http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/07/Politikhukum/1873405.htm

 
Calon Dubes Diperas 
Pihak DPR Membantah, Minta Calon Dubes Tidak Menggubrisnya



Oleh: SUTTA DHARMASAPUTRA



Jakarta, Kompas - Modus pemerasan menimpa para calon duta besar yang baru 
selesai diseleksi di Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (6/7). Para kandidat 
dimintai uang Rp 45 juta oleh seseorang yang mengaku anggota DPR agar lolos 
seleksi. Pihak DPR membantah dan meminta para calon dubes tidak memedulikannya.

Tiga dari 20 kandidat calon dubes, yaitu Slamet S Mustafa (untuk Spanyol), I 
Gde Djelantik (Peru), dan Djoko Hardono (Kanada), menjadi sasaran pemerasan. 
Mereka dimintai uang Rp 45 juta melalui telepon oleh seseorang yang mengaku 
dirinya bernama Effendy Choirie.

Wakil Ketua Komisi I Effendy Choirie yang mendengar adanya praktik pemerasan 
itu dari mulut Slamet, Djelantik, dan Djoko, Selasa malam, langsung 
membantahnya. Dia meminta kepada semua calon untuk tidak menggubris permintaan 
pemeras

Empat kandidat calon dubes yang kemarin dipanggil Komisi I juga diminta hal 
serupa. "Pak Marty tolong juga hal ini diumumkan agar yang lain juga waspada," 
pinta Choirie kepada Marty Natalegawa, Juru Bicara Departemen Luar Negeri RI, 
yang juga menjadi kandidat dubes di Inggris.

"Wah berani-beraninya ya. Baik, nanti saya sampaikan pada semua," kata Marty.

Menurut Choirie, praktik serupa pernah terjadi dalam seleksi calon dubes di DPR 
pada periode lalu. Saat itu pemeras mengatasnamakan Ketua Komisi I Ibrahim 
Ambong. Pemeras meminta calon mengirimkan uang Rp 70 juta. Uang itu pun sudah 
sempat dikirim kepada pemeras. Ada juga calon dubes yang sudah mengirimkan uang 
Rp 20. "Uang itu akhirnya amblas," jelasnya.

Choirie yang merasa namanya dicatut akan segera melapor ke polisi tentang kasus 
ini. Dia menduga praktik ini sudah menjadi sindikat. "Praktik seperti ini sudah 
sering terjadi dan bisa merusak citra DPR. Saya minta polisi membantu melacak," 
ucapnya. Anggota Komisi I, Djoko Susilo, dari F-Partai Amanat Nasional pun 
berpendapat senada.

Proses seleksi calon dubes itu sendiri sudah berakhir kemarin. Dari 20 calon 
yang diajukan presiden, sebanyak 19 calon diterima dan satu ditolak. 
"Istilahnya bukan ditolak, tetapi minta dipindahkan," papar Djoko.



[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke