http://www.indomedia.com/bpost/012005/11/opini/opini1.htm

 Selasa, 11 Januari 2005 01:43

Cara Belajar Yang Baik Menurut Hukum Newton
Oleh : Uripto Trisno Santoso
Banyak orangtua, guru dan mungkin teman kita memberikan nasihat agar kita 
belajar jauh hari sebelum waktu pelaksanaan ujian tiba. Tidak sedikit buku 
tentang cara belajar yang juga memberikan nasihat demikian. Secara umum kita 
semua setuju, terutama ketika kita masih duduk di bangku sekolah, agar belajar 
secara bertahap dan sistematis.

Sebaliknya, pada dasarnya kita tidak setuju cara belajar dengan Sistem Kebut 
Semalam (SKS), yakni belajar semalam suntuk hanya pada saat menjelang ujian 
keesokan harinya. Selain melelahkan dan mendatangkan stres, cara belajar SKS 
tidak memberikan hasil yang memuaskan, bahkan cenderung menuai kegagalan. 
Namun, dengan berbagai alasan banyak siswa atau mahasiswa yang masih suka 
belajar dengan cara SKS.

Melihat betapa besar pengorbanan orangtua dan mungkin juga sanak-saudara, 
mengeluarkan biaya dan mencurahkan perhatian kepada kita dengan harapan kita 
memperoleh pendidikan yang baik dan kelak memiliki bekal ilmu. Atau setidaknya 
ijazah yang dapat dijadikan prasyarat guna mendapatkan pekerjaan. Lebih jauh, 
masyarakat di kampung hingga negara juga menaruh harapan besar di pundak siswa 
sebagai penerus bangsa. Apa pun alasannya, belajar jelas penting dan sangat 
perlu apalagi bagi siswa, minimal untuk mencapai syarat kelulusan.

Untuk lebih memotivasi siswa dan guru, pada kesempatan ini penulis memaparkan 
tentang cara belajar yang baik ditinjau dari sudut pandang sains (ilmu 
pengetahuan), Juga memberikan alasan ilmiah mengapa kita lebih baik belajar 
secara berkesinambungan jauh hari sebelum ujian, bukan belajar dengan cara 
dadakan (SKS).

Ada beberapa hukum dalam sains yang dapat dijadikan landasan ilmiah tentang 
cara belajar yang baik, misalnya Hukum Newton. Hukum Newton sangat terkenal 
terutama dalam pelajaran fisika dan telah diaplikasikan dalam banyak bidang 
hingga sekarang. Misalnya untuk pembangunan jalan, jembatan, rumah, gedung 
bertingkat, perancangan peluru kendali hingga peluncuran roket ke luar angkasa.

Hukum I Newton

Hukum I Newton (Hukum Kesatu Newton), dikenal juga sebagai hukum kelembaman 
menyatakan, 'Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak 
lurus beraturan bila tidak dikenai gaya dari luar (resultan gaya sama dengan 
nol, SF = 0)'. Ini dapat diartikan, untuk mengubah keadaan benda dari diam 
menjadi bergerak, atau dari bergerak menjadi diam, diperlukan suatu gaya. 
Sedangkan benda yang bergerak lurus beraturan tidak memerlukan gaya lagi untuk 
tetap bergerak lurus beraturan (tanpa percepatan).

Sebagai contoh, pada saat kita berada dalam kendaraan yang sedang bergerak 
kemudian kendaraan dihentikan (direm) tiba-tiba, maka kita akan terdorong ke 
depan. Sebaliknya, pada saat kita berada dalam kendaraan yang sedang diam 
kemudian secara tiba-tiba dijalankan, maka kita akan cenderung tertarik ke 
belakang. Efek ini semakin nyata kalau kendaraan dijalankan dengan tiba-tiba 
pada kecepatan cukup tinggi. Apa artinya ini dikaitkan dengan cara belajar yang 
efektif?

Kita seringkali atau pernah mengalami suatu keadaan di mana kita merasa sangat 
kesulitan untuk memulai belajar. Ketika itu kita mungkin sudah menyiapkan buku 
dan perlengkapan belajar lainnya, kemudian duduk dan mungkin sambil 
menghidangkan makanan/minuman ringan sekadarnya disertai alunan musik dari 
radio/tape, tetapi bukannya materi pelajaran yang masuk, melainkan hanya 
membolak-balik halaman pertama. Sementara tanpa terasa makanan ringan di meja 
akhirnya habis, kita merasa lelah, berebah di tempat tidur, seakan-akan tiada 
kekuatan untuk berkonsentrasi dan melawan rasa malas, dan selanjutnya.

Tertidur. Hal ini dapat dimengerti, karena kita dari keadaan diam (belum pernah 
belajar) cenderung untuk tetap diam (tidak belajar). Lain halnya kalau kita 
diberi tugas atau PR (pekerjaan rumah) yang harus dikumpulkan esok harinya dan 
tugas ini akan dinilai serta mempengaruhi kualitas kelulusan, maka jika kita 
belum mengerjakannya dapat dipastikan kita memiliki suatu kekuatan besar dan 
terdorong untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jadi, memang diperlukan suatu 
gaya dari luar (energi pendorong atau motivasi kuat) yang dapat memaksa kita 
dari keadaan diam (tidak belajar) menjadi berada dalam keadaan belajar.

Sebaliknya, jika kita berada dalam keadaan belajar dan bergerak lurus beraturan 
(maksudnya kita sudah memahami materi pelajaran, merasa enjoy belajarnya), maka 
kita sering 'lupa waktu'. Kita tidak merasa berat untuk belajar bahkan sering 
merasa tertarik untuk terus belajar, kecuali kalau ada gaya dari luar yang 
sangat kuat. Misalnya, acara film yang sangat disukai atau kedatangan tamu 
spesial yang tidak bisa kita tolak.

Ini sesuai dengan Hukum I Newton, benda yang berada dalam keadaan bergerak 
lurus beraturan akan cenderung bergerak lurus beraturan, kecuali jika ada gaya 
dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi, menurut Hukum I Newton, kita 
sebaiknya belajar secara berkesinambungan dan teratur serta menghindari atau 
mengatasi segala sesuatu yang dapat menghambat usaha belajar kita.

Hukum II Newton

Kalau Hukum I Newton berbicara tentang kelembaman (keengganan untuk berubah), 
maka Hukum II Newton berbicara tentang percepatan (perubahan kecepatan). Hukum 
II Newton menyatakan, percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada 
sebuah benda sebanding dengan besar gaya, searah dengan gaya itu dan berbanding 
terbalik dengan massa kelembaman benda tersebut.

Artinya, semakin besar gaya yang bekerja pada benda maka semakin besar 
percepatan yang ditimbulkan. Sebaliknya, semakin kecil gaya yang bekerja maka 
semakin kecil percepatan yang ditimbulkan. Bila gaya yang bekerja pada benda 
sama dengan nol maka tidak ada percepatan yang dihasilkan, artinya pada keadaan 
seperti ini Hukum I Newton yang berlaku. Karena percepatan berbanding terbalik 
dengan massa kelembaman, maka semakin besar massa benda semakin kecil 
percepatan yang dihasilkan oleh gaya yang sama. Jika suatu benda mengalami 
percepatan, maka kecepatannya akan semakin besar dengan bertambahnya waktu. 
Jika kecepatan benda semakin kecil dengan bertambahnya waktu, ini berarti benda 
tersebut mengalami perlambatan. Bagaimana kaitan antara Hukum II Newton dengan 
cara belajar yang baik?

Adakalanya semangat belajar begitu besar, tetapi di lain waktu kadang kita 
merasa kurang bersemangat untuk belajar. Karena semangat belajar mempengaruhi 
kualitas proses belajar maka tentu saja semangat belajar akan turut menentukan 
hasil dari proses belajar, yakni penguasaan materi, pengembangan materi hingga 
kualitas kelulusan kita (nilai hasil ujian).

Dari Hukum I Newton kita tahu, jika kita sudah dalam keadaan belajar secara 
beraturan berkesinambungan dan tidak ada sesuatu yang dapat mengganggu belajar 
kita maka kita cenderung untuk tetap terus belajar (berkesinambungan), namun 
dengan kecepatan penguasaan materi yang sama. Dari Hukum II Newton dapat kita 
nyatakan, diperlukan gaya (motivasi) untuk mengubah kecepatan pengusaan materi 
belajar. Jika besarnya motivasi untuk maju sama besar dengan keengganan kita 
untuk maju (yang berdampak pada suatu kemunduran), maka resultan gaya (SF) sama 
dengan nol. Berarti, proses belajar kita tidak mengalami kemajuan (tetap 
segitu-gitu aja). Tanpa adanya motivasi untuk lebih cepat menguasai materi atau 
motivasi untuk lebih banyak materi yang dikuasi. Bila kita menginginkan 
percepatan yang besar, diperlukan suatu motivasi yang semakin besar.

Massa kelembaman dapat diartikan sebagai tingkat keengganan (kemalasan) kita 
sendiri atau tingkat kesulitan materi pelajaran yang dihadapi. Semakin besar 
tingkat kemalasan atau semakin tinggi tingkat kesulitan materi pelajaran, maka 
diperlukan gaya (motivasi) yang besar untuk mencapai tingkat percepatan yang 
sama dalam proses penguasaan materi. Dengan kata lain, untuk tingkat penguasaan 
yang sama (setara), materi pelajaran yang lebih sulit memerlukan motivasi lebih 
besar daripada materi pelajaran yang relatif lebih mudah. Jika tingkat motivasi 
untuk pelajaran yang sangat sulit (kita memang mengalami kesulitan untuk 
menguasainya) kita buat sama dengan tingkat motivasi untuk pelajaran yang 
mudah, maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh akan berbeda.

Hukum III Newton

Hukum III Newton disebut juga Hukum Aksi-Reaksi. Apabila sebuah benda 
mengerjakan gaya pada benda lain (disebut aksi), maka benda kedua ini juga akan 
mengerjakan gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi berlawanan arah 
dengan gaya dari benda pertama. Ini dapat diartikan, jika kita membenci suatu 
materi pelajaran, apa pun alasannya, maka pelajaran tersebut akan balas 
membenci kita. Akibatnya, semakin sulit bagi kita untuk menguasai materi 
pelajaran tersebut jika kita sendiri membenci pelajaran itu. Jadi, kita harus 
berusaha menyenangi pelajaran yang akan kita pelajari agar kita lebih mudah 
menguasai materi pelajaran tersebut.

Terkait dengan Hukum Newton tersebut, ada beberapa tips tentang cara belajar 
yang baik yang disarankan:

1. Jangan belajar hanya pada saat menjelang ujian. Jika terlalu lama dalam 
keadaan diam (tidak belajar), maka kita semakin sulit untuk memulainya. Semakin 
lama kita tidak belajar, semakin besar kecenderungan kita untuk tetap tidak 
belajar.

2. Buat suatu keadaan sedemikian hingga seolah-olah kita selalu dalam keadaan 
belajar. Ini tidak berarti kita harus terus menerus belajar tanpa istirahat. 
Dimaksud di sini, kita belajar secara berkesinambungan dan teratur. Sinambung 
artinya nyambung antara proses belajar hari ini dengan hari-hari kemarinnya. 
Kalaupun kita liburan, upayakan kita tidak lepas sama sekali dengan mata 
pelajaran.

3. Bangkitkan motivasi yang kuat untuk belajar, terutama untuk pelajaran yang 
lebih sulit. Semakin sulit materi pelajaran, semakin besar motivasi yang 
diperlukan untuk menguasainya. Untuk membangkitkan motivasi ada berbagai cara, 
antara lain: Bayangkan betapa puas dan bangganya kita kalau kita mampu 
menguasai pelajaran yang sulit; Anggaplah semua pelajaran penting dan berguna 
bagi masa depan kita; Kejarlah prestasi terbaik karena kesempatan yang lebih 
baik biasanya lebih memihak pada orang-orang terbaik; Ingat belajar itu 
termasuk ibadah. Tuhan tidak menilai kesuksesan belajar kita hanya dari nilai 
hasil ujian, tetapi Tuhan akan menilai proses perjuangan kita untuk memperoleh 
nilai tersebut.

4. Jangan sekali-kali membenci suatu mata pelajaran. Pepatah mengatakan, tak 
kenal maka tak sayang. Dalam hal ini mungkin anda belum mengenal mata pelajaran 
tersebut. Coba kenali lebih jauh, mungkin anda akan menyayanginya.

Staf Pengajar Fakultas MIPA Unlam Banjarbaru


--------------------------------------------------------------------------------

     



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/rkgkPB/UOnJAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke