http://www.mediaindonesia.com/read/2012/01/29/294816/284/1/Wah-KPK-bakal-Hadapi-Bom-Waktu-Korupsi


Wah, KPK bakal Hadapi Bom Waktu Korupsi 
Penulis : Herybertus Lesek
Minggu, 29 Januari 2012 20:46 WIB  
MI/Rommy Pujianto/rj
  a.. JAKARTA--MICOM: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pimpinan Abraham Samad 
kemungkinan akan berhadapan terus dengan koruptor dari partai politik ke depan. 
Sebab, saat ini korupsi diproduksi terus-menerus oleh partai politik. 

"Bahaya yang ada di depan mata kita adalah korupsi yang direproduksi 
terus-menerus untuk kebutuhan pembiayaan politik. Mesin partai terus-menerus 
memproduksi itu. Kita menyimpan bom waktu korupsi," ujar koordinator Indonesia 
Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko, di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta 
Selatan, Minggu (29/1). 

Danang menjelaskan masalah utama partai politik di Indonesia adalah pendanaan 
partai yang tidak transparan. Banyak partai yang tidak menunjukkan itikad 
reformasi internal untuk memperbaiki transparasi keuangan. 

Namun, masalah ini, kata Danang, terus dibiarkan hingga sampai sekarang belum 
ada solusi untuk menciptakan proses pendanaan partai politik yang transparan. 
Banyak parpol yang masih ditanggung cukong. 

"Dan kebutuhan politik menjadi sumber korupsi," tegasnya. 

Partai politik, DPR, pemerintah, dan KPK hingga sekarang belum memikirkan 
bagaimana mengatasi ongkos politik yang mahal. Kalau tidak ada strategi 
pencegahan, Indonesia masih dalam situasi yang rapuh. 

"Tidak mengherankan tahun 2012-2013 merupakan tahun awas bagi APBN kita," 
ujarnya. 

Saat ini, pemerintah selalu mengeluarkan instruksi presiden untuk memberantas 
korupsi. Namun itu belum sama sekali menegaskan pentingnya upaya konkret 
memberantas korupsi dari partai politik 

"Reproduksi korupsi politik tidak menjadi perhatian serius. Sumber pendanaan 
tidak pernah diatasi," tegasnya. 

Selain itu, lanjut Danang, KPK belum punya road map yang jelas untuk mencegah 
korupsi partai politik. 

"Dan KPK juga belum punya grand desain untk melakukan pencegahan korupsi oleh 
parta politik," tegasnya. 

KPK belum memadukan integrasi antara penindakan dan pencegahan. Seharusnya, 
kalau KPK ingin mencegah korupsi politik, harus memprioritaskan penuntasan 
korupsi politik misalnya menyelesaikan kasus Wisma Atlet. Selain itu, KPK harus 
terus mengawasi proses anggaran di Banggar DPR. 

"Itu harus menjadi grand strategy," tandasnya. (*/OL-10
++++
http://www.mediaindonesia.com/read/2012/01/30/294850/284/1/Isu-KPK-Terbelah-itu-Ceroboh
Busyro Muqoddas:
Isu KPK Terbelah itu Ceroboh 
Penulis : Ardi
Senin, 30 Januari 2012 01:55 WIB Komentar: 0
0   0YOGYAKARTA--MICOM: Kasus Wisma Atlet yang bergulir dengan terdakwa 
Nazaruddin menyita perhatian publik. Nama Anas Urbaningrum mencuat di saat 
persidangan mantan bendahara umum partai pemenang pemilu tahun 2009 tersebut. 

Tidak hanya menyerang ke Partai Demokrat saja, bahkan KPK pun diisukan 
mengalami perpecahan dalam penanganan kasus Wisma Atlet tersebut. 

Berikut tanggapan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas tentang berita tersebut 
ketika diwawancarai di rumahnya di Kota Yogyakarta, Minggu malam (29/1). 

Bagaimana menanggapi isu BBM (Blackberry Messenger)tersebut? 

Yang saya terima itu BBM dari pengirim yang tidak jelas. Setelah saya baca 
isinya, saya tanya ke teman-teman pimpinan KPK yang lain. Mereka juga menerima. 
Menerimanya akhir minggu yang lalu. 

Setelah dibaca teliti, disebutkan rapat pimpinan KPK hari Senin tanggal 23. 
Dilihat di kalender, itu kan hari besar Imlek. Kami kan tidak ada yang ke 
kantor. Saudara ketua dalam perjalanan dari Riyadh ke Jakarta setelah umrah. 

Dari kedua fakta tersebut yang tidak terbantahkan, bisa disimpulkan, berita 
yang ditanggapi Akbar Faizal cs kualitasnya adalah kualitas sampah dan sampah 
yang sudah busuk. 

Dari berita itu, kemudian dibuat isu pimpinan KPK terbelah. Isu tersebut 
berdasarkan berita yang sampah tadi. Artinya, yang menyimpulkan KPK terbelah 
itu juga ceroboh. 

Bagaimana kondisi di tubuh KPK sekarang? 

Solid, tidak ada persoalan termasuk dalam kaitan kasus Wisma Atlet. Isu 
perpecahan ada, tetapi faktanya tidak ada. Isu itu munculnya dari BBM yang 
sampah tadi yang dikomentari oleh anggota DPR. 

Posisi kasus Wisma Atlet sekarang seperti apa? 

Kasus Wisma Atlet masih berjalan untuk kasus Nazaruddin sebagai yang diduga 
menerima suap. Waktu itu masih anggota DPR berarti pejabat negara. 

Nanti kita akan menyusul kasus Nazaruddin yang lain. Tunggu saja waktunya 
karena kasusnya banyak. Kasus ini guritanya banyak jadi butuh waktu. Beberapa 
perkara itu juga sedang ditangani oleh kepolisian dan kejaksaan. 

Kelima pimpinan KPK komitmen, kalau nanti menyangkut nama siapa pun juga, 
jabatan apa pun juga, parpol apa pun juga, sepanjang itu didukung dengan dua 
alat bukti yang sah dan kuat, kami akan angkut. (AT/OL-5) 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke