http://www.pikiran-rakyat.com/node/179942 Rencana Kenaikan Harga BBM Wiranto, "Sipil tak Mungkin Lakukan Makar"
Kamis, 08/03/2012 - 21:46 JAKARTA, (PRLM).- Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto tidak sepakat dengan sinyalemen bahwa menolak kenaikan harga BBM itu berarti makar. Sulit bagi masyarakat sipil melakukan makar, dan yang bisa melakukan makar adalah militer. Sebab, militer organisasi yang paling kuat, rapi, disiplin dan terkomando di seluruh wilayah Indonesia. Tapi, itu tetap sulit sekarang ini. “Menumbangkan pemerintahan yang sah oleh sipil itu tidak mungkin, dan juga sulit oleh militer. Apalagi Panglima tertinggi militer adalah presiden. Makar itu perlu persiapan. Kecuali terjadi ketidaktaatan hukum, chaos secara nasional, akibat hukum tidak bisa mengawal demokrasi. Sebaliknya malah menjadi komoditas politik,” tandas Wiranto dalam diskusi "Kenaikan Harga BBM = Makar", di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (8/3/12), yang menampilkan Prof Suhardi (Ketum Gerindra), I Gde Pasek Swardiaka (FPD), Maruarar Sirait (FPDI Perjuangan) dan Wiranto sselaku Ketua Umum DPP Hanura. Wiranto mengakui jika untuk memenuhi APBN pemerintah kekurangan uang sekitar Rp 100 triliun. Namun, persoalannya untuk menutup kekuarngan itu tidak serta-merta dengan menaikkan BBM, tapi harus mencari solusi dan kebijakan yang pro rakyat dengan melakukan efisiensi belanja pegawai, daripada membuat kebijakan yang menimbulkan kesenjangan. Sebab, menaikkan BBM, otomatis harga-harga sembako akan naik dua kali lipat. “Daripada tuding-tuding orang mending nyari solusi agar tidak mudah terjebak dengan maker,” tambah pimpinan Hanura ini. Hal yang sama diungkapkan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait dan Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi. FPDIP kata Maruarar, tetap menolak kenaikan BBM, karena implikasi kenaikan BBM itu sangat luas. Di mana sebelum dinaikkan harga-harga sudah naik. “Jadi, soal BBM ini problemnya rakyat. Justru ketika kita masih miskin ini perlu subsidi atau tidak?” tanya Maruarar. Padahal, kalau mau lanjut Maruarar, itu tak perlu menaikkan BBM. Sebab, belanja pegawai setiap tahunnya dari APBN itu ada yang tidak terserap sampai Rp 100 triliun. Ada dana dari cukai sampai Rp 27 triliun, bumbu penyedap, pajak ekspor batubara dan lainnya. “Pajak batubara itu kecil,padahal potensinya sangat besar. Selain itu bisa renegoisasi ulang PT Freeport, kilang minyak Tangguh dan lainnya,” tambah Maruarar. (A-109/A-88)** [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Post message: prole...@egroups.com Subscribe : proletar-subscr...@egroups.com Unsubscribe : proletar-unsubscr...@egroups.com List owner : proletar-ow...@egroups.com Homepage : http://proletar.8m.com/Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: proletar-dig...@yahoogroups.com proletar-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: proletar-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/