Siapa yang membuka sekolah-sekolah dan mendekralariskan bahasa Melayu sebagai bahasa pengangtar di Papua pada akhir abad 19?
From: holy uncle Sent: Tuesday, January 17, 2012 8:42 AM To: NATIONAL ; MEDIACARE ; PROLETAR Subject: [proletar] SURAT PEMBACA,Risiko Referendum Papua SURAT PEMBACA,Risiko Referendum Papua Tuesday, 17 January 2012 Keamanan dan ketenteraman di provinsi paling timur Nusantara sering mengalami gangguan. Apalagi terkait dengan tanggal kemerdekaan Papua melalui pengibaran bendera Bintang Kejora. Maka, wajar kiranya bila aparat keamanan semakin intensif terhadap kegiatan tersebut. Oleh karenanya, pemerintah diharapkan lebih aktif dan terbuka mengajak berdialog kepada masyarakat Papua secara lebih luas.Pemerintah pusat tidak cukup memberi perintah atau instruksi kepada pemerintah daerah.Perlu pendekatan horizontal dan vertikal untuk mencari solusi komprehensif. Kelompok separatis di Papua memang harus ditindak tegas.Namun,pola pembinaan dan pendekatan sosial yang lebih komprehensif harus dilakukan pemerintah. Pelaksanaan otonomi khusus untuk Papua harus lebih dioptimalkan. Gejolak di Papua terutama disebabkan oleh adanya warga daerah itu yang belum merasakan kesetaraan sebagai warga negara Indonesia. Seperti ditulis di atas, persoalan di Papua dapat diselesaikan dengan pendekatan horizontal maupun pendekatan vertikal. Pendekatan horizontal perlu ada penyadaran bagi warga Papua yang tersebar di pesisir,perkotaan,dan pegunungan tentang keberadaannya sebagai satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rakyat Papua yang memiliki lebih dari 400 bahasa perlu juga disadarkan bahwa mereka disatukan oleh bahasa Indonesia. Pendekatan vertikal, rakyat Papua juga disadarkan akan adanya kebijakan otonomi daerah yang perlu ditaati.Pemerintah juga perlu memperhatikan aspirasi Papua. Beberapa antropolog juga diperlukan untuk mempelajari kultur setempat sebagai bagian dari pendekatan lunak untuk mengetahui aspirasi warga Papua. Meski pendekatan secara lunak perlu dilakukan, penegakan hukum juga tetap dikedepankan. Terkait tuntutan referendum di Papua,itu harus ditolak. Bangsa Indonesia harus menolak tegas referendum karena Papua merupakan bagian dari Republik Indonesia. Berbagai gejolak politik di Papua akhir-akhir ini merupakan tantangan serius bagi calon pemimpin Papua.Generasi pemimpin baru Papua, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, seharusnya mampu menangkap isu tersebut dan mampu menawarkan ide untuk mencari solusi. I Made Adiyaksa Jatiwaringin,Jakarta Timur http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/461082/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/