Berita Sore
18 Juni 2005

 
            LSM Harus Pantau Bantuan Agar Tidak Tumpang Tindih
            * 33 Meninggal Akibat Busung Lapar, Gubernur NTT Marah - Marah

            Kupang ( Berita ) : Menteri Koordinator (Menko) Kesejahteraan 
Rakyat (Kesra), Alwi Shihab, meminta para kepala daerah di Nusa Tenggara Timur 
(NTT) memantau aktivitas lembaga swadaya masyarakat (LSM) agar pemberian 
bantuan kemanusiaan tidak tumpang tindih.

            "Aktivitas LSM baik asing maupun lokal harus dilaporkan kepada 
gubernur agar bantuan yang diberikan tidak tumpang tindih," kata Alwi Shihab, 
dalam Rapat Koordinasi Teknis Penanganan Masalah Kekeringan dan Gizi Buruk di 
Provinsi NTT, di Kupang, Sabtu (18/06).

            Rapat koordinasi yang mencapai 350 orang dari pejabat pemerintah 
pusat, provinsi dan kabupaten/kota se-NTT itu difasilitasi Badan Koordinasi 
Nasional (Bakoornas) bekerjasama dengan Satuan Koordinasi Pelaksana 
(satkoorlak) Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (PBP) NTT.     

            Menko Kesra mengatakan, gubernur harus mengetahui aktivitas LSM dan 
lembaga donor yang menjalankan misi kemanusiaan di NTT agar dalam pengambilan 
kebijakan makro tidak keliru atau adanya penerapan program yang tumpang tindih.

            "Kami juga mengimbau pengelola LSM dan lembaga donor agar 
meningkatkan koordinasi dengan pemerintah dalam penanganan dampak kekeringan 
dan gizi buruk di daerah ini (NTT)," ujarnya.

            Dia mengatakan, Lembaga Pangan Dunia (WFP) sedang menyalurkan 
makanan tambahan bagi masyarakat Indonesia dan sasaran bantuannya mencapai 70 
ribu orang. Sebanyak 10 ribu orang merupakan ibu hamil dan wanita menyusui, 
selebihnya anak sekolah dan balita.

            Jika pengeloaan bantuan itu baik, program peningkatan pangan tidak 
tumpang tindih dan kehadiran LSM dan lembaga donor itu sangat membantu 
pemerintah dan rakyat Indonesia.

            "Itu tugas kepala daerah baik gubernur maupun bupati/walikota dalam 
mengawasi dan memantau aktivitas LSM dan lembaga donor yang menyalurkan bantuan 
kemanusiaan kepada masyarakat kita. Kalau tidak dilaporkan oleh mereka maka 
tugas itu harus dilakukan tim khusus," katanya.

            Gubernur NTT, Piet A. Tallo, SH, juga mengemukakan hal itu saat 
mempresentasekan materi pelaksanaan tugas pemerintah, pembangunan dan pelayanan 
kemasyarakatan di NTT dalam rapat koordinasi teknis itu.

            Menurut gubernur, para bupati dan pimpinan instansi teknis terkait 
harus kreatif menyikapi kehadiran LSM dan lembaga donor lainnya, guna 
meminimalisir kemungkinan penyaluran bantuan yang tumpang tindih.             

            "Jangan hanya 'nganga' (berdiam diri tanpa melakukan sesuatu) saja 
melihat LSM dan lembaga donor lainnya beraktivitas di daerahnya masing-masing, 
sikapilah segala sesuatu dengan memedomani tupoksi (tugas pokok dan fungsi)," 
ujar Tallo.

            Dia mengaku, jumlah bantuan kemanusiaan yang disalurkan 19 LSM 
asing dan lembaga donor internasional khusus untuk NTT dalam tahun 2004 
sedikitnya mencapai Rp119.821.870.434. 

            Masih ada tiga LSM yakni GTZ (lembaga donor dari Jerman) 'basic 
education' dan GTZ promis serta JICA dan Lentera CIDEC yang melaporkan rincian 
penggunaan anggaran.

            Diperkirakan jumlah yang sama akan disalurkan dalam tahun anggaran 
2005 sehubungan dengan bencana kekeringan  gizi buruk yang dialami masyarakat  
NTT.

            "Penggunaan dana itu harus dipantau jangan sampai lebih banyak 
untuk kegiatan administrasi sehingga terkesan 'pornografikan' kemiskinan. Saya 
sudah minta bupati/walikota dan pimpinan dinas teknis telusuri hal itu agar 
bantuan yang diberikan tidak tumpang-tindih," katanya.

            Gubernur NTT Marah - Marah

            Malang sekali negara ini. Korupsi terus merajalela tak kenal ampun 
hingga menguras uang rakyat puluhan triliunan rupiah. Di sisi lain, korban 
busung lapar terus berjatuhan. Data baru korban busung lapar di Nusa Tenggara 
Timur (NTT) tercatat sudah 33 orang meninggal.

            Padahal data sebelumnya menyebutkan 3 orang tewas. Gubernur NTT 
Piet A Tallo pun marah-marah kepada para bupati karena tidak melapor kepadanya 
soal jumlah korban tewas yang mencapai puluhan orang itu.

            Piet A Tallo marah kepada para bupati, karena laporan yang 
diberikannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono korban busung lapar hanya 
3 orang, berbeda dengan data yang terungkap hari ini.

            Piet menuding para bawahannya itu menyembunyikan data busung lapar. 
Dia meminta para bupati agar lebih transparan dalam mengungkapkan data busung 
lapar.

            "Ini para bupati nganga aja tidak mau memberikan laporan sehingga 
saya laporkan kepada presiden yang meninggal baru tiga orang. Padahal jumlahnya 
33 orang," kesal Piet A Tallo saat pertemuan dengan pemerintah pusat untuk 
melakukan rapat penanggulangan kekeringan dan busung lapar di Kupang, Sabtu 
(18/6/2005). Dalam pertemuan itu hadir Menko Kesra Alwi Shibab, Menteri Sosial 
Bachtiar Chamsyah dan para bupati di NTT.

            Data terbaru korban busung lapar di NTT terdapat 33 orang meninggal 
dunia. Dari angka tersebut, sebanyak 10 orang meninggal di RSUD WZ Yohanes, 
Kupang. Lalu 9 orang meninggal di Klinik Pengobatan Care Internasional 
Indonesia.

            Sebanyak 9 korban meninggal dari Klinik Care Internasional 
Indonesia terdiri dari 6 orang di Kabupaten Belu, 2 di Kabupaten Timor Tengah 
Utara dan 1 di Kabupaten Timor Tengah Tengah. Sedangkan 14 korban tewas lainnya 
hasil penghitungan Dinas Kesehatan Provinsi NTT,

            Dalam rapat ini juga diketahui total penderita gizi buruk dan 
kurang gizi itu mencapai 78 ribu balita yang tersebar di 16 kabupaten dan kota. 
Sementara penderita busung lapar sebanyak 302 orang.

            Alwi dalam pertemuan itu meminta gubernur dan bupati untuk 
merevitalisasi Posyandu dan Puskesmas. Lebih dari dari 70 persen Posyandu di 
NTT tidak berjalan.

            Sementara, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah mengharapkan pemerintah 
bisa menggunakan stok beras untuk orang miskin dan didistribusikan kepada 
kelurahan atau desa kurang mampu. (ant)
           
     


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke