Apakah Tuhan benar2 ada?

Sebenarnya pertanyaan tentang keberadaan Tuhan lebih menciptakan 
suatu keruwetan bahkan peperangan daripada sebuah kedamaian, yang 
nantinya hanya ada tiga kelompok terpecah: Ada Tuhan, Tidak Perlu 
Ada/Tiadanya Tuhan atau Tidak Ada Tuhan.

Keberadaan Tuhan (ada/tidaknya) sebenarnya bisa dirunut dari 
berbagai peristiwa yang terjadi. Sangat percuma sebetulnya bila kita 
hanya bertanya dan berkutat dengan pemikiran: Tuhan itu ada gak ya?
Pertanyaan anak SD!

Saya sudah berulangkali menuliskan beberapa pertanyaan mendasar 
tentang kehidupan, juga kepada si Kristen2 Evangelis itu, tapi gak 
ada satupun yang 'berani' jawab:

1. Kisah Adam dan Hawa.
   Sebenarnya, ke-Maha-Kuasa-an Tuhan malah menjadikan Tuhan TIDAK 
berkuasa, atau malah Tuhan TIDAK bisa ada. Mengapa? Pertama, sejarah 
manusia diciptakan dari Adam dan Hawa. Adam jatuh ke dalam dosa 
karena makan buah terlarang, sehingga manusia-manusia keturunannya 
(karena notabene menyandang predikat 'manusia') maka PASTI berdosa. 
Ini saja sudah menimbulkan pertanyaan: Bila Tuhan Maha Kuasa, Beliau 
pasti tahu, bahwa Adam makan buah terlarang, kalo benar demikian, 
mengapa Beliau masih membiarkan Adam makan tuh buah?
Tuhan pastilah sudah tahu, karena beliau Maha Kuasa, bahwa dengan 
dimakannya buah terlarang, maka trilyunan umat manusia di dunia 
HARUS terkena DOSA TURUNAN si Adam. Dosa turunan ini yang kemudian 
sering menjadi pelarian dari pertanyaan: Mengapa bayi yang baru nge-
brojol dari vagina ibunya bisa mati mengenaskan, misalnya gagal 
nafas. Bayi tersebut jelas tidak pernah berbuat dosa, tapi mengapa 
matinya begitu mengenaskan? Evangelis sialan menjawabnya 'karena 
setiap manusia mempunyai Dosa Turunan'. Kalau begitu, kenapa tidak 
semua manusia saja mati tepat setelah ngebrojol dari vagina ibunya?

Kembali ke pembicaraan semula, sebenarnya kisah Adam dan Hawa juga 
menjadi polemik. Mau dianggap peristiwa sebenarnya dari sebuah awal 
kehidupan, tapi mau dikemanain itu tulang-belulang dinosaurus? Apa 
Tuhan juga 'menciptakan' tulang2 itu, kemudian juga menciptakan 
Adam, sehingga para ilmuwan di dunia 'tertipu' oleh Tuhan, bahwa 
sebenarnya tulang2 itu tidak pernah hidup menjadi dinosaurus 
beneran, tapi 'diciptakan' oleh Tuhan. Ada sebagian orang kemudian 
menganggap kisah tersebut hanyalah mitos, tapi konsekuensinya, 
Alkitab maupun Alquran menjadi tidak mempunyai kisah/bukti/jawaban 
mengenai asal muasal manusia.

Btw, kalau ada seseorang di dunia ini yang tidak mempunyai umbilicus 
(pusar) pastilah itu Adam dan Hawa. Dulu pernah ada kepercayaan, 
karena Hawa diambil dari tulang rusuk si Adam, maka tulang rusuk 
pria didunia ini berkurang satu daripada tulang rusuk wanita. Toh 
ternyata, tulang rusuk semua manusia lengkap2 aja tuh.

Ada yang kemudian berteori bahwa, Tuhan memang tahu manusia akan 
jatuh ke dalam dosa, tapi Tuhan membiarkan manusia memilih 
pilihannya sendiri (Konsep Free Will). Tapi konsep Free Will ini 
juga konsep bodoh. Bila saya memang diciptakan Tuhan, berarti sejak 
sebelum Tuhan menciptakan saya, Tuhan sudah tahu bahwa saya pasti 
tidak akan jadi pengikut-Nya. Tapi lalu Tuhan masih menciptakan 
saya, karena Beliau berharap saya bertobat selama hidup di dunia dan 
beralih kepada-Nya. Hal ini menimbulkan pertanyaan, berarti 
kekuasaan Tuhan adalah TEPAT sebelum saja menjatuhkan pilihan. Maka 
tepat ketika saya menjatuhkan pilihan, Tuhan tidak tahu apa2. Di 
luar pilihan, Tuhan tahu semuanya (Maha Kuasa), tapi di dalam 
pilihan, Tuhan tidak berkuasa. So, konsep Free Will sebenarnya 
adalah konsep gagal!

2. Kisah Dosa Turunan.
   Adam dan Hawa dengan Konsep Dosa Turunan tidak dapat dipisahkan. 
Karena Adamlah maka semua manusia didunia masuk ke dalam dosa. Tapi 
sebenarnya, Konsep Dosa Turunan diciptakan untuk menjawab 
pertanyaan2 yang malah menimbulkan pertanyaan2 lagi yang lebih 
rancu. Pertanyaan2 yang 'memaksa' Gereja untuk melahirkan Konsep 
Dosa Turunan adalah:
'Manusia dewasa memang patut mendapat penebusan dosa dari Yesus, 
karena selama hidupnya PASTI sudah pernah berbuat dosa, walau sangat 
kecil. Sehingga dengan penebusan dosa dari Yesus, setelah meninggal 
nanti bisa masuk surga. Tapi bagaimana dengan bayi yang mati 
dikandungan? Bayi tersebut TIDAK PERNAH berbuat dosa, karena itu 
PASTI masuk surga TANPA MEMERLUKAN Yesus. Bila benar demikian, maka 
kita haruslah bercita2 mati dalam kandungan ibu, supaya tidak 
beresiko untuk berbuat dosa. Begitu bukan? Jadi, ada manusia didunia 
yang tidak perlu Yesus: Bayi yang mati dalam kandungan ibu.'

Apakah Gereja membiarkan hal ini? 
Ternyata, untuk menjawab itu semua, diperlukan sebuah konsep di mana 
manusia, walaupun TIDAK PERNAH BERBUAT DOSA-pun TETAP berdosa, 
karena terkena Dosa Turunan dari Adam. Dengan demikian Yesus TETAP 
diperlukan bahkan oleh bayi yang mati dalam kandungan ibu sekalipun!

Tapi bodohnya...
Bila memang tiap manusia terkena Dosa Turunan, lalu apa mengapa 
kadar dosa tersebut berbeda2?
Ada bayi yang baru lahir, sudah dipasangkan mahkota dan menjadi 
pangeran kerajaan. Ada bayi yang baru lahir, sudah dicekik emaknya 
lalu dibuang ke tong sampah. Mengapa kadar dosa yang diturunkan 
berbeda2? Saya percaya, walaupun si Kristen bisa menjawab, PASTI 
JAWABANNYA mencla-mencle, ngalor ngidul, rumit... dan nge-les dari 
perdebatan!

3. Kematian Yesus di kayu salib.
   Kematian Yesus di kayu salib SANGAT DIPERLUKAN. Karena dengan 
demikian dosa manusia tertebus. Yang belum lahir sekalipun tertebus. 
Kayak cek mundur, tebus duluan, lahir belakangan! Sekarang ada teori 
bahwa Yesus sebenarnya tidak mati di kayu salib. Sebenarnya beliau 
selamat, kemudian dilarikan dalam keadaan terluka parah ke India, 
dan hidup sampai umur 80 tahun. Tapi hal ini SEGERA dibantah (dan 
pasti dibantah!) oleh Gereja. 

Orang Kristen lebih mengharapkan kenyataan bahwa Nabi-nya mati di 
kayu salib, daripada berhasil hidup sampai umur 80 tahun di India!

Mengapa?
Karena dengan demikian, konsep Penebusan Dosa langgeng sudah. 
Bayangkan bila kenyataannya Yesus hidup sampai umur 80 tahun, 
berarti konsep Penebusan Dosa hancur, rancu!

4. Peristiwa-peristiwa alam.
   Peristiwa alam sepeti Tsunami pun sudah saya tulis, menimbulkan 
banyak pertanyaan: Apakah Tuhan ada di dalam bencana atau di luar 
bencana? Bila Tuhan berkuasa atas bencana, biadab betul beliau! 
Sudah tahu Aceh daerah paling menderita sejak ratusan tahun lalu, 
masih dibiarkan juga kena Tsunami!
Bila Tuhan tidak berkuasa atas bencana, berarti Tuhan tidak maha 
kuasa! Sampai sekarang hal inipun menjadi perdebatan, sebenarnya 
Tuhan ada/tidak dibalik bencana. 
Tentang bom di Bali, berapa banyak pengikut Yesus (orang Australia) 
yang tubuhnya hancur total. Mengapa, setelah rajin berdoa, hobby ke 
Gereja, nyembah2 Yesus, tapi tetap saja matinya tidak lebih baik 
daripada anjing saya yang mati karena usia tua dan tidak mengalami 
kesakitan luar biasa?

Jangan anda lalu berkata, bahwa walaupun kena Bom Bali, tapi di 
surga sana pasti mendapat pahala setimpal. Bah! Tidak ada seorang 
pun yang pernah ke surga lalu balik lagi ke dunia. Lagipula konsep 
Surga dan Neraka sudah kita runtuhkan dengan pertanyaan tentang Bayi 
Mati Dalam Kandungan, Masuk Surga/Neraka, toh?
Bila bayi mati tersebut masuk surga, maka cita2 saya tidak menjadi 
dewasa, tapi mati dikandungan. Lagipula, apa anjing, tikus, ayam 
masuk surga juga? Kalau begitu, enakan jadi anjing!

Sebenarnya, inti dari Ke-Kristen-an bukanlah TRINITAS Maha Kudus, 
tapi 4 point yang telah saya sebutkan di atas, yakni Kisah Adam dan 
Hawa, Dosa Turunan, Penebusan Dosa oleh Yesus, dan Peristiwa Alam.
Bila Islam, Penebusan Dosa oleh Yesus diganti menjadi penyebarluasan 
ALlquran. Tapi toh tidak ada bedanya. Analog.

Kristiani kadang menjawab pertanyaan dengan sebuah Konsep Baru. Tapi 
konsep itu malah menghancurleburkan dirinya sendiri. Bunuh diri. 
Lalu di mana akar kesalahannya? Akarnya adalah bahwa, ajaran Kristen 
tidak mencapai filosofi yang tinggi, sehingga, dihempas sedikit, 
rontok sudah. 

Anda bisa bandingkan pohoh jati dengan pohon kangkung. Akarnya 
dalam, batangnya kuat juga. Akarnya asal nancep, disentil ambruk. 
Biar tidak ambruk biasanya ditopang sana sini dengan berbagai konsep 
yang MALAHAN semakin memperlihatkan betapa bobroknya pohon kangkung!

Setelah berbagai tulisan di atas, maka anda bisa menjawab sendiri... 
tidak perlu dengan kontemplasi macam2, gaib, roh kudus, berdoa di 
malam hari... tapi hanya sedikit muter otak secara RASIONAL!

Namun saya tidak berkata, bahwa dunia irrasional tidak ada. Saya 
juga tidak pernah berkata bahwa di dunia ini semua dapat dipecahkan 
secara logika. Bila dalam lingkup rasional saja sudah ambruk, jangan 
lagi percaya di sana masih ada segi irrasional yang matang.

Jadi...
apa Tuhan bener ada?
Hehehehehehe...

Tuhan,
adalah konsep terakhir,
sebagai jawaban dari ketidaktahuan manusia.

hypoglossus
===========
(Di dunia ini tidak ada satu makhluk pun yang (maha) berkuasa atas 
nasib makhluk lain. Tiap2 makhluk berkuasa atas dirinya sendiri. 
Semuanya hanya ada alam, keharmonisan dan hukum. Tidak ada Tuhan, 
maupun personifikasi apapun bagi hukum.)






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/S.QlOD/3MnJAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke