Ngapain mikirin soaal kayak begini
omongan elu kagak masuk akal manusia normal
pake lagi mikirin orang laen
lupikirin diri elu sendiri?otak sudah rusak
mau jadi pahlawan kepagian?



________________________________
 From: item abu <item...@yahoo.com>
To: "proletar@yahoogroups.com" <proletar@yahoogroups.com> 
Sent: Monday, February 13, 2012 6:08 PM
Subject: Re: [proletar] Guru2 Dipaksa Beli Laptop Dengan Harga 2x Lebih Mahal 
Daripada Harga di Toko
 

  
Lalu, apa guru jg ga suka maksa murid beli buku titipan sponsor atau maksa 
murid beli angka?
 

From: Yanto Murdiono <yantomurdi...@yahoo.com>
>To: ppiin...@yahoogroups.com; praktisira...@yahoogroups.com; psikologi 
>transformatif <psikologi_transforma...@yahoogroups.com>; 
>psmindon...@yahoogroups.com 
>Sent: Monday, February 13, 2012 10:16 AM
>Subject: [proletar] Guru2 Dipaksa Beli Laptop Dengan Harga 2x Lebih Mahal 
>Daripada Harga di Toko
>
>
>  
>
>
>On Sat, 2/11/12 Aliansi Pendidikan wrote:
>
>http://wargatumpat.blogspot.com/2012/02/pesisir-guru2-dipaksa-beli-laptop.html
>
>Guru2 Dipaksa Beli Laptop Dengan Harga 2x Lebih Mahal
>
>Membaca 2 (dua)  berita ini, apakah ada yang punya ide untuk menggalang 
>solidaritas membantu guru2 yang mengalami pemerasan terselubung ini?
>
>Sudah beberapa kali diberitakan di media massa.. tapi hal ini tetap berlangsung
>
>Sudah mengadu ke DPRD.. tapi guru yg mengadu malah dimutasi dll
>
>----------------------------------------------------------
>
>http://tyaset.com/2012/02/10/guru-yg-lulus-sertifikasi-dipaksa-beli-laptop-oleh-dinas-pendidikan/
>
>KOTA
>MALANG HEBOH !.....guru yang lulus sertifikasi dipaksa beli laptop oleh 
>Dinas Pendidikan. Seluruh guru harus beli laptop yang dikirim PT. Budi Karya
>Mandiri. Bagi guru yang sudah punya laptop, mereka tetap harus beli lagi. 
>Guru2 takut, jika tidak taat. Karena sudah ada kejadian , guru2 yang lapor ke 
>DPRD , malah guru2 tersebut dimutasi. Yang memberatkan, laptop merk & type 
>yang sama di pasar harganya 3,5jt, sedangkan guru2 dipaksa membeli pada PT 
>Budi Karya Mandiri dengan harga 7-8jt. 
>
>Siapakah Liauw Inggarwati pemilik 
>perusahaan2 ini? Konon dia adalah orang kuat & selalu bawa2 nama 
>pejabat tinggi penegak hukum sebagai backing, seperti nama Marwan Effendi, 
>Jamwas Kejaksan Agung yang mungkin tidak tau bahwa namanya selalu dipakai 
>menakut2i pejabat setempat. Ternyata pemaksaan ini bukan hanya terjadi 
>di Malang, tp terjadi hanpir di seluruh Jawa Timur, seperti di Jember dll, 
>sebagaimana 
>pernah diberitakan koran besar di Jatim beberapa waktu yang lalu, para guru 
>dipaksa beli laptop 
>dengan harga 2x lipat lebih mahal daripada harga di toko. Pelaku adalah 
>Inggarwati cs yang
>memakai perusahaan berbeda. 
>
>Hal ini bisa dilakukan karena juga
>selalu 
>bawa nama ketua Kadin - Kamar Dagang & Industri Jawa Timur (LaNyalla
>Mattaliti - Red) , berapa besar uang yang diraup oleh Inggarwati
>dari pemaksaan pembelian laptop puluhan ribu guru2 di Jatim ini. 
>Padahal dg
>sertifikasi, dana dari pemerintah diharap dapat tingkatkan 
>kesejahteraan 
>& kualitas guru. 
>Nasibmu ohh.. pak & bu guru....
>
>----------------------------------------------------------
>
>http://www.harianbhirawa.co.id/demo-section/berita-terkini/42296-guru-lolos-sertifikasi-wajib-beli-laptop
>
>Guru Lolos Sertifikasi Wajib Beli Laptop
>
>Wednesday, 08 February 2012 19:27 
>
>
>Media Online Bhirawa 
>
>Malang, Bhirawa
>
>Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Malang yang memaksakan para guru yang lolos 
>sertifikasi,  untuk membeli Laptop mulai ditentang. Lantaran kebijakan 
>tersebut dinilai memberatkan,  karena harganya senilai Rp7,8 juta.
>
>Salah satu guru, mengatakan ini jelas pemaksaan dari
>Diknas Kota Malang. Karena walaupun guru sudah memiliki laptop sejak 
>lama, tetap wajib beli. Makanya,  pihaknya  menolak bersama guru 
>lainnya.
>
>Guru SDN Kebonsari 2, Sukun Kota Malang, yang tidak berani 
>menyebut identitasnya, karena takut di intimidasi oleh Kepada Dinas 
>Pendidikan Dra. Hj. Sri Wahyuningtyas MSi,   Rabu 8/2 mengatakan, kebijakan 
>itu sangat memberatkan.
>
>Bahkan 
>guru-guru  yang menolak itu,  mendatangi SMK Negeri 4 Grafika, Kota 
>Malang, bersama puluhan guru lainnya, dari SDN di wilayah Kecamatan 
>Sukun. SMKN 4 Grafika. 200 laptop didistribusikan di daerah tersebut.
>
>"Tolong
>jangan disebutkan nama saya dan teman-teman yang menolak. Karena 
>ancamannya pasti dimutasi oleh Diknas kalau bicara di media. Banyak 
>sudah korbannya, gara-gara komentar di media langsung dimutasi,"ujar 
>wanita  berjilbab itu.
>
>Sejak awal para guru sudah menolak. Tapi 
>karena takut ada sanksi, para guru tak bisa melawannya. Karena pembelian
>itu diwajibkan pada guru yang lolos sertifikasi. Pihaknya datang ke SMK
>4 bukan untuk membeli laptop tapi untuk klarifikasi  bagaimana kalau 
>sudah punya laptop, apa harus beli lagi?
>
>Para guru menolak karena sudah punya laptop. Selain  sudah punya laptop, 
>harganya cukup mahal. Bayangkan saja, merek Toshiba, tipe C 640, dengan 
>prosesor I3, hardisk 500 GB, harganya Rp7,8 juta. Harga awalnya Rp 7,3 juta.
>
>Padalah
>katanya, harga laptop dengan merek sama dan tipe sama di pasaran, 
>harganya hanya Rp 4,150.000. Selain mendapatkan laptop, juga mendapatkan
>modem dan kartu perdana untuk fasilitas modem.
>
>Selain 
>pendistribusian laptop, saat itu juga, para penerima laptop langsung 
>ikut pelatihan mengoprasikan laptop yang sudah dibelinya. Tutornya dari 
>Ikatan Guru Indonesia (IGI).
>
>Sementara dari pihak Dinas pendidikan 
>tak terlihat di lokasi tersebut. Pendistribusian laptop diberikan oleh 
>PT Budi Karya Mandiri Surabaya. "Saya hanya bertugas mendistribusikan 
>laptop ini. Selanjutkan saya tidak tahu," kata Suyanto, karyawan PT Budi
>Karya Mandiri yang ditemui wartawan disela-sela pendistribusian laptop 
>kepada para guru.
>
>Suyanto, ditanya lebih lanjut enggan untuk 
>menjelaskan kepada awak media. Karena hanya   disuruh membagikan laptop 
>ini sebanyak 200 unit, dan penerima langsung mengikuti pelatihan dengan 
>tutor Ikatan Guru Indonesia.
>
>Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Sri
>Wahyuningtyas, hingga berita ini ditulis, tak bisa dikonfirmasi. Di 
>hubungi melalui ponselnya, dan melalui pesan pendek, juga tak ada 
>respon.
>
>Sementara itu, Ketua Komisi D  DPRD Kota Malang Christea 
>Frisdiantara,  menegaskan, silahkan ditolak kalau pembelian itu 
>dipaksakan. "Kalau sudah dipaksa harus beli itu yang tidak boleh. 
>Silahkan dilaporkan kalau harus dipaksa beli," tegasnya.
>
>Guru yang merasa dipaksa, kata Christea, diminta untuk segera melaporkan ke 
>dewan secara langsung. [mut]
>
>[Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]


 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to