hal ini dijelaskan oleh
Encyclopedia Britannica, volume 19 halaman 648-649, edisi kesebelas, 
yang
berbunyi sebagai berikut:

"St. Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greek and 
Latins on the
6th of December… A Legent of his surreptitious bestowal of dowries on 
the three
daughters of an improverrished citizen… is said to have originated 
the old
custom of giving presents in secret on the Eve of St. Nicholas 
(Dec.6),
subsequently transferred to Christmas day. Hence the association of 
Christmas
with Santa Claus…"

"St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-
agungkan oleh
orang-orang Yunani dan Latin setiap tanggal 6 Desember…Legenda ini 
berawal dari
kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi 
kepada tiga
anak wanita miskin… untuk melestarikan kebiasaan lama dengan 
memberikan hadiah
secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya 
tarkaitlah
antara hari Natal dan Santa Claus…"

Sungguh merupakan kejanggalan! Orang tua menghukum anaknya yang 
berkata bohong.
Tetapi di saat menjelang Natal, mereka membohongi anak-anak dengan 
cerita
Sinterklas yang memberikan hadiah di saat mereka tidur. Bukankah ini 
suatu
keanehan, ketika anak-anak menginjak dewasa dan mengenal kebenaran, 
pasti akan
beranggapan bahwa Tuhan hanyalah mitos atau dongeng belaka?

Dengan cara ini tidak sedikit orang yang merasa tertipu, dan mereka 
pun
mengatakan:

"Ya, saya akan membongkar pula tentang mitos Yesus Kristus!"
Inikah ajaran Kristen yang mengajarkan mitos dan kebohongan kepada 
anak-anak?
Padahal Tuhan sudah mengatakan:

"Janganlah menjadi saksi palsu. Dan ada cara yang menurut manusia 
betul, tetapi
sebenarnya itu adalah ke jalan kematian dan kesesatan."
Oleh karena itu, upacara "Si Santa Tua" itu juga merupakan Setan.

Di dalam kitab suci telah dijelaskan sebagai berikut:

"Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai 
malaikat
terang. Jadi itu bukanlah hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya 
menyamar
sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal 
dengan
perbuatan mereka." (II Korintus 11:14)

Dari bukti-bukti nyata yang telah kita ungkap tadi dapatlah diambil 
kesimpulan,
bahwa perayaan Natal atau Christmas itu bukanlah ajaran Kristen yang 
sebenarnya,
melainkan kebiasaan para penyembah berhala (Paganis). Ia warisan dari
kepercayaan kuno Babilonia ribuan tahun yang lampau.

KATA BIBEL TENTANG POHON NATAL
Bagaimana Bibel berbicara tentang Natal, atau mencatat pandangan para 
murid
Yesus atau bapak-bapak geraja awal. Jawabannya sungguh sangat 
mengejutkan bagi
kalangan Kristen sendiri. Sebagaimana yang dikatakan Bibel (Alkitab) 
pada kitab
Yeremia 10:2-4 yang berbunyi sebagai berikut:

"Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, 
janganlah
gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar
terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan."

"Bukankah berhala itu pohon yang ditebang orang dari hutan, yang 
dikerjakan
dengan pahat oleh tangan tukang kayu?

Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya 
dengan paku dan
palu, supaya jangan goyang."

Itulah keterangan yang jelas dari Bibel tentang pohon Natal. Kita 
dilarang
mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala. Sebab hal itu 
merupakan
perbuatan yang sesat menyekutukan Tuhan. Pada ayat kelima dijelaskan 
bahwa:

"Pohon itu tidak bisa berbicara, dan orang harus mengangkatnya, 
karena ia tidak
bisa berjalan sendiri."
"Janganlah takut kepadanya, sebab ia tidak dapat berbuat jahat, juga 
tidak dapat
berbuat baik."

Sebab mereka bukanlah dewa yang harus ditakuti. Bagi mereka yang 
tidak pernah
membaca atau yang melupakan ayat ini, beranggapan bahwa tidak ada 
larangan untuk
membuat pohon Natal. Tetapi jika telah membacanya, apa yang harus 
dikatakan?

HADIAH NATAL
Acara yang paling penting dari seluruh kegiatan Natal adalah "The 
Christmas
Shopping Season - Musim Belanja Natal" yang dilakukan dengan cara 
membeli dan
tukar menukar hadiah. Mungkin banyak orang yang mengecam kami sambil 
berkata:

"Bukankah Bibel (Alkitab) telah menceritakan kepada kita untuk 
ditiru? Lupakah
kita kisah 3 orang dari timur yang datang ke Betelhem untuk 
memberikan hadiah
ketika Yesus lahir?"

Memang, kami mengetahui cerita itu di dalam Alkitab. Tetapi, silahkan 
anda
melihat keterangan kami yang mengejutkan ini. Marilah menengok 
sejarah asal usul
tukar menukar hadiah itu, kemudian kita bandingkan dengan ayat 
Alkitab.

Pada Bibliothica Sacra, volume 12, halaman 153-155, kita dapat 
membaca sebagai
berikut:

"The interchange of presents between friends is alike characteristic 
of
Christmas and the Saturnalia, and must have been adopted by 
Christians from the
Pagan, as the admonition of Tertullian plainly shows."
"Tukar menukar hadiah antar teman di hari Natal serupa dengan adat 
agama
Saturnalia. Kemungkinan besar, kebiasaan ini diadopsi oleh orang-
orang Kristen
dari agama Pagan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang 
Tertulianus."

Dari bukti yang jelas ini, ternyata kebiasaan pertukaran hadian 
sesama teman dan
famili pada hari Natal itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan 
kisah dalam
Alkitab tersebut. Acara Natal bukanlah merayakan ulang tahun Yesus 
Kristus, juga
bukan untuk menghormatinya.

Sebagai contoh, seorang teman yang sangat anda cintai sedang 
merayakan ulang
tahunnya. Bila ingin membahagiakannya di hari kelahirannya itu, 
apakah anda
membeli hadiah untuk teman yang lain? Membeli lagi dan tukar menukar 
hadiah
dengan teman-teman dan kekasih anda, tetapi tidak memberi hadiah apa 
pun kepada
teman yang anda cintai, yang sedang anda rayakan hari ulang tahunnya? 
Tidakkah
disadari keganjilan seperti itu?

Sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri yang selalu dilakukan 
oleh hampir
semua orang di seluruh dunia. Mereka menghormati "sebuah hari" - yang 
sebenarnya
bukan hari kelahiran Yesus Kristus - dengan berbelanja dan membeli 
hadiah
sebanyak-banyaknya untuk ditukarkan kepada teman-teman dan 
kerabatnya. Dari
pengalaman saya selama bertahun-tahun, begitu pula pengalaman para 
pastur dan
pendeta; Apabila bulan Desember tiba, hampir semua orang yang mengaku 
Kristen
lupa memberi hadiah kepada Yesus Kristus yang mereka cintai.

Desember adalah bulan yang paling sulit untuk menghidupkan ajaran 
Yesus. Sebab
semua orang terlalu disibukkan untuk membeli dan menukar hadiah 
daripada
mengingat Yesus dan menghidupkan ajarannya. Peristiwa melupakan Yesus 
ini terus
berlangsung sampai bulan Januari bahkan Pebruari. Sebab mereka harus 
melunasi
biaya pengeluaran yang dibelanjakan pada waktu Natal. Sehingga mereka 
sulit
mengabdi kepada Yesus kembali sebelum bulan Maret.

Sekarang, perhatikan apa kata Bibel tentang tiga orang dari timur yang
memberikan hadiah kepada Yesus, yang berbunyi sebagai berikut:

"Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja 
Herodes,
datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-
tanya: "Di
manakah dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah 
melihat
bintang-bintang di timur dan kami datang untuk menyembah dia." Ketika 
raja
Herodes mendengar tentang hal itu terkejutlah ia beserta seluruh 
Yerusalem. Maka
dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu 
dimintanya
keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata
kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada 
tertulis dalam
kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yudea, engkau sekali-kali 
bukanlah yang
terkecil di antara mereka yang memerintah Yudea, karena daripadamulah 
akan
bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umatKu Israel. 
Lalu dengan
diam-diam Herodes memanggil orang-orang Majus itu dan dengan teliti 
bertanya
kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh 
mereka ke
Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal 
mengenai anak
itu dan segera sesudah kamu menemukan dia, kabarkanlah kepadaku 
supaya aku pun
datang menyembah dia." Setelah mendengar kata-kata raja itu, 
berangkatlah
mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu 
mendahului mereka
hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana anak itu berada. 
Ketika mereka
melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah 
mereka ke dalam
rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria, ibunya, lalu sujud 
menyembah dia.
Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan 
persembahan
kepadanya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan 
dalam mimpi,
supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke 
negerinya melalui
jalan lain."

HADIAH UNTUK YESUS
Perhatikanlah dengan teliti. Ayat bibel tersebut menceritakan bahwa 
pada mulanya
orang-orang Majus tersebut menanyakan tentang Bayi Yesus yang lahir 
sebagai Raja
Yahudi. Lalu, mengapa mereka memberi hadiah kepadanya? Apakah karena 
hari
kelahirannya?

Jawabannya adalah "Tidak." Sebab mereka memberi hadiah beberapa hari 
bahkan
beberapa minggu setelah hari kelahirannya.

Bisakah peristiwa ini dipakai pedoman bagi kita untuk melakukan 
kebiasaan
memberi atau saling menukar hadiah di antara kita? Jelas tidak bisa. 
Sebab
orang-orang Majus tersebut tidak saling menukar hadiahnya, tetapi 
mereka memberi
hadiah kepada Yesus. Bukan tukar menukar hadiah sesama teman atau 
kerabatnya.

Mengapa? Silahkan anda membaca buku Adam Clarke Commentary, volume 5, 
halaman 46
yang berbunyi sebagai berikut:

"Verse 11. (They presented unto him gifts.) The people of the east 
never
approach the presence of kings and great personages, without a 
present in their
hands. The custom is often noticed in the Old Testament, and still 
prevails in
the east, and in some of the newly discored South Sea Islands."

"Ayat 11. (Mereka memberi hadiah kepadanya.) Adalah kebiasaan orang-
orang timur,
apabila menghadap raja atau orang-orang terkemuka, mereka selalu 
membawa hadiah.
Kebiasaan seperti ini juga tercantum dalam kitab Perjanjian Lama, dan 
masih
berlaku di timur, juga dapat ditemuka di South Sea Islands (Kepulauan 
Laut
Selatan)."

Dari keterangan Adam Clarke ini, jelaslah bagi kita, bahwa peristiwa 
tersebut
tidak bisa dipakai pedoman atau dikaitkan dengan kebiasaan Kristen 
baru dengan
menukar hadiah kepada temannya untuk menghormati ulang tahun Yesus. 
Sebaliknya,
mereka mengikuti adat orang-orang timur kuno yang memberi hadiah 
ketika
mengharap raja. Mereka mendatangi Yesus, yang lahir sebagai Raja 
Yahudi.
Sebagaimana ratu Sheba (Balqis) membawa hadiah kepada raja Salomo 
(Sulaiman).
Bahkan seperti sekarang ini, para tamu negara pasti membawa hadiah 
atau cindera
mata apabila datang ke White House (Gedung Putih) untuk menemui 
presiden.

Jadi kebiasaan menukar hadiah ini bukanlah dari ajaran Kristen, 
melainkan hanya
merupakan pelestarian tradisi lama yang dilakukan oleh orang-orang 
pagan
(penyembah berhala). Di saat menjelang Natal atau Christmas yang 
katanya untuk
menghormati Kristus dan menghidupkan ajarannya, justru orang-orang 
Kristen
bertambah set back (jauh) dari ajaran Yesus.

NATAL MEMULIAKAN TUHAN?
Ada dua alasan yang dipakai dasar oleh orang-orang yang 
menyelenggarakan Natal,
sebagai cara untuk menghormati Yesus Kristus, meskipun mereka 
mengetahui bahwa
perayaan itu warisan kepercayaan Paganisme:

1. Banyak yang mengajukan alasan: "Walaupun kita tidak mengetahui 
secara tepat
hari kelahiran Yesus, apa salahnya kita memilih hari untuk merayakan 
ulang
tahunnya."

Kami akan menjawab dengan pasti "Tidak bisa". Sebab dalam Catholic 
Encyclopedia
(Eksiklopedi Katolik) telah dijelaskan:

"Sinners alone, not saints, celebrate their birthday = Hanya orang 
kafir, bukan
orang-orang suci, yang merayakan hari ulang tahun mereka."

Perayaan ulang tahun bukan berasal dari agama Kristen, melainkan dari 
ajaran
agama kafir.

2. Ada pula yang beralasan: "Walaupun Natal itu kebiasaan orang-orang 
kafir
(pagan) yang menyembah dewa matahari, tetapi kita tidak menyembah 
dewa tersebut,
melainkan untuk menghormati Yesus Kristus."

Tetapi sudahkah kita mendengarkan jawaban Tuhan melalui firmannya 
yang berbunyi
sebagai berikut:

"Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti 
mereka,
setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau 
menanya-nanya
tentang tuhan mereka dengan berkata: "Bagaimana bangsa-bangsa ini 
beribadah
kepada tuhan mereka? Aku pun mau berlaku begitu." Jangan engkau 
berbuat seperti
itu terhadap Tuhanmu. Sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, 
apa yang
dibenciNya, itulah yang dilakukan mereka bagi tuhan mereka; bahkan 
anak-anaknya
lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi 
tuhan mereka."
(Ulangan 12:30-31)

Tuhan berfirman dengan jelas dalam kitab suciNya, bahwa Dia tidak mau 
menerima
dalam bentuk penyembahan yang menyerupai atau meniru cara penyembahan
orang-orang kafir kepada tuhannya. Cara penyembahan seperti itu sangat
menjijikkan bagi Tuhan. BagiNya, pemujaan yang demikian itu tidak 
layak
untukNya, melainkan hanya pantas untuk memuja berhala. Sebagaimana 
yang sering
kita dengar, Tuhan melarang kita menyembahNya hanya dengan "menurut 
kata hati
kita sendiri." Yesus telah bersabda:

"Allah itu Roh, dan barang siapa yang menyembah Dia, harus 
menyembahNya dalam
roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah 
demikian."
(Yohanes 4:24)

Dan apa yang dimaksud dengan kebenaran itu? Firman Tuhan atau Kitab 
suci Bibel
itulah kebenaran. Sebagainya sabda Yesus yang berbunyi sebagai 
berikut:

"Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; FirmanMu adalah kebenaran." 
(Yohanes 17:17)


Di Dalam Bibel sendiri, secara jelas Tuhan berfirman bahwa Dia tidak 
mau
menerima penyembahan kepadaNya, dengan meniru cara penyembahan para 
penyembah
berhala. Begitu pula cara yang dipakai untuk mengagungkan dan 
memuliakan Yesus
Kristus.

Ingatlah sekali lagi, peringatan Yesus yang berbunyi:

"Percuma mereka beribadah kepadaku, sedangkan ajaran yang mereja 
ajarkan ialah
perintah manusia."

Natal atau Christmas adalah tradisi dan ajaran manusia, sedangkan 
ajaran Tuhan
telah melarangnya. Selanjutnya Yesus bersabda lagi:

"Sungguh kamu telah menolak ajaran Tuhan, tetapi kamu mengikuti 
ajaran tradisimu
sendiri."

Alangkah tepat firman-firman Tuhan yang dilontarkan kepada berjuta-
juta orang
yang melakukan Natal itu. Mereka mengabaikan ajaran Tuhan. Tuhan 
melarang
pemujaan yang meniru adat kaum kafir penyembah berhala, tetapi dengan 
senang
hati kita melanggarnya. Tuhan berfirman:

"Janganlah kamu berbuat demikian terhadap Tuhanmu."

Ternyata hampir semua orang menganggap ringan larangan itu. Atau 
karena tidak
memiliki dasar agama yang kuat, akhirnya mereka mengikuti tradisi 
kebanyakan
orang-orang untuk merayakan Natal.

Jangan salah! Tuhan membiarkan anda untuk berbuat semaunya dan tidak 
mengikuti
petunjukNya. Tuhan membiarkan kita tenggelam dalam keramaian dan 
mengikuti
tradisi orang-orang. Bahkan Dia akan membiarkan kita berlumuran dosa. 
Tetapi,
Tuhan juga telah memerintahkan kita tentang datangnya hari 
perhitungan atau
pembalasan. Jika kamu menanam, niscaya kamu akan memetik hasilnya. 
Yesus adalah
firman Tuhan yang hidup, sedangkan Bibel adalah firman Tuhan yang 
tertulis. Dan
kita akan diadili sesuai dengan ketetapan yang telah digariskan dalam 
firman
tersebut. Kita pun tidak bisa mengelak dan mengabaikannya.

TANPA DISADARI KITA KEMBALI KE MASA BABILONIA
Christmas atau Natal telah menjadi musim panen para pedagang. Ia 
menjadi sponsor
yang terus dilestarikan oleh perusahaan advertising setiap tahun. 
Anda selalu
melihat Santa Claus yang dipajang di setiap toko. Iklan-iklan 
menyambut dan
mengajak kita untuk merayakan "Beautiful Christmas Spirit". Koran 
yang selalu
menjual iklan, ikut menyemarakkan musim kaum kafir tersebut di tajuk 
rencananya.
Orang yang mudah terbius oleh tradisi ini, akan marah bila 
ditunjukkan kebenaran
dari Tuhan. Padahal "Christmas Spirit = Semangat Natal" yang 
diselenggarakan
setiap tahun itu, bukanlah untuk mengangungkan Kristus, melainkan 
hanya untuk
promosi barang-barang dagangan. Sebagaimana rayuan setan lainnya, ia 
dikemas
sedemikian rupa sehingga tampak seperti "Malaikat Pembawa Terang" 
yang amat
indah. Setiap tahun jutaan dolar dihabiskan begitu saja, sementara 
ajaran Yesus
diterlantarkan. Itulah bagian dari sistem perekonomian Babilonia.

Sebagaimana yang telah diramalkan oleh Bibel (Alkitab), kita merasa 
berada di
negara Kristen, padahal kita di Babilonia, tetapi kita tidak 
menyadarinya.
Ingatlah pesan Alkitab yang berbunyi sebagai berikut:

"Pergilah kamu hai umatKu, pergilah dari padanya, supaya kamu jangan 
mengambil
bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa
malapetaka-malapetakanya." (Wahyu 18:4)

Oleh karena itu, di tahun ini, daripada jutaan uang tersebut dihambur-
hamburkan
begitu saja, lebih baik dibelanjakan untuk menunjang pekerjaan Tuhan.
Jumlah Pengunjung

Untuk Mendowload di : http://mcb.swaramuslim.net/data/index.php






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke