Refl: Seandainya diterima oleh-oleh bank century, apakah akan diakui penerimaan 
tsb? 
http://www.antaranews.com/berita/297178/presiden-bantah-keluarga-terima-aliran-bank-century
Presiden bantah keluarga terima aliran bank Century
Senin, 13 Februari 2012 20:51 WIB | 

 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi Wapres Boediono (kiri) 
menjawab sejumlah pertanyaan pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/2) 
malam. Kepala Negara menjawab dan menanggapi sejumlah pertanyaan dari pers soal 
isu-isu terkini seperti pembatasan BBM bersubsidi, penegakan hukum dan 
pemberantasan korupsi, toleransi beragama, target pertumbuhan ekonomi, Bank 
Century dan HAM. (ANTARA/Widodo S. Jusuf/12

akarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah isu adanya 
aliran dana "bail out" Bank Century ke keluarganya. Dia menegaskan komitmen 
untuk penyelesaian kasus Bank Century melalui proses hukum bila ada pelanggaran 
hukum.

"Kita sepakat manakala ada pelanggaran hukum dan negara dirugikan, hukum harus 
ditegakkan, kita mendukung penyelesaian hukum," kata Presiden saat pertemuan 
dengan kalangan pers di Istana Negara Jakarta, Senin malam.

Kepala Negara menegaskan dari laporan yang diterima hingga saat ini dari audit 
forensik yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) belum ada pelanggaran 
dalam pemberian dana talangan bagi Bank Century tersebut.

"Yang saya ketahui kepolisian bekerja, KPK bekerja Kejaksaan ,BPK, bekerja. 
Saya ikuti, laporan yang saya terima, tidak ada penyimpangan dari dana pms 
Rp6,7 triliun yang dikategorikan pelanggaran hukum. BPK pun sebetulnya belum 
mengatakan ada kerugian negara. Saya mendukung proses hukum untuk mendapat 
kebenaran sejati, bola ada dipenegak hukum, di KPK, saya yakin itu bisa 
diselesaikan," kata Presiden.

Kepala Negara menambahkan,"disebut ada keluarga ibu Ani, jawabannya adalah 
memang yang bersangkutan menjadi nasabah Bank Century jauh sebelum ada krisis 
dan jauh sebelum adanya PMS (bail out), dari saudara Anto, itu transaksi 
terakhir Januari 2007 hampir dua tahun sebelum adanya bail out, tidak ada 
kaitannya dengan Rp6,7 triliun itu. Sekali lagi diceritakanlah kebenaran dan 
fakta, saya percaya pada KPK dan BPK (untuk proses hukum penanganan Bank 
Century-red)."
(P008*D013*G003) 
Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

++++++

http://www.antaranews.com/berita/297176/yudhoyono-akui-pertemuan-dengan-nazaruddin-di-cikeas

Yudhoyono akui pertemuan dengan Nazaruddin di Cikeas
Senin, 13 Februari 2012 20:46 WIB | 1001 Views

 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berbincang dengan sejumlah menteri 
KIB II seusai menjawab sejumlah pertanyaan pers di Istana Negara, Jakarta, 
Senin (13/2) malam. Kepala Negara menjawab dan menanggapi sejumlah pertanyaan 
dari pers soal isu-isu terkini. (ANTARA/Widodo S. Jusuf/12)

  ...yang bersangkutan tapi di situ berbeda dengan yang disampaikan oleh ketua 
umum. Yang bersangkutan bicara kurang jelas ke kiri-kanan," 
Video Terkait 

Nazaruddin Menolak sebagai ...


Kronologis Angelina Sondakh
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui adanya 
pertemuan dengan terdakwa kasus korupsi Wisma Atlet M Nazaruddin sebelum mantan 
bendahara umum Partai Demokrat itu melarikan diri ke Singapura.

Dalam silaturahmi dengan wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin malam, 
Presiden menjawab pertanyaan wartawan dan mengemukakan bahwa pertemuan di 
kediaman pribadinya Puri Cikeas Indah pada 23 Mei 2011 adalah forum dewan 
kehormatan Partai Demokrat untuk menyidangkan Nazaruddin.

"Jadi pertemuan dalam sidang dewan kehormatan, semua masih ingat apa yang 
dibicarakan, tidak bicara apa pun kecuali kita tanya apa yang terjadi," ujarnya.

Presiden menjelaskan dewan kehormatan Partai Demokrat telah mengkaji tuduhan 
korupsi yang dilayangkan kepada Nazaruddin dan berpendapat bahwa memang 
terdapat indikasi kuat bahwa Nazaruddin terlibat dalam kasus tersebut.

"Intinya karena sudah dikaji dan dipelajari bahwa yang bersangkutan terlibat 
masalah hukum. Sebenarnya kita persilakan untuk mundur dari posisinya sebagai 
pengurus Partai Demokrat," ujarnya.

Berdasarkan laporan dari Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, lanjut 
Presiden, Nazaruddin tidak harus diberhentikan karena siap untuk mundur dari 
jabatannya sebagai bendahara umum.

Dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan kehormatan Partai Demokrat, Yudhoyono 
kemudian bertemu dengan Nazaruddin namun dalam pertemuan itu yang bersangkutan 
tidak mengakui perbuatannya .

"Saya melihat seperti itu dengan apa yang disampaikan kepada saya sebelumnya, 
boleh ketemu saya tapi dalam hubungan sebagai ketua dewan kehormatan. Saya 
didampingi dewan kehormatan lengkap dan memang saya memanggil yang bersangkutan 
tapi di situ berbeda dengan yang disampaikan oleh ketua umum. Yang bersangkutan 
bicara kurang jelas ke kiri-kanan," tuturnya.

Yudhoyono mengaku dalam pertemuan pada 23 Mei 2011 itu dirinya marah karena 
sikap Nazaruddin tidak sesuai dengan yang dilaporkan oleh Ketua Umum Partai 
Demokrat.

Menurut dia, pertemuan tersebut tidak berlangsung lama dan Dewan Kehormatan 
Partai Demokrat segera memberhentikan Nazaruddin dari jabatannya sebagai 
bendahara umum Partai Demokrat.
(D013*G003*P008)

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Post message: prole...@egroups.com
Subscribe   :  proletar-subscr...@egroups.com
Unsubscribe :  proletar-unsubscr...@egroups.com
List owner  :  proletar-ow...@egroups.com
Homepage    :  http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    proletar-dig...@yahoogroups.com 
    proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    proletar-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke